"apakah aku boleh ikut berteduh ditempatmu?"
---
"NANA YA!"
Jaemin menjauhkan ponsel dari telinganya dengan reflek. Sedikit meringis mendengar teriakan dari sebrang. Setelah mengusap telinganya pelan, Jaemin kembali mendekatkan ponselnya.
"aduh hyung, telingaku sakit nih bicaranya pelan aja"
Jaemin dapat mendengar gelak tawa dari sebrang, membuatnya memutar kedua bola matanya dengan malas
"kenapa sih Jae hyungg, kalau ngga penting gue matiin nih. Lagian gue masih mau siap siap"
"nanti habis syuting reality show,ada jadwal?"
Jaemin terdiam sebentar, terlihat sedang memikirkan sesuatu
"ngga ada hyung, kenapa?"
"nanti pulangnya bareng gue aja ya"
"mau kemana? Emang hyung ga bareng yang lain?"
Jaehyun berdehem sejenak,
"hmm ada deh lo ngikut aja dan tenang aja gue hari ini pake mobil sendiri Na, soalnya habis syuting jadwal gue kosong"
"tapi, emang sama manager hyung dibolehin?"
"tenang elah, kayak gatau gue aja"
Jaemin mengangguk, ya meskipun ia tahu Jaehyun tak bisa melihatnya.
"yaudah gue matiin dulu ya hyung, mau siap siap"
"iya sampai ketemu diacara"
Tut.
Sambungan terputus, terganti oleh suara member yang langsung memberikan pertanyaan pertanyaan.
"siapa hyung?" tanya Jisung
"iya bukannya siap siap malah telponan, kasian noonanya nunggu" sahut Renjun langsung
"Jaehyun hyung" Jawab Jaemin singkat lalu meletakkan ponselnya dimeja rias
Jeno yang saat ini sedang dimeja rias tepat samping Jaemin pun menyahut, "emangg dahh adik kesayangannya Jaehyun hyung"
Jaemin melirik Jeno dan sedikit terkekeh, dia mendorong bahu Jeno pelan "emang, kalo lo kan adik kesayangannya Doyoung hyung" Jaemin meraih ponselnya kembali, mengaktifkan game di ponselnya "oh ya nanti gue ga ikut pulang sama kalian"
Jeno yang mendengar itu pun segera menolehkan kepalanya, begitupun dengan member lain "kemana? Perasaan lo dari kemarin kemarin pengen kabur terus deh"
Gerakan tangan Jaemin terhenti, "kepo" sahutnya singkat, sedikit kesal. Karena ia kembali mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, ia membanting kembali hpnya pelan setelah dirasa make up nya sudah selesai.
"gue ketoilet"
Chenle menoleh "lo sih hyungg, ish" ujar chenle dengan menghentakkan kakinya pelan
Jeno yang mendengar protesan Chenle mengangkat alisnya sambil melayangkan tatapan tajam "kok gue sih ah, orang dianya yang mau ketoilet. Lagian dia sih mainnya rahasia rahasiaan"
Chenle yang awalnya kesalpun langsung mengeluarkan gelak tawanya "jadi lo kesel nih ceritanya?"tanyanya sambil tetap tertawa
"ngga lah ngapain coba"
Hening sebentar, lalu hanya terdengar suara Haechan dan Renjun yang beradu mulut. Namun suara manager hyung menghentikan mereka.
"udah siap kan? Buruan ke mobil barang barangnya udah siap"sahutnya lalu berlalu begitu saja.
Sekarang ke enam member Dream sedang dalam perjalanan menuju studio idol room, untuk melakukan syuting tentunya.
"oh iya, nanti pulang kita ga ada jadwal kan?" tanya Jaemin sekedar basa basi, entahlah dia hanya tak berani untuk izin secara langsung kepada manager hyung.
Haechan menoleh "kayaknya kita free tapi nanti gue ada acara" dia membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan, membuat dahi mulusnya sedikit terlihat.
"acara apaan?" tanya Jaemin, lagi.
"makan makan sama nct 127" jawabnya sambil tertawa pelan
Renjun yang sedari tadi hanya menyimak pun dengan sengaja menjahili Haechan "emang kalo masalah makanan lancar teross giliran gue mintain temenin olahraga kaga mau" Renjun mengambil bungkus snack yang di bawa Haechan.
Haechan melirik Renjun sinis sambil menekan lidahnya kearah pipi "gue gaperlu olahraga juga udah tinggi kalee" kan, lagi dan lagi.
"Heh gausa sombong ye! Tuh jisung yang tingginya 180 km diem aja lo baru 174 cm aja bangganya minta ampun"
Jisung yang merasa namanya disebut sebutpun mengalihkan pandangannya dari hp ke Renjun "centimeter kali hyungg" ujarnya mengoreksi.
"apaan orang lo sendiri kemaren yang nulis di data diri 180 km"
Dan begitulah seterusnya. Sementara Jaemin, dia hanya terdiam heran setelah mendengar jawaban Haechan.
------
Syuting telah usai, seru. Itu yang ada dibenak mereka setelah keluar dari studio.
Seperti biasa jika terdapat acara dimana semua member nct lengkap, maka akan ada pembagian mobil sekaligus absen.
"oke, dikarenakan nct 127 ada acara jadi Haechan ikut ke mobil mereka. Sedangkan untuk Way V karena ada 2 membernya yang syuting maka mereka pisah mobil, ada tambahan?" jelas manager hyung sekaligus bertanya kepada jejeran pemuda tampan di depannya.
Jaehyun segera mengacungkan tangannya "aku hyung" ujarnya.
Manager hyung menoleh kekanan, ditempat Jaehyun berdiri "ya Jae? Ada apa?"
"aku tadi membawa mobil sendiri, dan aku sudah punya janji dengan Jaemin jadi dia akan ikut denganku"
Baik member maupun manager hyung pun menyerngitkan dahinya, merasa heran karena tidak ada pembahasan seperti ini sebelumnya. "kalian mau kemana?" tanya manger hyung sambil menatap Jae Jaemin secara bergantian.
"hanya ingin mengunjungi tempat cofee hyung" jawab Jaehyun sedikit ragu
"baiklah, jangan lupakan penyamaran kalian" jawab manager hyung meskipun sempat menatap Jaehyun bingung namun segera berlalu pergi
Jaemin mengangkat salah satu alisnya, apa apaan ini? Mengapa Jaemin merasa manager hyungnya pilih kasih? Ah sudahlah
"kau mau kemana Jae?" tanya Taeyong bingung, bukan apa biasanya para membernya akan izin kepadanya jika memiliki acara sendiri.
"hanya ke tempat cofee hyung, maaf aku tidak bisa ikut kalian makan makan. Aku terlebih dahulu membuat janji dengan Jaemin. Sudah ya kita duluan byeee" pamit Jaehyun sambil menarik tangan Jaemin segera.
"jadi kau hanya ingin mengajakku ke tempat cofee hyung? Aishh seharusnya kau mengajakku lain kali saja, kau kan punya janji dengan para hyung. Seharusnya kau ikut mereka, bukan malah mengajakku. Aku kan jadi gaenak" bawel Jaemin setelah sampai di mobil Jaehyun
Jaehyun terkekeh pelan "lo bawel Na, lagian lo percaya kalo kita mau ke tempat cofee?"
🌱🌱🌱
Tbc.
Hai Halo Anyoengg apa kabareuu~Sini sini komen, kira kira mereka mau kemana?
Mungkin?
Echan: gaseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH -(Na) Jaemin
Fanfiction[SLOW UPDATE] ❞𝙠𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙞𝙨𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙞𝙨, 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪 𝙩𝙚𝙧𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙨𝙖𝙠𝙠𝙖𝙣❞ Duri demi duri ia lewati, jawaban demi jawaba...