PART 27 - Night In London

13.5K 1.4K 144
                                    

Bibir sang Ayah tetap tertutup, namun matanya berbicara. Terlihat sendu.

"Aku datang, berharap kau akan memelukku. Menyambutku dengan manis. But no. Aku tidak mengerti kenapa kau marah padaku," ucap Dellza dan meneteskan air mata.

"Aku tidak marah padamu." Akhirnya Maeson mengeluarkan suaranya. "Aku marah pada diriku sendiri."

Dellza menggenggam tangannya. "Why, Dad?"

Maeson menatapnya. "Aku tidak bisa melindungi putriku dari orang yang serakah. Aku membiarkanmu mengalami pernikahan yang bukan menjadi impianmu."

Air mata Dellza menetes lagi.

"Kau pernah bilang padaku, 'Dad, aku ingin menikah dengan pria yang aku cintai. Kau akan membantuku mewujudkannya, kan?'. Aku berjanji padamu, tapi aku tak bisa menepatinya. Ayahmu ini terlalu lemah untukmu."

"Tidak. Jangan bilang begitu."

"Aku membuatmu menderita bersama pria asing. Kau tidak bisa mendapatkan impianmu bersama Theo, Dellza. Ayah macam apa aku ini? Ayah macam apa?"

Maeson menangis. Dellza memeluknya dan mengusap air matanya. Ayah dan anak itu menangis bersama. Dellza menggelengkan kepala, tidak membenarkan perkataan Maeson. Ia tidak setuju Maeson menyalahkan dirinya atas penderitaannya.

"Aku memang sempat kecewa padamu, tapi aku tidak benar-benar menyalahkanmu, Dad. Ini semua karena keadaan. Bukan cuma kau yang tidak berdaya. Kita tidak berdaya. Goncalve terlalu kuat. Goncalve yang bersalah, bukan Daddy. Jangan menyalahkan diri lagi. Please, don't," kata Dellza.

Pembicaraan mereka didengar oleh Altherr yang berdiri dibalik dinding koridor. Hatinya terasa sakit mendengar ucapan mereka, terlebih tangisan Dellza. Altherr tidak bisa memungkiri rasa bersalahnya pada wanita malang itu, ia mengakui dirinya memang serakah. Memaksa Dellza untuk menjadi miliknya.

But after all this is because I want to protect her. Bukan hanya untuk menjadi milikku. Batin Altherr dan melenggang pergi.

Maeson dan Dellza sudah agak tenang. Dellza kembali duduk di lantai. Mereka membicarakan pernikahan Dellza dan Altherr. Maeson menceritakan ketika Altherr hari itu untuk mengatakan niatnya menikahi Dellza. Maeson yakin Dellza tak mungkin inginkan pernikahan itu dan ia sempat menentang keinginan Altherr. Namun intimidasi yang Altherr layangkan berhasil menghentikan Maeson.

"Tapi aku tidak menyangka Jarvis ... dia ternyata," kata Maeson dengan mengerutkan dahi.

Dellza menghela napas. "Ya, mereka satu keluarga. Pasti Mom sudah memberitahumu tentang Jarvis di keluarga Goncalve."

"Aku hampir tidak mempercayai itu. Ini aneh sekali. Pria yang pertama kau nikahi adalah Ayah tirinya Altherr."

"Mantan, Dad. Jarvis dan Ibunya Altherr telah bercerai. Karena Jarvis sudah lama menjadi bagian Goncalve, anak angkat Ulrich, dia tetap bersama Goncalve."

"Altherr masih belum tahu tentang Jarvis dan dirimu?"

Dellza dengan menyesal mengatakan ya. Jarvis tidak ingin siapapun apalagi Altherr mengetahuinya. Maeson merutuk setelah mendengar Jarvis menyerahkan Dellza pada Altherr demi karir dan kekayaan.

Maeson bertanya, "Lalu hubunganmu dengan Jarvis masih diteruskan? Semoga tidak, karena itu tidak baik."

"Jarvis memutuskan menceraikanku. Aku sudah menandatangi surat perceraian kami."

"Tapi kau masih harus menunggu 60 hari untuk dinyatakan bercerai dengannya, Dellza. Ini bisa jadi resiko bila Altherr ..."

"Dad, don't worry. Aku dan Jarvis bisa mengatasi ini."

The MAFIA Lord's DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang