COVER BY: PINTEREST AND PICSART
PLAGIAT DILARANG MENDEKATTTT PLISSS.
NO COPAS!!⚠️⚠️⚠️
Author Gatau cara bikin deskripsi biar kalian tertarik baca yang jelas buat yang kepo mampir yuk dibaca! Jangan lupa votmen karena votmen itu gratiss!
Rank
#1-bul...
Dipukul mundur oleh keadaan Dipaksa menetap oleh perasaan _Ririn_
Pagi Senin yang cerah mata hari bersinar Ririn sudah sampai di sekolahnya tepat pukul 06.00 keadaan sekolah yang masih terlihat sepi dan sunyi membuat Ririn merasakan tenang.
Hari Minggu Ririn hanya merenung dirumah tidak ada yang spesial ia mengurung sendiri dikamar dan memikirkan apa yang harus ia lakukan.
Setelah sampai dikelas terlihat kelas sangat berantakan sampah dimana mana meja kursi berantakan papan tulis bercoret coretan.
Huhh!
Ririn menghela nafasnya baru saja Kemarin dia sakit kelas jadi begini bagaimana ketika dia sakit berhari hari akan terjadi seperti apa kelasnya.
Ririn mengambil sapu dan engkrak memulai menyapu dari pojok belakang. Merapikan meja dan menyamakanya menghapus coretan yang ada dipapan tulis.
Setelah semuanya selesai ia duduk di bangkunya dan menyandarkan kepalanya dimeja dan menghadap kanan mengambil headshet nya dan memakainya sungguh kepala Ririn masih pusing tapi ia tetap berangkat karena ia tak mau dirumah dan tidak mungkin ia meninggalkan kelas lama.
Suara langkah kaki terdengar tapi Ririn tak memperdulikan hal tersebut ia malas untuk sekedar menghadap pintu.
🌼🌼🌼
Figo turun dari motornya kebiasaan Figo adalah berangkat pagi memang dia badboy tapi dia tidak pernah terlambat dia memang nakal tapi baginya disiplin berangkat tepat waktu adalah utama nya.
Rambut berantakan dan hodie hitam adalah ciri khasnya Figo berjalan disepanjang koridor.setelah sampai didepan kelas ia melihat Ririn yang menyandarkan kepalanya dimeja menghadap kanan.
Figo masih ada rasa bersalah kepada Ririn tetapi ia enggan untuk meminta maaf terlebih dahulu. Ia masih berpikir Ririn juga bersalah kenapa tidak Ririn yang minta maaf?.
Ia melewati Ririn tanpa melihatnya seolah cuek padahal ia ingin sekali menggoda Ririn agar marah.
Berhubung Figo dibelakang dan Ririn didepan jadi Figo bisa melihat Ririn. Hari ini Ririn terlihat tampak lesu Figo merasa khawatir tapi ia juga masih gengsi meminta maaf.
Apakah Ririn masih sakit? Jika sakit kenapa Ririn harus berangkat hanya itu yang ada dibenak Figo.
Ririn memang sakit tapi disini dia ketua kelas dia tidak mau ijin sakit terlalu lama maka dari itu ia berangkat sekolah.
Tak tega melihat Ririn yang lesu Figo pergi menuju kantin untuk membeli roti coklat dan susu full cream ultramilk. Figo tau kebiasaan Ririn jika sudah sampai disekolah membeli roti coklat dan susu full cream ultramilk Ririn tidak pernah sarapan dari rumah maka dari itu ia sarapan disekolah walaupun hanya sekedar roti dan susu.
Setelah membeli roti coklat dan susu full cream ultramilk serta obat yang dibutuhkan ia kembali ke kelas namun langkahnya terhenti ketika melihat Nadin yang baru saja memasuki gerbang ia langsung menghampiri Nadin.
"Hai Nadin"sapa Figo.
"Hai"
Mereka berjalan beriringan dan mengobrol bahkan Figo sampai lupa ingin memberikan apa yang sudah ia beli tadi kepada Ririn.
Tiba di kelas Nadin melihat Ririn yang lesu langsung menghampiri Ririn.
"Rin Lo gapapa Lo sakit?"tanya Nadin khawatir.
Figo langsung menyembunyikan apa yang tadi ia beli dan mengubah ekspresi wajah nya menjadi datar dan seolah tidak peduli.
Ririn menghadap ke arah Nadin bibir pucat mata merah ia tersenyum tipis "gue gapapa kok pusing aja"
"Lo ke UKS aja ya muka lo pucet banget" tawar Nadin.
Hatinya merasa sakit ketika melihat Figo dan Nadin bersama Ririn tersenyum kecut baru saja ia tenang sekarang mendapatkan luka kembali.
"Lo udah sarapan? Kita ke kantin dulu yuk sarapan"ujar Nadin kembali.
"Gue udah sarapan"alibi Ririn.
Figo ingin berbicara bahwa Ririn berbohong Ririn sendiri yang bilang kepada Figo kalau dia tidak pernah sarapan pagi di rumah tetapi ia masih tidak ingin berbicara dengan Ririn.
Nadin yang tak sengaja melihat Figo membawa roti dan susu langsung merebutnya dari Figo.
"Nih Lo makan lagi ya gue ambil obat di UKS udah makan aja"ucap Nadin.
"Nad ini kan punya..." Ingin saja Figo berucap tapi Nadin sudah menatapnya tajam dan mendelik.
Ririn yang menyadari Figo bakal protes ia menolak "engga usah gue udah makan gak usah khawatirin gue"
"Lo makan aja enggapa..." Nadin berbicara namun terpotong oleh Ririn yang marah.
"Gue bilang enggak ya enggak gak usah sok peduli deh mending lo pergi" bentak Ririn yang jengah.
"Heh Lo apa apaan sih Nadin tu peduli sama Lo untung masih ada yang peduli Lo malah bentak gak tau diri!!" Ujar Figo menatap tajam Ririn dan dingin.
"Gue ga minta buat Nadin peduli sama gue dianya aja yang peduli" ucap Ririn membalas tatapan tajam Figo.
"DASAR GATAU DIRI ayo pergi nad" bentak Figo menarik paksa tangan Nadin dan pergi keluar.
Ririn terduduk ia merasa sedih karena dibentak oleh Figo ia harus bagaimana apakah Ririn harus mundur tapi bagaimana dengan perasaannya apakah perasaanya akan tidak terbalas.
Sungguh ia merasa bimbang kepala yang pusing akibat ia masih sakit sekarang ditambah masalah dengan Figo yang merumit.
TBC gaisss uhuyyyyy!!
Author triple up nih gaiss huhu bakalan lumayan lama author engga update dan selamat bertemu beberapa hari kemudian!
Babay
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.