Keesokan harinya Ririn tampak terlihat lebih segar. Raut wajahnya yang fresh entah kenapa hari ini Ririn menampilkan senyum lebar nya.
"Tumben senyum"celetuk Bella menghampiri Ririn dari arah gerbang dan dibalas tatapan malas oleh Ririn.
"Emang salah kalau gue senyum?"Tanya Ririn.
Bella menggaruk kerudung nya yang tidak gatal "yaaa engga sih kan gue bilang tumben"
"Mau buat kenangan manis diakhir cerita!"jawab Ririn.
Bella mengerenyit "akhir cerita? Kenangan manis apa?"
"Jangan dipikiri! Masuk yuk"ajak Ririn dijawab anggukan oleh Bella. Mereka berjalan bersama sesekali tersenyum ketika menyapa guru banyak siswa yang menatap Ririn karena apa? Ririn itu jarang tersenyum didepan umum mungkin ini pertama kalinya. Namun ada juga yang tidak suka dengan Ririn.
"Dih sok cantik!cantikan Nadin kali dasar pelakor"
"Udah perebut! Gatau malu lagi!"
"Mbak Ririn kalau senyum muanisss tenan"
"Muka aja polos tapi ternyata pelakor"
"Ririn cantik banget terpesona gue"
"Coba aja Ririn senyum terus kan adem ngeliatnya daripada judes"
Seperti itulah kata kata orang mereka Gatau apa yang terjadi kenapa mereka men cap dirinya yang bukan bukan?
"Mulut lambe turah kalian! Kalian Gatau apa yang terjadi jangan menghakimi! Pergi sana awas ya buat yang ngejelekin Ririn kalau sampe gue denger lagi habis Lo semua!"ujar seseorang dan ternyata Daniel.
Ririn tersenyum manis ke arah Daniel "makasii yaa"
"Gue gabutuh makasii dari Lo gue mau Lo balas Budi dengan pulang bareng sekolah sama gue"balas Daniel.
Ririn mengangguk setuju "sama Bella ya" lalu menatap Nabella meminta persetujuan.
Daniel langsung menggelengkan kepalanya ke arah Bella berharap agar Nabella tidak ikut agar dirinya bisa berdua dengan Ririn.
"Emmm gue gabisa Rin! Gu-gue udah ada janji sama pacar gue"alibi Bella.
Ririn tersenyum kecil"Yahhhhh jadi gue sama Daniel doang dong yaudah deh gapapa nanti pulang sekolah ya"
"Kita berdua aja dulu kapan kapan nanti kita bertiga"
"Lo yang traktir tapi"
"Iyadeh asal Lo seneng"ucap Daniel mengacak kerudung Ririn dengan gemas.
"Kerudung gue berantakan tauu!"sebal Ririn.
Tanpa mereka sadari dari belakang sosok seorang Figo melihat semuanya ia terlihat kesal pada Daniel enak saja berani beraninya Daniel mengacak rambut Ririn. Apakah Figo cemburu?
"Samperin gih! Daripada Lo cembokur disini"saran Tirta pada Figo. Tirta juga melihatnya temenya ini goblok sih engga suka sama Ririn tapi kalau Ririn Deket sama yang lain kesel sendiri dih gengsi dipelihara!
"Gue gak cemburu!"balas Figo cepat mana mungkin ia cemburu tak akan pernah!
"Serah lu deh! Cewe lu cakep dan si Daniel gencar deketin cewe lu, gue kasih lampu kuning artinya hati hati jangan nyesel kalau Ririn kepincut sama Daniel" jelas Tirta sudah berapa kali ia mengatakan saran untuk Figo apakah sahabat nya ini mendengarkan nya atau tidak ia tak peduli ia hanya memberi saran.
Apakah Ririn akan mencintai Daniel dan meninggalkan Figo?
Hal itu tak akan pernah terjadi Figo jamin itu Ririn tak akan pernah meninggalkan nya hanya karena Daniel Ririn mencintai nya bukan mana mungkin Ririn tega meninggalkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S MATCH? (REVISI)
RomanceCOVER BY: PINTEREST AND PICSART PLAGIAT DILARANG MENDEKATTTT PLISSS. NO COPAS!!⚠️⚠️⚠️ Author Gatau cara bikin deskripsi biar kalian tertarik baca yang jelas buat yang kepo mampir yuk dibaca! Jangan lupa votmen karena votmen itu gratiss! Rank #1-bul...