Part 7 [New school]

1.9K 138 10
                                    

Haura menatap dirinya di cermin, ia kemudian melirik ke arah niqob yang sudah iya siapkan. Ia tersenyum seraya mengambil niqob yang tergeletak di atas meja.

"Bismillah hirrahmanirrahim, aku niat berhijrah karena Allah, semoga istiqomah," ujarnya seraya mengenakan niqob yaman yang sudah ia siapkan.

"Lo lama banget sih, berangkat, ayo!" tegas Glen yang tiba-tiba saja sudah menunggu gadis itu di ambang pintu.

"Iya, Kak. Ini aku udah siap kok," ujar Haura kemudian mengambil tasnya dan berjalan mengikuti Glen.

"Heran gua sama lo, kenapa pake hijab segala, ini juga pake cadar segala. Di sekolah gua kagak ada cewek kayak modelan lo. Gak jaman!"

Ucapanmu Glen pedes banget, nyelekit di hati!

Haura hanya terdiam dan tertunduk. Namun, Glen merasa iba juga terhadap gadis yang ada di hadapannya ini, sebenenarnya dia tidak mempermasalahkan Haura ingin memakai niqob atau tidak, tetapi ada suatu hal yang membuat pria ini tega melakukannya.

Glen tak melanjutkan cercaanya terhadap Haura, ia kemudian menaiki motornya, namun Haura hanya berdiam diri.

"Kenapa berdiri aja? Ayo naik, nanti kita telat," ucap Glen yang mendapatkan gelengan cepat dari Haura.

Gadis itu menatap Glen dengan pandangan berkaca-kaca dari balik cadarnya.

"A-aku, Aku mau naik angkot aja, Kak, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," pamit Haura, kebetulan di sana depan rumah mereka ada angkot yang melintas kemudian Haura segera menaikinya.

"Baperan amat sih lo, Ra! Gua becanda!" teriak Glen namun kendaraan umum itu sudah berjalan lebih dulu.

Bukannya karena baper, Glen. Hanya saja kamu tidak tau artinya hijrah, hijrah adalah pilihan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, dengan cara mengikuti semua perintah agama, dan yang paling menyakitkan dari hijrah, kita harus sabar dalam menghadapi ujian yang menimpa.

Dalam hijrah ada istiqomah. Hijrah memang mudah, tetapi istiqomah sangat sulit, tau apa itu istiqomah? Menetapkan diri ini untuk selalu lurus ke jalan-Nya tanpa menoleh ke belakang menatap masalalu. Dan, istiqomah tidak semudah membalikkan telapak tangan! Camkan itu!

Glen menghembuskan napasnya dengan kasar. Ia segera memakai helmnya dan mengendarai motornya.

Sementara Haura sempat berpikir, ia bingung dengan sikap Glen, padahal pertama kali mereka bertemu, Glen ramah dengannya dan beda dengan hari ini. Haura yakin, sikap Glen beberapa hari yang lalu tulus kok.

Lama memelamunkan hal yang tidak penting, akhirnya sampai di sekolah yang dituju gadis ini.

Haura keluar dari Angkot dan menatap gapura yang ada di hadapannya, terlihat jelas tulisan 'SMA GREENUSA'

Tanpa basa-basi Haura segera berjalan dan pergi ke ruang guru. Namun, pergelangan tangannya dicekal seseorang. Gadis itu menoleh.

Terlihat Glen menatapnya dengan seksama.

"Gua minta maaf, gua gak ada maksud buat nyinggung perasaan lo," ujar Glen seraya menggenggam erat kedua tangan milik Haura.

Modus-modus!

Haura tersenyum dibalik niqobnya. "Gak papa kok, Kak. Haura gak marah kok sama, Kakak," ujar gadis itu sambil tersenyum.

"Yaudah gua anter lo ke ruang guru," ujar Glen kemudian mengajak Haura berjalan beriringan dengannya.

Sementara itu di koridor sekolah, semua siswa dan siswi menatap kedua insan yang sedang berjalan. Ia menatap sengit Haura yang menurut mereka sangat berbeda dengannya.

Menikah Dengan Badboy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang