"HYUNG!" Teriakan dari sebrang membuat semua member terlonjak kaget, sementara Jaehyun menutup mulutnya rapat. Hampir saja keceplosan.
"Apa Jae yang dimaksud apa? siapa?" Tanya Taeyong curiga
"Bagaimana ini Na?" Bukannya menjawab, Jaehyun malah bertanya.
Tampak helaan napas dari sebrang "untuk saat ini, tolong jangan diberi tahu siapapun Hyung aku tutup dulu, terimakasih sudah mengabari ku"
Tut.
"Kita harus apa Hyung?" Tanya Mark khawatir, bagaimanapun ia telah kembali menjadi member dream. Dan itu berarti ia akan menjadi seorang leader sekaligus Hyung untuk para member.
Taeyong memijit keningnya "Kita ikuti kata Jaemin dulu" finalnya.
------
"Siapa jaem?" Tanya manager Hyung setelah Jaemin kembali mendekat kearah mereka.
"Mark Hyung" jawabnya singkat
"Oh, yasudah kalian masuk ke dorm istirahat. Didalam sudah ada makanan" manager Hyung mengalihkan tatapannya kearah Haechan "jangan tidur terlalu larut untuk bermain game, kau banyak jadwal Haechan" dan Haechan pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Hah aku ngantuk sekali" komentar Jisung sambil melemparkan diri kearah sofa lalu ia merogoh sakunya ketika merasakan getaran kecil dari ponselnya.
Wajahnya datar hingga ia membelalakkan mata " JAEMIN HYUNG YAK SEMUANYAA" Teriaknya, para member yang memang tak jauh dari situpun mendekat dengan tergesa gesa, kecuali Jaemin tentunya.
"Ada apa sih, bisa pelan saja tidak?" Tanya Chenle kaget
"Ini! Ini benar Hyung!? Yang dibilang Mark hyung di group itu benar?" Cerocosnya tak sabar
Para member tak kecuali Jaemin, membuka pesan groupnya. Disana terlihat sang pelaku, Mark mengirimkan sebuah artikel dengan caption 'Jaem bagaimana ini?'
"Ck dasar Mark Hyung ember! Sudah kubilang jangan dulu" pekiknya frustasi. Para member menoleh, "Kenapa kau tak bilang kita!" Kali ini Renjun yang menyahut
"Gue gatau sumpah! Gue baru tahu ada rumor gajelas ini waktu di telpon sama Mark Hyung tadi dimobil"
"Jadi ini bener apa gak?" Tanya Jeno penasaran
"Ya ngga lah! Masa gue cari gara gara sih! Lagian kalian tau kan gue sayang banget sama sijeuni" Belanya berusaha meyakinkan yang lain
Para member menghela napas lega "iya juga sih, tapi pasti mau ga mau lo bakal di panggil ke perusahaan entah nanti atau besok" ujar Haechan memperingati sahabatnya
"Ya gue tau sih masalahnya itu media terkenal dan lagi, kita kan mau comeback nct 2020, mana gue lagi yang kena"
Tidak lebih dari setengah jammenit usai kehebohan di kedua dorm, dan benar saja yang dikatakan Haechan. Jaemin dipanggil ke perusahan.
"nde, sangsanim?" Tanya Jaemin gugup setelah mendudukkan diri. Kini, didepannya sudah duduk salah satu petinggi di perusahaannya (maap w gatau harus nyebut apㅠㅠ)
"Kau sudah tau beritanya kan?" Laki laki didepan Jaemin menegakkan tubuhnya dan menatap Jaemin serius.
"ne, tapi sungguh itu tidak benar"
"Aku tau" jawabnya sambil menghela napas "ini karena kalian akan comeback, tenang saja anggap ini hanya orang yang iri kepada kesuksesan kalian"
Akhirnya Jaemin bisa bernapas lega, dia berdiri dan membungkukkan tubuhnya 90° "gamsahabnida sangsanim" lalu, kenapa ia dipanggil kemari?
"Kau-- tidak membuat masalah kan?"
Jaemin menyerngitkan dahinya heran "maksudnya?" Tanyanya segera
"Ani, hanya saja aku menemukan beberapa keganjalan disini" petinggi perusahaan itu menjeda ucapannya, menatap Jaemin dari atas sampai bawah "rumor ini seperti hanya sementara, entahlah aku belum tau pasti hanya saja tadi staff memberi tahuku bahwa ada seorang wartawan yang menghampirinya" petinggi itu kembali terdiam, menatap Jaemin lagi.
Jaemin menggaruk lehernya canggung, tidak tahu bagaimana harus menyikapi kondisi ini "wartawan itu berkata-- keluargamu terlibat masalah besar, tapi untungnya staff bisa berkelak" Jaemin membulatkan matanya tunggu, keluarga yang mana?
"Apa itu benar, Jaemin? Kau tau kan bagaimana sensitifnya para fans?" Tanya petinggi itu final.
Jaemin bingung, ia masih tidak mengerti apanya yang apa? Aigo "saya masih belum mengerti sangsanim" salahkan saja otak Jaemin yang lemot.
"Kau, keluargamu apa terlibat masalah?"
Aku tahu itu, tapi keluarga yang mana?
"Tidak ada, keluarga saya baik baik saja" tidak mungkin kan, mereka bertanya tentang keluarga itu?
"Baiklah kau boleh keluar"
Hanya ini?
"Baik sangsanim, saya undur diri" setelah membungkukkan tubuhnya dan memberi salam, Jaemin melangkahkan kakinya keluar dengan perasaan campur aduk.
Tidak mungkin kan?
Tentu saja tidak
kenapa tiba tiba keluarga?
Ah pasti karena wartawan itu
Tapi, kenapa wartawan itu bisa membahas keluarganya?
Jaemin mengacak rambutnya kasar merasa jengah dengan pikiran yang berkecamuk dikepalanya.
Dia melangkahkan kakinya kelantai bawah, tempat parkir.
"Nana!"
Jaemin menoleh ketika mendengar namanya dipanggil, ia memicingkan matanya "Jae Hyung?" Tanyanya ketika pria jangkung tersebut sudah berada dihadapannya.
"Bagaimana? Baik baik saja kan?" Tanya pria itu
Jaemin menggigit bibirnya, ah dia jadi merasa tidak enak ke hyung nya satu ini "aduh hyung kenapa repot repot sih, maen kesini segala" protesnya. Sebenarnya ini salahnya sih, kenapa tadi ia bilang ke Jaehyun kalau ia dipanggil ke agensi?
"ini juga agensi gue ya, bukan punya Lo doang jadi gimana gimana?"
"lewat telpon kan bisa"
"Lo mah bener bener dah! Tinggal jawab aja ngalor ngidul"
"Tapi gue gaenak hyung lo jadi repot gini, kan udah gue bilang gausah terlibat masalah gue" Jaemin benar benar merasa tak enak "harusnya kan sekarang lo istirahat di dorm hyung, ga repot kayak gini emang itu si Jongkok ngadi ngadi bilang ke hyung segala" kan cerewetnya kumat
"Lo bener bener ya malah nyalahin hyung lo, udahlah gue tambah seneng kayak gini bosen banget di dorm" Jaehyun memutar bola matanya malas "cepetan Na! Gimana?"
"Masalahnya--"
TBC.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
