22.bolos

64 6 0
                                    

Kita hanya sebatas kenal hanya berteman cuman perhatian tapi tidak memiliki rasa
_who's match?_

Tetap jaga kesehatan ya!

Happy reading ❤️

"Ma Nadin berangkat yaa"pamit Nadin lalu menyalimi tangan mamahnya.

"Naik apa sayang?"tanya mamahnya menyiapkan kotak bekal.

"Figo nanti kesini kok mah kita berangkat bareng"jawab Nadin.

"Yaudah hati hati ini bekal kamu bawa ya" ucap mamahnya Nadin mengangguk.

Tak butuh waktu lama motor Figo telah sampai didepan rumah Nadin. Sebelum berangkat Figo berpamitan dahulu kepada mamahnya Nadin.

Disepanjang perjalanan mereka berbicara bercanda Figo yang selalu menggombal dan Nadin yang sedang salting.

"Aku orang kaya ya ternyata"ujar Figo.

Nadin mengernyit "iya ayah bunda kamu mampu"

Figo terlihat kesal dari kaca spionnya "harusnya tadi kamu bilang kaya apa gitu?"

"Kalau aku jawab kaya apa emang mau kamu bales apa"tanya Nadin.

"Yaa aku bakal bilang kaya cinta buat kamu lah" pipi Nadin memanas mungkin sekarang sudah merah seperti tomat.

"Kamu tau pasar?"

"Tau kenapa emang?"

"Rame kan"

"Iya rame"

"Itulah pikiranku selalu rame karena dipenuhi oleh kamu"

Figo memegang satu tangan Nadin memasukkannya dikantong hodienya.dan tangan satunya lagi dibuat untuk menyetir motornya. Ia selalu bahagia bersama Nadin selalu saja ingin membuat pipi Nadin memerah dan blushing.

Tak terasa mereka telah memasuki gerbang Figo memarkirkan motornya dan melepaskan helm Nadin ia selalu maksa untuk melepaskan helm Nadin padahal Nadin seringkali menolaknya namun Figo tetaplah Figo ia tetap kekeh melepaskannya.

"Figo kayaknya malming nanti aku gabisa jalan jalan sama kamu deh"ucap Nadin menatap Figo dari bawahnya karena Figo sedang melepas helmnya.

Setelah melepasnya lalu ia letakkan di motornya "kenapa emang?"

"Naya sama Amel besok Sabtu ke rumah aku kan gaenak kalau aku pergi mereka juga nginep aku mau quality time sama mereka gapapa kan?"tanya Nadin.

Figo tersenyum "iya gapapa kok" meskipun Figo sangat ingin mengajak Nadin jalan berdua namun ia tidak boleh egois bukan dia tidak boleh mengekang kekasihnya ini bagaimanapun juga Nadin juga memiliki hak untuk memilih jika memang Nadin ingin bersama temanya oke fine Figo bisa lain waktu.

Figo dan Nadin berjalan menyusuri koridor bergandengan tangan namun ketika sampai di ruang BK ia langsung melepaskan ya dan menyapa guru.

"Aku ke temen temen aku dulu ya"pamit Figo setelah mengantar Nadin ke kelas.

Nadin mengangguk ia memasuki kelas dan menghampiri kedua temanya pasti mereka berdua sedang menggibah pikirnya.

"Pagi pagi udah bikin dosa aja kalian berdua"seru Nadin duduk didepan Naya.

"Kalau gak ghibah tu gaenak nad ayo ghibah bersama" usul Naya.

"Gue alim ges"sahut Amel.

Naya menepuk bahu Amel keras "anak liar malingan Lo"

"Udah udah besok jadi kan kerumah gue?" Tanya Nadin.

"Jadi dong" seru Naya semangat.

"Kalau gue nanti sore aja gimana Nad rumah gue sepi ortu gue lagi liar kota gapapakan" ucap Naya ia kesepian jika harus dirumah sendiri.

WHO'S MATCH? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang