Win memutar bola matanya jengah.
"Dasar budak cinta".
....
"Sudah ku bilang, kau harus berhati-hati. Tidak mungkin mereka meninggalkan tempat itu begitu saja, mereka pasti mengawasi nya. Apalagi saat hari sudah petang". Murka mew.
Ia sungguh marah saat mendapati kabar bahwa win terluka setelah pulang dari bekas markas yang sudah hangus itu. Ia sudah memperingatkan bahkan sudah menawarkan pengamanan ekstra pada win.
Tapi pria itu begitu keras kepala menolaknya. Sudah ia duga, the Voyare bukanlah lawan yang sudah di remehkan. Ia sudah bertahun-tahun menghadapi mereka dan memang tidak mudah. kelompoknya hampir hancur saat berlawanan dengan mereka. Bahkan pemimpin the J saat itu yang tak lain adalah paman mew sendiri berhasil mereka tumbang kan.
"Maafkan aku phi.. tenanglah, lagi pula luka ku hanya sedikit".
Jawab win berusaha menenangkan mew dari kemarahan nya. Saat ini ia tengah duduk bersandar di ranjang sembari diobati oleh gulf kanawut. Ya dokter arogant yang siang tadi mereka bahas tak lain adalah gulf, namun bagaimanapun sikap Gulf yang terlihat kasar itu ia tetaplah sosok yang penuh perhatian. Seperti saat ini, ia dengan telaten mengobati lengan win yang tergores belati.
"Phi gulf.. tolong bujuk Daddy mu itu... bilang padanya, aku tak apa".
Rengek win pada Gulf yang masih berada di sampingnya.
"Win!!". Tegas gulf.
"Ini bukan hal remeh, Belati ini beracun".
Sembari menunjuk pada belati yang tergeletak diatas nakas.
"Untung saja lemparan nya meleset dan hanya menggores kulitmu. Jika tidak, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi padamu!".
Benar, jika lemparan berati itu tepat mengenai organ vital nya, bukan tidak mungkin jika saat ini win sudah sekarat atau bahkan mati.
Beberapa waktu yang lalu saat win hendak pulang setelah memeriksa tempat kejadian, seseorang entah darimana tempat persembunyian nya, melemparkan sebuah belati padanya. Untung saja ia memilki gerak refleks yang baik sehingga bisa menghindar dengan cepat. Namun sialnya lengan atas win sedikit tergores.
Ia segera mengambil belati yang kini tergeletak tak jauh darinya. Beberapa anggota the Zucker yang menemaninya dengan sigap langsung terbagi menjadi dua tim. Tim pertama melindungi dan segera mengantar win kembali ke markas the J untuk segera mendapat pertolongan medis, dan tim kedua segera menelusuri sekitar tempat itu untuk mecari siapa pelakunya.
Gerak cepat dari para anggota nya memang patut diacungi jempol, fikir win. Sedangkan kejadian tadi yang menyebabkan ia terluka adalah murni dari kelalaiannya sendiri. Karena merasa situasi aman, win justru lengah dengan keadaan sekitar.
"Kau dengar win, kau itu bagian dari tanggung jawab ku. Jika terjadi sesuatu hal yang buruk padamu, apa yang harus aku katakan pada kakakmu".
Mew masih berada dalam mode marah dan itu tampak sangat menyeramkan Dimata win. Namun ia berusaha agar tetap terlihat tenang menghadapi kemarahan mew.
"Phi mew,.. aku bukan anak kecil".
Ucap win dengan lembut. Ia berharap jika sebuah keajaiban datang sehingga mew bisa melunak padanya.
"Win...".
Geram mew. Ucapanya terpotong oleh gulf.
"Sudahlah daddy. Anggap saja ini sebuah pelajaran untuk anak ini agar lebih berhati-hati lagi".
Tutur Gulf sembari bangun dari duduknya.Ia memeluk mew dan memberikan usapan pelan di punggungnya. Ia tahu mew sangat menghawatirkan win, begitu juga dengan dirinya. Tapi Gulf mengerti bagaimana perasaan win. Ia tidak ingin win terus menerus merasa ketakutan melihat kemarahan mew. Meskipun win menyembunyikan nya dengan sangat baik, gulf masih bisa melihat nya.
"Tapi kana.." mew hendak mengelak.
"shutt.. lebih baik daddy juga mempersiapkan diri. Mengingat dalang dibalik semua ini adalah orang yang sama dengan orang yang menjatuhkan mu dulu, bukan tidak mungkin jika dia akan kembali mencari masalah denganmu".
"Baiklah...". Akhirnya mew mengalah.
Apa yang pria manisnya katakan memang benar. Dan lagi, mew memang tipe tipe seme takut uke. Apalagi ukenya memang sangat err sedikit menakutkan mungkin. Jangan sampai kalian tertipu dengan wajah manisnya, karena itu hanyalah sebuah tipu daya semata. Dibaliknya tersimpan sikap yang begitu kasar dan menjadi sangat kejam jika seseorang sudah mengganggu miliknya.
Mew memberikan kecupan singkat di bibir sexy gulf. Tentu saja disambut dengan senang hati oleh pemiliknya. Mew kembali menyatukan bibir mereka dan mulai melumat nya perlahan. Namun dengan cepat Gulf memutus ciuman keduanya.
"Stop daddy... Ada anak kecil disini".
"Biarkan saja dia belajar".
Mereka tertawa bersama, lebih tepatnya menertawakan win yang saat ini menatap mereka dengan jengah.
Oh ayolah kenapa mereka harus melakukan hal seperti itu di depannya. Menebalkan sekali. Tapi setidaknya menyaksikan hal itu lebih baik daripada ia harus berhadapan dengan seorang mew dalam mode marah. Ia harus berterimakasih pada phi gulf karena telah menyelamatkannya.
"Kana.. sebaiknya kita tinggalkan win. Biarkan dia istirahat". Tutur mew sembari menatap mata dokter tercinta nya dengan lembut. Gulf tersenyum, ia sudah tahu jika mew akan seperti ini. Ayolah ia sudah terlalu hafal dengan sikap pria dihadapannya ini.
"Cih.. bilang saja kau mau melanjutkan yang tadi". Celetuk win.
"Bilang saja kau iri bocah". Balas mew dengan senyum mengejek.
"Makanya kau cepat cari pasangan.. jangan-jangan memang tidak ada yang mau Dengan mu?". Goda Gulf menimpali.
"Huh kalian berdua sama saja. Sama-sama menyebalkan dan sangat kompak dalam mengejekku".
"Tentu saja, bukankah pasangan memang harus kompak". Balas mew.
Entah kenapa ia sangat suka melihat win kesal. Rasanya ia sedang menggoda anaknya sendiri. Yah, walaupun kenyataannya ia memang tidak mungkin memilki anak.
"Ck... Whatever. Sudahlah cepat kalian pergi dari kamarku!". Usir win.
"Kau mengusir kami?". Balas gulf.
"Hey.. lil boy.. kau lupa sedang berada di tempat siapa?". Imbuh mew.
"Phi...." Rengek win.
Ia sudah menyerah menghadapi dua makhluk dihadapannya ini. Mengapa Tuhan menciptakan makhluk seperti mereka.
Setelah kepergian kedua manusia kelebihan hormon itu,win merebahkan diri nya bersiap untuk beristirahat karena besok ia tetap akan melakukan penerbangan ke bangkok. Tentu saja tujuan nya tak lain adalah menemui ciptaan tuhan yang begitu menawan, ah ia jadi semakin merindukan pria itu.
Ia membatalkan niatnya untuk memejamkan mata. Mengambil ponsel yang tergeletak di atas nakas dengan gerakan cepat. Kemudian langsung menghubungi seseorang.
"Sudah kau dapatkan?".
"-"Aku lupa dapet foto ini drmn..
Tp itu ada watermark nya ya..
Klo itu punya salah 1 dr yg baca cerita aku.. aku ijin pke ya~10022021~
KAMU SEDANG MEMBACA
my universe
FanfictionWARNING!! BXB Kau akan dalam bahaya jika berada di sisiku. Sudah ku katakan, aku menyukaimu dan itu artinya aku menyukai dan menerima segala hal yang ada padamu. Dan aku akan menerima apapun konsekuensinya. - homophobic gausah baca yah 🙏 Kalo mau...