Gais akutu sbnrnya udh dari kemaren2 next chapter ini, tp ternyata blm dipublish baru ngeh 🙂 kalo kmren ga baca yg komen suruh next sih aku ga bakal sadar kalo blm di up☺️
Okede sok baca lg hehe, btw makasi yg bikin inget.
..."Tunggu apalagi? Lakukan sekarang!". Seru Bright santai sembari bangkit dan duduk di shofa yang tak jauh dari ranjang agar ia bisa leluasa menyaksikan pertunjukan yang ia nantikan.
Win membuka bajunya perlahan hingga kini tubuh mulus indahnya terkekspos sempurna. Sedangkan Bright tersenyum simpul sembari menatap kekasihnya seolah ia adalah hidangan paling menggiurkan yang disuguhkan untuknya.
Sial, apalagi yang harus ia lakukan, fikirnya. Win benar-benar bingung sekarang, ia tahu betul yang Bright inginkan saat ini adalah menyaksikan Win melakukan hal-hal erotis sampai ia tak bisa menahan diri dengan hanya menyaksikannya saja. Sebisa mungkin ia harus bisa menarik Bright agar bergabung dengan permainannya.
Win mulai meraba tubuh bagian atasnya dengan sensual, bermain di kedua puting nya hingga semakin mengeras. Sesekali ia melihat kearah Bright dan langsung mendapati tatapan Bright yang seolah tengah menelanjanginya. Ia melanjutkan kegiatannya dengan mulai membuka celana juga celana dalamnya. Sial, miliknya sudah sedikit tegang disana. Dan lagi, ia kembali melihat kearah Bright untuk memastikan apakah Bright menyukai tindakannya atau tidak.
"Menunggu apa? Hm? Lanjutkan!".
Mendengar itu win mulai memposisikan tubuhnya untuk duduk dengan nyaman dan sedikit membuka kedua kakinya. Sial, kini miliknya terpampang sempurna dihadapan Bright. Jika ditanya malu, tentu saja ini adalah hal termemalukan baginya. Ini kasusnya berbeda dengan menampakkan tubuh polosnya dihadapan orang yang juga dalam keadaan yang sama dan menjadi partner kita. Rasanya ini sungguh memalukan karena hanya ia yang berada dalam keadaan seperti ini.
Persetan dengan rasa malunya, ia mulai memberikan usapan usapan pelan pada miliknya hingga menegang sempurna. Setelah semakin tegang ia mulai menggerakkan tangannya naik turun dengan tempo yang konstan. Sial, rasanya sangat berbeda dibandingkan dengan menggunakan tangan Bright. Ia akui Ini memang enak namun tidak memabukkan seperti saat ia hanya diam menikmati tangan Bright yang memanjakannya.
"Shhhh"
Ia sibuk meracau menikmati kegiatannya sendiri. Erangannya semakin kuat dan ia mempercepat tempo gerakan nya. Rasanya ia sudah semakin dekat.
"Ahh phi baii.. shh phi.."
Rasanya ia semakin berantakkan dan kacau. Otaknya sudah tidak bisa mencerna rasa malu yang sebelumnya sedikit mengusiknya.
Peluh mengalir bercucuran di pelipisnya, Rautnya semakin menunjukkan kegelisahan.
"Sedikit lagi phii.. ah".
Win semakin mempercepat tempo gerakan tangannya. Sial, kenapa lama sekali fikirnya. Biasanya ia cukup cepat keluar jika dimanjakan oleh tangan kekasihnya. Sebenarnya ini adalah hal yang cukup baik mengenai fakta jika ia tidak cepat keluar. Namun itu bukan hal baik untuk tangannya yang sudah terasa semakin lelah bergerak mengurut kebanggaannya naik turun.
"Ahhhh" desahnya lega saat setelah ia mengeluarkan muatannya.
Ia sedikit merebahkan tubuhnya sejenak untuk beristirahat dan menikmati euphoria cum yang baru saja ia rasakan. Namun hanya sesaat kemudian ia kembali mengangkat tubuh bagian atasnya. Sisa sperma yang memenuhi telapak tangannya ia oleskan kearah lubangnya yang juga seperti sudah siap untuk dimasuki. Ia mengusapkannya perlahan dan mulai menggerakkan jari tengahnya kedalam.
"Ahk!!" Apa ini? Win sangat tidak menyukainya rasanya sangat aneh fikirnya. Ia melirik kearah Bright yang masih menatapnya sama dengan sebelumnya. Win menambahkam satu jari kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...