! INGAT SEMUA KEJADIAN DI CERITA INI HANYA REKAYASA BERUPA IMAJINASI AUTHOR !Btw, maaf banget baru update reader-nim, tugas author numpuk ㅠㅠ
Vomentt!!
Happy Reading💚---
Ruangan itu terdengar gaduh karena hentakan kaki. Peluh dimana mana, seolah dinginnya ke enam AC yang berada di pojok studio itu tak membantu sama sekali.
Berpuluh puluh pasang sepatu mahal yang menghentak kearah lantai, seakan sedang menyalurkan rasa penat, amarah atau bahkan kebahagiaan di tubuh masing masing.
Seseorang yang terlihat lebih tua di dalam ruangan itu menyahut, menghadap ke 23 lelaki tampan di depannya "setelah ini kalian boleh istirahat, tapi sebelum itu Hyung punya pengumuman" ia menjeda kalimatnya sejenak, memastikan tak ada yang bertanya "kalian akan menghadiri acara penting besok setelah tampil jadi, persiapkan diri kalian, junjung kesopanan kalian, jangan mempermalukan nama agensi, arraseo!?" Ucapnya lantang.
Salah satu namja di barisan itu mengacungkan tangannya tinggi tinggi, membuat yang tertua mengangguk mempersilahkan "iya, apa Doy?"
"Kita akan menghadiri acara apa Jjang Hyung?" Tanya laki laki kelinci bernama Doyoung itu, sambil sesekali membenarkan letak topinya.
Jjang Hyung terlihat berpikir sejenak, seolah menimang nimang "kalian di undang makan malam oleh pak presiden" Ruangan yang semula hanya di isi pergerakan tak bersuara itu mendadak seperti membeku, memastikan pendengaran 23 para namja tampan itu tak bermasalah.
"Hah?" Sang leader membeo, antara terkejut atau tak percaya.
Sedangkan seseorang di depan tadi terkekeh pelan, sudah menduga hal ini akan terjadi "hyung bersungguh sungguh, kalian sedang naik daun akhir akhir ini jadi pak presiden hanya ingin mengucapkan terimakasih"
Beda dengan bagian depan yang terdiam karena terkejut, bagian belakang terlihat sedikit gaduh. Si pembuat onar membisikkan sesuatu ke Namja sipit di sampingnya "Jen! gila! berarti yang dibilang Appa lo kemarin bener?" Tanyanya sambil menepuk bahu temannya heboh.
Jeno berdecak pelan, "ck iya, gausah mukul juga a- aduh Chan!" Ia melindungi bahunya yang menjadi korban kekerasan Haechan, sambil sesekali berusaha menghindar.
"ssst udah diem gila! Itu Jjang hyung mau pamitan buset" peringat Namja dibelakang mereka dengan nada pelan, tapi karena suaranya yang memang pada dasarnya melengking, Jadi suaranya yang ia anggap kecil itu bisa mengundang tolehan dari para Hyung di depannya.
"Kau ingin mengatakan sesuatu Le?" Tanya Taeyong yang sempat mendengar gumaman Chenle dari depan.
Sedangkan sang pemilik suara menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal, merasa malu "eng- enggak Hyung" cicitnya pelan.
----
Dan malam ini pun tiba, malam dimana seluruh member NCT menetralkan degup jantungnya setiap saat. Ke enam mobil itu melesat berjejeran, memecah macetnya Kota Seoul malam ini. Cahaya rembulan terlihat penuh, seolah merestui perjalanan mereka ke Gedung megah tempat orang nomer satu di Korea itu tinggal.
Di mobil yang berisikan member Make a wish itu terlihat gaduh. Lucas yang tak henti hentinya membenahi tampilannya yang sudah rapi dibantu dengan Xiaojun yang sudah jengah dengan kehebohan rekannya, serta Doyoung yang mengganggu Taeyong di tengah kegugupan sang leader di ikuti gelak tawa dari Shotaro.
Jaehyun? Jaemin? Mereka sedang gaduh dalam diam. Menatap ponsel mereka yang menampilkan room chat group yang anggotanya berisikan Jaemin, Jaehyun dan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH -(Na) Jaemin
Fanfiction[SLOW UPDATE] ❞𝙠𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙨𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙞𝙨, 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙨𝙖𝙠𝙠𝙖𝙣❞ Duri demi duri ia lewati, jawaban demi jawaba...