ketika sebuah kenangan bahagia menjadi isak tangis, disitulah kata rindu terdengar lebih menyesakkan" J
------
Happy Readingg sobat sobatkuu~~~
🌻🌻🌻
Namja tampan berambut biru itu memandang pantulan dirinya sambil bersiul pelan, melupakan segala hal yang telah dilewatinya. Meratakan vitamin pada rambutnya.
"kopinya enak?" kini Jaemin melirikkan matanya kepantulan namja sipit dibelakangnya, siapa lagi kalau bukan Jeno si manusia kepo itu.
"maksudnya?" tanya Jaemin balik menatap Jeno bingung.
"Tadi, kopinya enak?"
Ahhh Jaemin mengerti, maksudnya 'kopi' yang bersama Jaehyun hyung? "pait no" jawab Jaemin singkat tak mau membahas lebih lanjut.
"gue tau lo gak ke tempat cofee" sanggah Jeno sambil mendudukkan diri di kasur Jaemin
Jaemin menyerngitkan dahinya mengingat perkataan Jaehyun hyung tadi 'gue yakin seratus persen kalo member lain juga ga percaya tadi' Jaemin membalikkan badannya mendekat kearah kasur "kenapa bisa seyakin itu?" tanya Jaemin penasaran.
"lo pura pura gatau?" tanya Jeno sedikit sinis(?)
Jaemin berdecak, merasa kesal terhadap Jeno "kenapa sih? Yaudah sana kalo gamau ngasih tau gue mau tidur" usir Jaemin yang sudah akan menarik selimutnya
"Lo lupa kalo Jaehyun disuruh ngurangin kopi sama manager hyung?"
Jawaban Jeno sekaligus pertanyaan itu membuat Jaemin menghentikan pergerakannya, kalian tau sendiri kan kalo Jaemin itu pelupa? Bahkan namanya pun ia bisa lupa "lagian kata Haechan rencana makan makan nct 127 udah dibicarain dari minggu lalu" lanjut Jeno
Jaemin sedikit meringis "gu-gue gatau Jen, mungkin karena Jae hyung tau gue suka kopi" jawab Jaemin sambil mengangkat kedua bahunya, seolah tak peduli. Tapi dalam hatinya ia bertanya tanya 'lalu, mengapa manager hyung mengijinkan?'
"kalo gitu kenapa ga ajak Haechan juga? Dia juga suka kopi tuh"
Kok kuping gue panas ya?-Fullsun
Jaemin tentunya tahu arah pembicaraan Jeno sedari tadi, dia tersenyum seperti seorang Na Jaemin di depan para fansnya "Jeno-ya gue bener bener ke tempat cofee kok, tenang gue gabakal nyembunyiin rahasia dari lo. Ya kayak lo ke gue" maaf Jeno gue bohong, lanjutnya dalam hati.
Jeno tampak menghela napas "gue harap begitu Na, gue harap lo bisa bagi beban lo ke gue" Jeno beranjak dari kasur dan melnjutkan perkataanya "gue balik ke kamar, kasian tadi Jisung gue usir" ujarnya terkekeh pelan sebelum benar benar keluar.
'maaf'
-----
Jaemin melangkahkan kakinya riang sambil bersenandung kecil menuruni tangga. Senyumnya melebar ketika melihat Bundanya sedang melepas sepatu didepan pintu "Bunda!" teriak Jaemin sambil berlari memeluk bundanya.
"aigoo pangeran kecil Kim ku kenapa lucu sekalii, bagaimana sekolahmu nak?" tanya Wanita itu sambil menggendong Jaemin keruang tamu
Jaemin kecil menjawab "bosenin bundaa! Katanya Bunda Taeyon, kalo sekolah orang lain itu rame rame gak sendiri kayak minie!" rengeknya pada sang bunda
Sosok wanita paruh baya itu tersenyum miris "maafin Bunda sayang" hanya itu yang dapat ia sampaikan kepada pangeran kecilnya. Tiba tiba percakapan mereka berhenti karena mendengar suara pintu yang dibuka dengan keras. Ah ternyata itu Appa nya, Siwon.
"kau kenapa sayang?" Tanya bunda Jaemin lembut sambil mendudukkan Jaemin
Plak
Jaemin kecil membolakan matanya 'kenapa appanya yang lembut menampar bunda?' itu yang ada dipikiran Jaemin
Jaemin tetap disana, tidak beranjak ataupun bersuara "BACA INI JALANG!" Siwon melemparkan sebuah amplop coklat ke arah sang istri.
'apa itu jalang? Apa panggilan kesayangan?' lagi lagi pikiran polos Jaemin bersuara dalam hatinya.
Bundanya yang masih dalam keadaan terkejutpun mengambil amplop itu dengan gemetar dan membacanya "Kim Siwon ini bukan seperti yang kau pikirkan" bunda Jaemin memegang kedua tangan Siwon
"KAU MAU BERALASAN APA LAGI!? JADI INI ALASAN KENAPA KAU SELALU MENYEMBUNYIKAN ANAK ITU?" Siwon melirik kearah Jaemin, namun Jaemin dengan polosnya tersenyum meskipun rasa takut menjalar dihatinya. Ini seperti bukan Appanya.
Siwon mendekati Jaemin dan menariknya kasar "ini! Ini yang selama ini kau sembunyikan!?"
"apa nya yang disembunyikan appa? A--aku tidak bermain petak umpet bersama Bunda ko-kok. Nanti kalau aku main pasti appa aku ajak" astaga Jaemin.
"DIAM KAU" bentak Siwon sambil mendorong tubuh kecil Jaemin
Bruk
Kepala Jaemin terasa pusing, ia melihat kesamping. Dia terbentur meja "KIM SIWON!" itu yang Jaemin dengar sebelum matanya tertutup rapat.
"BUNDA!" lagi lagi mimpi itu lagi, kejadian dimana paling Jaemin benci awal kehancuran dari kehidupannya sendiri.
Jaemin mengusap wajahnya kasar, untung ia selalu bangun paling telat dari member lain. Jadi setidaknya tidak ada yang tau kondisi kacau Jaemin pagi ini. Dia segera beranjak ke kamar mandi sebelum para member dan manager nya mengomel.
Na Jaemin
Ganteng banget jodoh gue😭
Vomentnya yorobounn
Echan luv:gaseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH -(Na) Jaemin
Fanfiction[SLOW UPDATE] ❞𝙠𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙨𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙞𝙨, 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙨𝙖𝙠𝙠𝙖𝙣❞ Duri demi duri ia lewati, jawaban demi jawaba...