Ini dia, awal malam yang akan Dellza Leuzinger jalani dengan statusnya sebagai pramuria di klub malam milik Altherr Goncalve. Sebelum terjun ke ruang klub, Dellza mempersiapkan diri di ruang ganti. Seragam pramuria XOV sudah membalut di tubuhnya, warnanya hitam. Ada simbol kepala serigala dan nama klub berwarna emas di bagian dada kiri. Dellza mematut dirinya di cermin berukuran besar, ia mencoba menurunkan sedikit roknya tapi tak bisa.
Rok ini terlalu pendek. Ucapnya dalam hati.
Perhatian Dellza berubah ketika tiga orang wanita lewat di belakangnya, dari pantulan kaca ia melihat bagaimana mereka memandangnya. Lebih jauh dengan tatapan bertanya-tanya, mungkin mereka baru pertama kali melihat Dellza. Selepas mereka pergi, Dellza tak langsung keluar. Ia duduk dan menghela napas gusar. Merasa khawatir, bekerja di klub membuatnya takut. Seandainya dia punya pilihan.
Ia teringat perkataan Moses. "Lari dari Altherr Goncalve adalah tindakan bodoh. Kau berada di jalan yang aman bila mematuhinya."
Apakah Altherr berbahaya? Tanya Dellza dalam hati.
Terdengar suara seorang wanita yang berdeham. Dellza menoleh, di sampingnya berdiri seorang wanita dengan rambut di cepol dan seragam yang lebih rapih. Melihat tulisan manager di jasnya, Dellza lantas berdiri.
"Dellza Leuzinger?" tanya wanita itu.
Dellza mengangguk. "Iya, aku Dellza."
Wanita itu menyondorkan name tag padanya. "Pakai ini! Di bawah logo XOV."
Dellza menerimanya dan langsung memakainya. Wanita itu memperkenalkan diri, namanya Bonedette, manager XOV. Artinya Dellza berada di bawahnya. Dellza mengulas senyum.
Bonedette bertanya, "Bagaimana kau bisa dekat dengan Tn. Altherr?"
Tentu saja Dellza menatapnya bingung. "Dekat? Kami tidak dekat."
Bonedette mengernyit, seperti tak percaya. Ia memberitahu alasan mengapa ia berpikir Dellza dan Altherr dekat. Siapapun yang akan bekerja di XOV akan melewati Human Resources Development dan menunggu waktu lebih untuk bisa lolos seleksi, sebab XOV tidak sembarangan memberi lapak pekerjaan. Kalau Dellza mengikuti prosedur yang biasa terjadi, Bonedette akan tahu Dellza sejak beberapa hari yang lalu. Namun malam ini tiba-tiba saja Dellza datang dan langsung dapat posisi di XOV, bahkan Altherr sampai memerintahkan Bonedette untuk memastikan Dellza baik-baik saja. Altherr tak pernah melakukan itu.
Dellza yang menyimak turut merasa aneh dan ia tak tahu harus menjawab apa. Ia tidak mungkin memberitahu orang lain apa yang terjadi antara dirinya dan Altherr Goncalve.
"Are you his girlfriend?" Pertanyaan Bonedette membuat Dellza langsung membelalak matanya.
Dellza menjawab, "Not! I'm nothing to Mr. Altherr"
Bonedette tertawa. "Ah yeah, betapa konyolnya tebakanku! Mustahil kau .. pacarnya."
Cara wanita itu menatap Dellza benar-benar sangat menilai.
"Meskipun kau cantik, tapi kau kelihatannya bukan dari kelas atas. Jadi mustahil kau kekasih Tuan Altherr," ujar Bonedette.
Oh, God. Dia tidak tahu saja Dellza istrinya Jarvis Goncalve. Hanya dengan senyum Dellza menanggapi pendapat Bonedette.
Bonedette menghela napas. "Lagipula ... Tuan tidak pernah menggandeng wanita manapun. Nampaknya dia hanya ingin menggandeng wanita sempurna, benar?"
"Ya, pasti! Dia itu ... sangat kaya dan tampan," balas Dellza sekenanya.
"Alright. Cepat ke ruang klub! Waktu jam kerja sudah di mulai. Aku tunggu di sana." Bonedette melenggang pergi.
"Uff, aku benci suaranya!"
![](https://img.wattpad.com/cover/254171863-288-k63775.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The MAFIA Lord's Desires
Romance"I'm selfish, I just want you to be only MINE." Altherr Goncalve, mafia Don yang paling ditakuti. Mysterious, abusive, powerful and dominant. Ia tak lepas dengan tindakan ilegal. Kriminalitas sangat melekat dihidupnya. Sibuk berbisnis dan berperang...