18

332 39 7
                                    

Vote dulu gamau tau!
Votenya turun:(

"bagaimana aku bisa percaya pada orang lain, saat aku sendiri tak mempercayai diriku?"

---

"memang sudah seharusnya kau memihakku"

Laki laki berpakaian formal itu terkekeh, mengetukkan jarinya beberapa kali kearah meja. Dia mengelus cincinnya pelan. Terlihat sangat tenang.

"Sepertinya, aku memang tidak pernah salah" jawabnya. Lalu ia menoleh kesamping, menepuk pundak sang bawahan "bukan begitu pak Lee?" Sang bawahan menoleh, menatap dua orang di depannya sambil menuangkan minum ke gelasnya sendiri "keputusan dulu, juga tidak salah" dia terkekeh pelan.

Wanita di depannya tersenyum miring, terlihat angkuh dengan gaun merahnya. Dia mengangkat gelasnya dan memutarnya pelan, "sebenarnya aku juga tak berbohong, hanya menambahkan beberapa anggapan" dia menuangkan minum ke gelasnya dan rekannya.

Giliran laki laki itu yang tersenyum "kau pintar, nyonya"

----

"Cepat! Kalian akan tampil 5 menit lagi" peringat staff wanita dengan beberapa kertas di tangannya.

Taeyong selaku leader mengangguk, mewakili. Ia mengedarkan pandangannya kearah para member "ayo kita melakukan tos terlebih dahulu" mendengar perintah sang leader, para member mendekat dan menyatukan tangannya.

"Make a wish!"

"kajja!"

Taeyong melemparkan senyumnya setelah melakukan tos "semangat semuanya, berikan yang terbaik di penampilan kita oke?" Dia menepuk pundak membernya satu persatu, memberi semangat.

"Next, Make a Wish!"

Mereka semua bergegas naik ke panggung. Tubuh mereka bergerak kesana kemari mengikuti irama musik, memasang ekspresi sebaik mungkin di depan kamera.

Tak terkecuali Jaemin.

Meski ia terlihat sedikit tidak fokus, namun ia masih berusaha tetap profesional, bagaimanapun caranya.

Penampilan mereka telah usai, mereka mendudukkan diri di back stage sebelum kembali ke agensi, dengan meminum minuman yang di belikan Doyoung.

Doyoung menoleh "Jaemin, lo nggak minum? Itu nggak mengandung susu ataupun strawberry" ujarnya ketika melihat minuman Jaemin masih utuh diatas meja, tak tersentuh sedikitpun.

Jaemin terlihat sedikit tersentak "ah, itu- gue pengen ke toilet dulu Hyung" pamitnya seraya tersenyum tipis. Setelah menerima anggukkan setuju dari Taeyong, ia segera pergi menuju toilet sambil menghela napas lelah.

Pintu tertutup. Doyoung mendongakkan kepalanya, "apa cuman gue yang ngerasa Jaemin lebih pendiam hari ini?" Para member memusatkan pandangannya kearah Doyoung. Taeyong menghela napas, lalu mengangguk setuju "gue juga ngerasa gitu, apa dia punya masalah?" Tanyanya. Lalu ia melirik kearah Jaehyun "lo nggak tau Jae?" Bukannya apa, diantara mereka Jaehyun lah yang paling dekat dengan Jaemin.

Jaehyun menipiskan bibirnya, masih bingung "kemarin, pas gue mampir ke dorm nya dia udah kayak gitu" Jawabnya.

Keadaan menjadi hening. Shotaro, Xiaojun dan Lucas yang tak sepenuhnya mengerti, Doyoung dan Taeyong yang masih mencerna, juga Jaehyun yang mengirim pesan teks kepada Jungkook.

Ceklek

Suara pintu terbuka memecah keheningan diruangan itu. Taeyong tersenyum "duduk sini Jaemin" ia menggeser Doyoung dengan paksa. Doyoung berdecak, menatap Taeyong sinis namun tetap bergeser.

HIRAETH -(Na) JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang