5

553 58 2
                                    

'mengapa?'

'mengapa?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





💚💚💚

Setelah Jungkook mematikan sambungannya, dengan mata yang berkaca kaca Jaemin langsung menyaut jaket dan topi yang berada di atas kasur tanpa memikirkan apapun. Dia segera keluar kamar dan mengambil kunci dorm.

"Jaemin-ah kau kemana? Ini sudah malam, aku tidak mengijinkanmu keluar terlebih tanpa penyamaran seperti itu"

Jaemin tentu tau suara siapa ini, tanpa berbalik badan Jaemin menjawab "aku ingin keluar manager hyung" katanya datar sambil bertanya tanya mengapa managernya satu ini belum pulang.

"Tidak Jaemin, kau bisa diserang fans jika pergi sendiri"

Ck. Jaemin tetap diposisinya, bagaimana mungkin dia mengajak orang lain untuk kerumah aslinya?

"ini sudah malam hyung, tidak ada yang akan mengenaliku lagian aku sudah pakai topi dan baju tertutup" Jaemin mulai memasukkan kunci ke pintu, namun pergerakannya terhenti ketika manager menahan tangannya.

"Hyung berkata tidak Jaem" manager Hyung menatap Jaemin datar

Jaemin mengehela napas, "lepaskan aku hyung" katanya dengan nada yang tak kalah datar

"JAEMIN! KENAPA KAU JADI MEMBANGKANG!?"

Para member yang sedang dikamar masing masing ditambah Jisung yang sedari tadi di kamar Renjun langsung keluar ketika mendengar teriakan.

"ada apa hyung?" tanya Haechan menyahut terlebih dahulu

Jaemin yang sedang sedikit emosi pun mengacuhkan pertanyaan Haechan "jangan over hyung, ini penting sekali ini saja" akhirnya Jaemin membalikkan badannya menghadap manager dan para member

"Tidak bisa Na, kau ingin apa sih? Makanan? Di dorm banyak"

Para member yang melihat penampilan Jaemin pun mengerutkan dahinya "lo mau kemana Na? Tumben ga ngajak" Tanya Jeno

Jaemin memejamkan matanya yang semakin memerah, untung saja ia tadi sudah pakai topi "hyung, jebal" gagal sudah, kini suara Jaemin sedikit bergetar

"tolong biarkan aku pergi, aku- aku akan jaga diri baik baik hyung" mohon Jaemin sambil menunduk

Manager hyung tampak memijit dahinya pelan, bagaimanapun ia tak bisa membiarkan Jaemin pergi karna aturan agensi yang tak memperbolehkan mereka pergi di malam hari kecuali jadwal.

"maafkan hyung Na, aku tetap tidak bisa membiarkanmu pergi" jawab Manager pada akhirnya

Jaemin mengarahkan matanya kearah langit langit guna menahan air matanya. Ia menarik napas pelan untuk mengontrol emosi yang sedari tadi ia pendam "baiklah" ujarnya singkat dan langsung menuju kamarnya.

Para member yang melihat Jaemin masuk kamar segera mengikutinya. Ketika mereka masuk, Jaemin sedang mengetikkan pesan ke hyungnya


To: jk hyung

Aku tidak bisa pergi, tak usah menjemputku


"kau kenapa sih hyung? Perasaan tadi masih gakpapa" Chenle dengan tingkat kekepoannya langsung mengoceh, membuat Jaemin segera mematikan ponselnya.

Tadi sama sekarang beda Le.

Jaemin menarik kedua sudut bibirnya "tak apa, hanya pengen beli permen" Oh My God alasan macam apa ini Jaemin

Namun Jisung dengan polosnya menyahut "WHAT!? apa karena tadi aku minta permen? Astaga hyung aku tau kau menyayangiku tapi gak usah sampai begini, mana tadi mau nangis lagi duh jadi merasa bersalah akunya"

Chenle yang berada disebelah Jisung memukulnya "Yak! Pabbo!" teriak Chenle kesal. Namun Jisung hanya mengelus kepalanya dan memberi tatapan seperti 'kenapa?'

Jaemin menaiki kasurnya dan berbaring sambil menghadap tembok "pergilah kekamar masing masing dan Jisung, kau kunci pintu lalu segera tidur" ucapnya sambil memejamkan mata

Terdengar suara krusak krusuk (mon maap ga ngerti bahasanya apaan wkwk) dibelakang Jaemin, sepertinya mereka mulai keluar.

10 menit kemudian setelah dirasa semua keluar dan Jisung sudah tidur, Jaemin membuka matanya dan membalikkan badan. Mata Jaemin melebar kaget ketika melihat Jeno yang saat ini duduk di kasur Jisung yang memang bersebelahan dengannya "gue tau lo belum tidur"

Jaemin mendudukkan dirinya "Jisung mana? Lo usir?" tanyanya santai, lebih tepatnya berusaha santai.

"dia dikamar gue sama Chenle, lo kenapa Na?"

Jaemin mengangkat alisnya pura pura tak mengerti "kenapa memangnya?"

Jeno menghela napas "Nana-ya aku sudah berteman denganmu sejak lama. bagaimana mungkin aku membiarkan sahabatku dalam kesusahan seorang diri? sekarang gue tanya, lo kenapa? Ingin keluar kemana?" tanya Jeno yang mulai mengganti kosa katanya.

"Maafin gue Jeno" gumam Jaemin pelan sambil menunduk, ia merasa bersalah terhadap Jeno karna menyembunyikan rahasia darinya. Padahal Jeno sudah berbaik hati ingin menolongnya.

Jeno menghela napas, ini pertama kalinya ia mengahadapi sikap Jaemin yang seperti ini "kau bisa bercerita apapun kepadaku Na" ujarnya sambil menatap Jaemin yang sekarang masih menunduk

Kini giliran Jaemin yang menghela napas, sebenarnya ia sedang tidak fokus sekarang. Dia memikirkan kondisi appanya di rumah sakit, terlebih dia juga merasa bersalah karna tak bisa menjenguknya "gue pengen tidur, Jeno" empat kata yang terucap datar dari Jaemin kembali membuat Jeno sedikit tersentak

"oke gue keluar"





Tbc.



Hai Halo Anyoengg~

Nge feel ga si, kayaknya ga ya? :(
Bingung gue gimana biar nge feel huwaaa
Ada saran?

Jangan lupa tinggalin jejak yaa

Haechan:gaseyo~

HIRAETH -(Na) JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang