41.musibah(revisi)

94 6 0
                                    

Figo teringat sesuatu dia kan sudah mengajak Nadin untuk pulang bersama kenapa ia bisa lupa? Kenapa ia malah mengurusi Ririn?

Figo menepikan motornya "turun!"

"Kenapa?"tanya Ririn bingung.

"Gue mau jemput Nadin"jawab Figo cepat.

Hati Ririn melengos merasakan sakit ketika seseorang yang ia cinta pacarnya lebih memprioritaskan orang lain dibanding dirinya, oh iya Ririn lupa ia kan hanya pacar yang tak dianggap.

"Gue pikir Lo bakal nganterin gue balik"sahut Ririn

"Jangan ngarep lu!"sarkas Figo lalu melajukan motornya kencang setelah Ririn turun.

"Aku pikir tadi kamu cemburu go waktu aku Deket sama Daniel ternyata aku salah memang ya berharap sama manusia itu menyakitkan" Ririn tertawa remeh

Ririn berjalan dibawah teriknya matahari badanya terasa lelah tadi ia hanya memakan sedikit dan sejak pagi pun ia belum makan. Perutnya terasa nyeri di bagian lambung. Ririn langsung menepi dibawah pohon 'jangan sekarang' gumamnya.

🌼🌼🌼

Figo mencari sosok Nadin disekolahan namun nihil tidak ada apakah mungkin Nadin sudah pulang. Ahh bodohnya Figo harusnya tadi ia teringat bahwa ia telah memiliki janji untuk mengantar Nadin pulang.

Figo merogoh ponselnya terpampang nama di room chat nya lalu memencet tombol telepon. Namun sayang tidak diangkat Figo mencobanya beberapa kali tetapi tetap saja tidak diangkat.

Figo Langsung mengendarai motornya menyusuri jalanan arah rumah Nadin. Tatapan nya terhenti kala melihat gadis dengan rambut terurai tengah menyabrang.

Suara klakson mobil terdengar sangat keras seperti nya Nadin menyabrang dengan keadaan melamun. Figo langsung berlari menyelamatkan Nadin namun semuanya terlambat.

BRAKKK

Tepat dihadapan Figo tubuh Nadin terhantam kuat oleh mobil. Dia terlambat menyelamatkan Nadin dia terlambat.

Figo terdiam melihat tubuh Nadin yang sudah berlumuran darah dari ujung kepala hingga kaki penuh dengan darah. Air matanya menetes ia menyalahkan dirinya sendiri karena keterlambatan untuk menyelamatkan Nadin.

Figo mengangkat kepala Nadin ke pangkuannya "NADIN BANGUNNN JANGAN TIDUR JANGAN BIKIN AKU KHAWATIR"

"fi...go....aku bo...leh minta s-sesuatu sama ka-kamu" lirih Nadin dengan sedikit kesadaran nya.

"Kamu mau minta apa? Pasti aku kasih asalkan kamu bangun okey"ujar Figo dengan air mata yang terus mengalir ia tak tega melihat keadaan Nadin sekarang.

"A..aku mau ka..muu bahagia sama ri...rin jangan bi..kin.. dia sedih dan terluka....anggap aja itu permintaan terakhir aku pleasee....buat aku lakuin itu"

"Satu...la..gi... Aku sayang sa..ma ka-kamu kalau a..ku p-pergi nanti kamu ha..rus tetap bahagia yaa..." Nadin tersenyum hangat matanya mulai terlelap dengan perlahan tanganya melemah kesadaran Nadin sudah hilang.

Figo langsung menelpon ambulans tak lama ambulans datang dan membawa Nadin menuju ke rumah sakit. Figo mengikuti nya menggunakan motor dari belakang.

Tepat dipintu rumah sakit Figo Langsung turun dari motornya lalu menghampiri Nadin yang tak berdaya diatas brankar serta darah yang terus mengalir. Figo menggenggam nya kuat ia tak ingin kehilangan Nadin ia tak mau hal itu terjadi.

WHO'S MATCH? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang