! INGAT SEMUA KEJADIAN DI CERITA INI HANYA REKAYASA BERUPA IMAJINASI AUTHOR !
Btw, maaf banget baru update reader-nim, tugas author numpuk ㅠㅠ
Vomentt!!
Happy Reading💚------
"Apakah kau sudah benar benar yakin?"
Lelaki itu terkekeh seraya mengetukkan tangannya kearah meja beberapa kali, "kau lupa bahwa tujuanku mencapai semua ini untuk apa?" Dia menatap segelas wine di depannya kemudian tersenyum miring
"Untuk menghancurkan mereka, tanpa sisa"
Dan benar saja, setelah sopir di mobil Taeyong menemukan restoran kecil yang sepi untuk disewa, ke enam mobil itu berhenti.
Taeyong mendahului, memasuki restoran dan bercakap cakap dengan sang pemilik, "ajumma, apa restoran ini sudah benar benar kosong?" Sang pemilik mengangguk "iya nak, jika malam seperti ini jarang ada yang kesini apalagi kita sudah akan tutup" jelasnya meyakinkan.
Taeyong tersenyum lembut, kemudian menyerahkan beberapa lembar uang "emm bibi apa aku boleh menyewa restoran ini sebentar? Ini uangnya, apakah kurang?" Tanyanya se sopan mungkin.
Sang pemilik restoran terlihat terkekeh, "tak usah nak, justru aku berterimakasih kalian telah kesini, karena aku akan ke mini market depan gang" dia menyodorkan uang Taeyong "tolong jaga restoran ku ya, aku tidak akan masuk sebelum kalian selesai" jangan tanya mengapa bibi itu mempercayai Taeyong, dia sudah sering melihat wajah Taeyong di televisi
Taeyong membungkuk 90 derajat, "terimakasih bibi" ucapnya lalu membiarkan bibi pemilik restoran itu beranjak pergi.
Ia menghela napas, melirik ke para membernya yang sudah terduduk. Kemudian ia mendekat ke para manager dan bodyguard di dekat pintu masuk, "Hyung ini tidak akan lama, aku hanya butuh waktu 15 menit, bisa tolong pastikan jangan ada yang masuk?" Pintanya
Mereka menghela napas, masih ada satu jam lagi sepertinya tak masalah. Dan mereka sudah mendengar ceritanya dari salah satu bodyguard, jadi mau tak mau mereka mengijinkannya, "baiklah, jangan lebih dari 15 menit, selesaikan semuanya jangan sampai nanti terbawa aku percaya padamu" ujar salah satu manager, mewakili lalu mereka beranjak keluar restoran.
Taeyong beralih ke para member, memasang wajah seserius mungkin. Sedangkan Haechan di sebrang sana sudah berbisik dengan Doyoung menanyakan apa yang terjadi, yang tak dihiraukan sama sekali oleh Doyoung.
Taeyong masih berdiri di depan para membernya, "KALIAN, cepet kesini!" Ia menunjuk Jaehyun dan Jaemin bergantian.
Keduanya maju kedepan, meskipun Jaehyun yang dengan menghela napas pasrah dan Jaemin yang menundukkan kepalanya.
"NGOMONG MINTA MAAF KE MEMBER LAIN, CEPET" perintah Taeyong, membuat semuanya diam membeku antara bingung dengan apa yang terjadi dan kaget karena Taeyong tak pernah semarah ini sebelumnya.
Jaemin menggigit bibirnya, ah ingin rasanya ia menangis. Bukan karena malu untuk meminta maaf, tapi merasa bersalah karena telah membuat keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH -(Na) Jaemin
Fanfiction[SLOW UPDATE] ❞𝙠𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙨𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙞𝙨, 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙨𝙖𝙠𝙠𝙖𝙣❞ Duri demi duri ia lewati, jawaban demi jawaba...