PART 22 - The Stirabout in The Mansion

14K 1.3K 50
                                    

  "Ulrich! Ulrich!!" Teriak Alther dengan lantang, "where the fuck are you?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ulrich! Ulrich!!" Teriak Alther dengan lantang, "where the fuck are you?"

Tuan muda Goncalve terlihat begitu tidak sabar, ia melangkah lebih masuk ke dalam mansion-nya yang megah. Melihat kesana-kemari mencari sang kakek. Dellza yang masih di ambang pintu utama menatapnya heran. Pius dengan tergesa-gesa menghampirinya.

"Nyonya Goncalve--"

"Pius, please. Aku sudah bilang berulang kali, panggil aku Dellza saja. Jika hanya ada kita berdua," potong Dellza.

Pius memegang mulutnya dan terkekeh. "Maafkan aku."

"Dimana Kakek? Suara Altherr bisa-bisa menghancurkan mansion ini."

"Kakek ada di atas, Dellza. Dia ..." Pius menjeda ucapannya, pandangannya tertuju ke arah atas. "Itu dia si Tuan besar," katanya.

Dellza mengikuti arah penglihatannya. Ulrich berdiri di railing lantai dua, melihat ke bawah ke arah cucu laki-lakinya itu. Ulrich merasa heran mengapa Altherr begitu ramai sekali memanggilnya, tidak seperti biasanya. Altherr menyuruhnya untuk turun ke bawah. Ulrich menuju ke lantai bawah, Altherr menghampiri istrinya.

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan, kan?" tanya Altherr.

Dellza mengangguk. Altherr mengusap kepalanya dengan sayang. Pius mengernyit, mereka tidak biasanya akur begini.

"Well, kenapa kau terdengar tidak sabar cucuku?" Ulrich mendekat.

"I have no idea how to describe how I feel right now," kata Altherr.

Ulrich menyipitkan mata sesaat. "Oh ayolah, ada apa?"

Tiba-tiba Altherr memeluk Ulrich, sampai Ulrich terkejut dan bertanya sekali ada apa sebenarnya sampai-sampai cucu kesayangannya tersebut memeluknya. Ini bukan kebiasaan Altherr yang memeluknya tanpa dia yang memulainya duluan. Dellza merogoh tasnya, mengeluarkan pregnancy test dan memberikannya pada Altherr. Pius yang melihat alat tes itu lantas mulutnya ternganga. Rasanya ia ingin berteriak.

"Kau akan tahu apa yang membuatku bahagia, pria tua," gumam Altherr.

"Shit, I'm so fucking curious! Jantungku berdetak kencang," ucap Ulrich.

Altherr melepas pelukannya, menarik tangan Ulrich dan meletakan pregnancy test di telapak tangan pria tua itu. Ulrich menatap benda tersebut, selang tiga detik ia berpikir dan menatapnya lebih dekat.

"OH MY GOD!!! Hahahaha!" Ulrich berteriak seraya tertawa menatap pregnancy test. "Ay Dios mío!"

(Spain | Oh, Tuhan)

Altherr tersenyum melihat kebahagiaan yang tercetak jelas di wajah Ulrich.

Ulrich melirik Dellza. "Sweetheart, apa kau sungguh hamil?"

The MAFIA Lord's DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang