33.dia yang pantas

79 4 2
                                    

Sejak malam itu Nadin masih memikirkan nya hingga sekarang bahkan ia menjauhi Figo selama beberapa hari terakhir fan membuat Figo sendiri bingung kenapa Nadin menjauhinya apa salahnya?.

Nadin termenung dalam lamunanya hatinya sungguh bimbang padahal waktu itu ia sudah memutuskan keputusan yang tepat namun ia malah ingin memikirkan kembali keputusan itu.

Orang tua Nadin sudah pulang dari luar kota mereka kini sedang sarapan pagi bersama juga bersama Rey.

Masih ingat dengan Rey?

Yap! Cowo yang disukai Naya bahkan sudah dicap sebagai calsum Naya dasar orang itu ckck.

"Nanti kalian pergi bareng? Emang nak Rey gapapa nganter Nadin dahulu?"tanya Dian Mama Nadin.

"Iya Tante berhubung nanti Rey juga searah" jelas Rey.

Nadin menatap selidik Abang sepupunya itu "Abang nganterin Nadin bukan karena mau ketemu Naya kan?"

"Naya? Dia siapa sayang?"tanya Dian lagi.

Rey menatap tajam Nadin dan yang ditatap pun tersenyum jahil "ituloh mah temanya Nadin"

"Oh Naya teman kamu itu?"tanya Dian sekali lagi memastikan.

"Iya mah dia"balas Nadin.

"Engga kok Tante dek jangan jahil deh"

"Udah udah kasian Rey malu kayaknya pokoknya nanti kalau udah jadi kabarin aja bener gak" Ardi papah Nadin membuka suara dengan jahil.

"Nahhh bener tu"

Setelah sarapan pagi itu selesai kini Nadin dan Rey berada didalam mobil. Rey melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan menikmati hawa pagi dikota Semarang.

"Dek Abang mau nanya temen kamu itu udah punya pacar belum?"tanya Rey.

Nadin menatap Rey lalu tersenyum jahil "temen aku yang mana nih bang Amel? Kalau Amel mah masih jomblo"

"Bukan Amel tapi Naya"sahut Rey cepat.

Nadin terbahak seru juga menjahili Abang sepupunya ini "emm kalau Naya sih dia udah punya"

"Seriusan dia udah punya pacar ck!" Decak Rey menimbulkan senyuman dimuka Nadin.

"Iya pacarnya ganteng lagi kalau dibandingin Abang mah gaada apa apanya" ledek Nadin dibalas tatapan malas oleh Rey.

Nadin sejenak berhenti tertawa karena melihat Figo yang ternyata tepat disebelah mobil Rey. Sepertinya Figo tidak melihat dia Nadin langsung mengambil buku dari tas nya dan menutup wajahnya dengan buku tersebut.

Rey sendiri heran dengan Nadin kenapa adiknya ini?.

"Kamu kenapa?"tanya Rey.

"Gapapa bang udah lampu ijo tuh ayo bang jalan" mendengar ucapan Nadin, Rey melihat ke arah lampu merah ternyata telah berganti hijau Rey langsung menjalankan mobilnya kembali.

Tepat dihadapan gerbang Nadin turun Rey juga turun ia melihat ke arah kanan dan kiri seperti mencari sesuatu. Nadin pun berpikir pasti mencari temanya itu.

Banyak sepasang mata yang menyorot ke arah Rey dengan tatapan kagum iyalah kagum yakali cogan dianggurin. Eh astagfirulah zina mata khilaf.

"Nyari Naya ya bang?"tanya Nadin.

Rey terlonjak kaget "engga kok cuman liat liat sekolah kamu aja"

"Naya mah jam segini belum datang bang mending kalau Abang mau ketemu Naya pas pulang sekolah pasti dia ada"balas Nadin diiringi tawa.

WHO'S MATCH? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang