19.malam yang panjang

72 9 5
                                    

Mulai detik ini aku akan berusaha untuk melupakan mu karena aku sadar hati kamu gaakan pernah jadi milikku
_Ririn_

Jaga kesehatan!

Happy reading ❤️

Gadis berambut panjang masuk ke dalam vila ia membuka knop pintu tiba tiba seseorang menarik tanganya menuju kamar dengan cepat.

"Gue udah nungguin Lo dari tadi lama banget sih"ketus Naya.

Nadin duduk ditepi kasurnya "ya mana gue tau Lo nungguin gue terus kenapa Lo gak nelfon gue aja biar gue cepet kesini"

"Ck lupa gue aelah"decak Naya lalu berdiri dihadapan Nadin.

"Gimana ya gue ngomongnya gue Gatau sih bener apa ngga!" Naya merasa bimbang apa benar tadi yang ia dengar.

"Lo mau ngomong apa?"tanya Nadin.

"Tadi gue denger Ririn ngegumam gitu dia bilang kalau dia suka sama Figo"jelas Naya.

"What!!!kok bisa" Amel seketika berdiri dari kursinya.

"Gausah teriak teriak bego!!" Sahut Naya

"Lo tau darimana?" Amel mulai mendekat duduk disebelah Nadin dan mendengar ucapan Naya.

"Dia ngegumam sendiri tadi di depan pintu waktu Lo sama Figo udah pergi. jadi tadi niatnya gue mau beli minum terus ga sengaja gue denger dia yaudah"jelas Naya.

"Nah jadi yang dibilang Lyara mantanya Figo itu bener?" Nadin masih memikirkan ucapan Lyara waktu ia dilabrak dulu.

"Ucapan ondel ondel itu gak usah dipercaya dia sukanya Ngada Ngada suka fitnah"jelas Naya.

"Mungkin gue salah denger kali ya?"tanya Naya.

"Mungkin juga pendengaran Lo kan rada rada" sahut Amel.

"Heh mulut Lo mau gue robek"delik Naya kesal kenapa telinga nya yang harus dipermasalahkan telinganya baik baik saja kok.

"Nad gausah Lo pikirin deh daripada Lo pusing entar udah lupain mungkin gue salah denger juga"

"Oiya nanti malam anterin gue di air terjun ya" seru Nadin.

"Mau ngapain Lo ngepet"sahut Naya cepat untuk apa Nadin pergi ke air terjun malam malam.

"Udah anterin gue aja pokoknya"jawab Nadin.

"Gue mau asal bagi jajanan Lo yang Pocky Pocky Oreo itu" Nadin mengangguk membuat Amel sumringah.

"Makanan terosss"

"Bodo amat!"

🌼🌼🌼

Langit malam dan angin bersemilir tanah lembab dan pepohonan yang tinggi disinilah Nadin berada tak hanya Nadin Naya dan Amel juga bersamanya.

"Nad Lo nunggu siapa sih cape nih kaki gue elah" gerutu Naya duduk dibatu kecil dekat pohon.

"Lo nunggu siapa sih?"tanya Amel.

WHO'S MATCH? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang