Yousef, Ahmed dan Altherr masih berada di satu meja. Mereka belum memulai makan malam. Masih bercengkerama. Dua pria mesir itu tertawa, menganggap yang mereka bicarakan lucu. Namun tidak bagi Altherr. So fucking bored. Sejak tadi mereka menceritakan perjalanan mereka sebagai mafia. Demi Tuhan, Altherr tidak peduli tentang itu. Altherr melihat ke dua pengawal ENBAZ yang sedang berbisik.
"Sepertinya ada yang tidak beres," gumam Altherr di sela tawa mereka.
Yousef menatapnya. "Tidak beres?"
Lalu ia dan Ahmed mengikuti arah tatapan Altherr. Dua pengawal bergegas meninggalkan tempat mereka berjaga. Ahmed memanggil pengawal yang akan menyusul.
Ahmed bertanya, "Apa yang terjadi?"
"Satu pelayanmu melarikan diri, Tuan," jawab pengawal.
"Apa?" Yousef terkejut dan berdiri. "Siapa?"
Ternyata pelayan. Aku pikir karena ulah Jerome, batin Altherr.
"Jasmine, Tuanku Yousef."
Nama satu wanita itu membuat Altherr langsung melihat ke arahnya. Namanya mengingatkannya dengan adik Kenneth. Yousef langsung menyuruh pengawal itu pergi dan membunuhnya sampai dapat. Yousef kembali duduk.
"Maaf, Altherr. Biasanya kekacauan tidak terjadi saat tamu besar masih bersama kami," ucap Yousef.
Tiba-tiba saja salah satu pengawal yang berdiri tegap memegang senjata terjatuh. Perhatian Yousef, Ahmed dan Altherr kepadanya. Dua pria mesir itu membelalak mata melihat kedatangan Jerome Samuelson yang memegang pistol panah dan dua pria bersetelan formal. Para pengawal ENBAZ langsung menghalangi jalan mereka.
"Sebenarnya ... tamu besar kalian ini sudah membawa kekacauan," gumam Altherr.
Yousef dan Ahmed menoleh padanya. Altherr berdiri, menatap mereka begitu tajam.
Ahmed yang kesal bertanya, "Apa maksudmu membawa mereka?!"
"Tenang adikku," kata Yousef. "Altherr, ada apa ini? Kau ingin menyerang kami?"
"Ya," jawab Altherr.
"Setelah apa yang kami lakukan padamu? Menolongmu dari celaka?" ucap Yousef yang masih menunjukan wajah ramahnya.
Altherr menghela napas gusar dan tersenyum miring. "Pertolongan omong kosong! Kalian buat papan permainan, aku juga bisa buat papan permainanku sendiri. But my game is much better than yours, Yousef Basbous. Kau pikir kau berhasil menjebakku, tapi sebenarnya kau menjebak dirimu sendiri."
Ahmed ingin menyerangnya, namun ditahan oleh Yousef.
"Aku mau duduk denganmu, bukan berarti kau bisa mendekatiku. I know very well how cunning you guys are. Kalian para bajingan ENBAZ tidak pernah puas, ingin berada di paling atas! Aku menerima undangan ini, sebatas untuk menghargai kebaikanmu. Tapi ternyata kalian sendiri yang merencanakan kekacauan di bar!" Altherr menepis gelas kaca yang ada di atas meja dengan satu kaki hingga gelasnya pecah.
Wajah Yousef yang ramah berubah jengkel. "Jaga tingkahmu di tempatku!"
"Aku tidak pantas bersikap sopan pada orang-orang sepertimu. Such a motherfucker! Sekarang katakan padaku apa yang kalian mau dariku? Aku mau tahu, betapa miskinnya ENBAZ sebenarnya! Kau mau uang, bisnis? Akan ku berikan. Bahkan aku mampu membeli nyawa adikmu, Yousef Basbous!"
Ahmed geram sekali, ingin menyerang Altherr. Namun Yousef tetap menahannya.
Yousef berkata, "What the hell is this, Altherr? Kau menuduhku, menuduh kami?! Enough of your bullshit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The MAFIA Lord's Desires
Romance"I'm selfish, I just want you to be only MINE." Altherr Goncalve, mafia Don yang paling ditakuti. Mysterious, abusive, powerful and dominant. Ia tak lepas dengan tindakan ilegal. Kriminalitas sangat melekat dihidupnya. Sibuk berbisnis dan berperang...