Pandangan Haura teralihkan ketika melihat Glen dan Adel bersentuhan tangan. Hatinya merasa panas, namun gadis itu mencoba untuk menyejukkan hatinya.
Haura cemburu? Ya, mungkin saja, karena wanita mana sih yang tidak sakit hati melihat suaminya sendiri bermesraan dengan wanita lain?
Melabrak, dan marah-marah jika lelakinya disentuh wanita lain? Come on, Haura bukanlah tipe gadis seperti itu.
Tetapi tiba-tiba saja azan zuhur melepaskan kejengahan gadis itu, Haura berdiri dari tempat duduknya.
"Mbak!" panggil Haura sambil melambai-lambaikan tangan ke arah mbak Jum yang sedang duduk beristirahat di kantin.
"Iya, Neng ada apa?" tanya mbak Jum.
"Tau musala di sini gak?" tanya Haura seraya tersenyum.
Sedangkan Glen hanya terus menatap gerak-gerik istrinya.
"Lo cari musala? Itu di samping ruang uks," balas Adel tersenyum manis.
"Makasih, Kak. Ke kelas yuk, Han, aku sekalian mau ambil mukena," ujar Haura kepada Hana. Gadis imut itu mengangguk.
"Ehh, tunggu!" seru Adel memberhentikan langkah Haura dan Hana
"Iya, Kak ada apa?"
"Gua ikut salat juga ya?" Adel tersenyum lebar yang membuat Haura mengangguk.
"Boleh banget, Kak. Ayo kalo mau salat, kebetulan aku bawa mukena dua, Kak." Haura tersenyum manis di balik niqobnya.
"Oke, ayo, Glen," ajak Adel.
Pria itu mengernyitkan alisnya. "Ayo ngapain?" tanya Glen yang merasa tak berdosa.
"Salatlah emang ngapain," desis Adel sambil menatapnya dengan malas.
"Lo aja ngapain ngajak-ngajak gua," balas Glen seraya melipatkan kedua tangannya di dada.
"Udah, Kak kalo gak mau gak usah dipaksa, lagian kita gak boleh maksa-maksa orang buat beribadah," jelas Haura seraya pergi meninggalkan mereka semua.
"Har, tunggu." Hana berlari mengejar Haura.
"Dih, elo sih diajak salat kayak gitu, awas, ya? Kalo nanti Haura marah sama kita, lo yang gua tebas!" ancam Adel yang membuat Glen menelan salivanya dengan susah payah.
Mantap Del. Senggol auto bacok!
Adel meninggalkan Glen.
'Pusing gua anjir ngadepin dua cewek, mana lagi mereka saling temenan,' batin Glen seraya memijit pelipisnya.
"Hahaha! Adel ngambek ya, Bos? Maklum cewek emang suka gitu kalo kemauannya gak diturutin," ujar Ega yang tiba-tiba saja berada di belakang pria itu.
"Gua suka heran sama si Adel, Abangnya aja orangnya kelakuannya kek bekantan gitu sedangkan Adeknya baik banget, aneh kagak sih?" tanya Bidin seraya mengetuk-ngetukan jarinya di dagunya.
"Mungkin pas Emak sama Bapaknya Aldo lagi ena-ena buat si Aldo, bikinnya di semak-semak kali makanya pas serr si Bapaknya Aldo gak sengaja anunya kena tai kucing," jelas Gara yang mengundang gelak tawa.
"Hahaha! Anjir gak ada akhlak!" tawa Bidin terpingkal-pingkal.
"Terus kalo Adel gimana? Dia 'kan beda bapak sama si Aldo?" tanya Katroy.
"Emaknya si Adel 'kan psk ya 'kan? Mungkin pas nganunya kagak pake kondom, otomatis kondom pecah keluar bocah," jelas Ega yang langsung mendapatkan tatapan bengis dari seorang Glendara.
"Sekali lagi lo bacot kek gitu tentang Adel? Gua sobek mulut lo!" ancam Glen yang membuat Ega tutup mulut seketika.
Ega hanya menyengir kuda, sedangkan Glen memilih pergi meninggalkan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Badboy [REVISI]
Novela JuvenilHaura Almahya Syiffani Siapa sangka gadis berhijab yang sempat menuntut ilmu di pesantren harus menikah dengan seorang cowok tengil seperti Glen? Perjodohannya begitu klasik, dimana dilakukan saat usia keduanya sama-sama masih duduk di bangku SMA. N...