Sepasang pengantin beserta rombongan keluarga besar dalam perjalanan. Satu limousine untuk Altherr dan Dellza. Yang lain dengan mobil mewah. Tentunya perjalanan dikawal oleh para pengawal dan polisi. Rombongan besar-besaran itu sampai mengundang perhatian di sepanjang jalan.
Altherr memandang Dellza yang duduk di hadapannya. Wanita itu menatap luar jendela dengan wajah memendam kekesalan. Altherr tertawa, membuat Dellza meliriknya dengan pandangan heran.
"Eres hermosa," ucap Altherr.
》(Spain | Kau cantik)
Dellza mengernyit.
"Baby, suamimu ini juga keturunan Spanyol. Kau harus terbiasa jika aku bicara bahasa Spanyol, okay?" gumam Altherr. "Eres itu kau, hermosa itu cantik. So ... you're beautiful."
"Jangan membuatku ingin muntah. Rayuanmu itu nol besar," ketus Dellza dan kembali melihat ke arah luar.
Altherr terkekeh. "Right, because you fucking hate me. Orang bilang, benci bisa jadi cinta."
"That's bullshit. Itu takkan terjadi padaku."
"Let's see."
Altherr mengulas senyum, begitu yakin dengan apa yang dikatakannya. Semakin tidak nyaman dipandang Altherr dan sulit untuk tidak peduli, Dellza menghalangi wajahnya dengan kerudungnya. Hal itu cukup lucu bagi Altherr, pria itu menertawakannya dan menurunkan tangan Dellza.
"Nanti tangan istriku ini kelelahan," ucap Altherr, "okay, aku jeda memandangimu."
Dellza menunggu apa yang kali ini akan pria itu lakukan. Altherr menyandarkan punggungnya dan memejamkan mata. Keheningan kembali terjadi di antara mereka.
A few minutes later...
Dellza melihat sesuatu yang besar di kejauhan dari balik jendela mobil. Sebuah bangunan beratap biru. Dia sempat bertanya dalam hati mengenai bangunan yang menarik perhatiannya. Limousine yang bergerak berbelok menuju arah bangunan itu membuat Dellza menebak mungkin memang tempat itu menjadi tujuan.
Tebakannya benar. Dellza tidak tahu menuju kemana dia akan pergi, sebab orang-orang termasuk Altherr merahasiakannya. Katanya ini kejutan. Bangunan beratap berwarna biru tersebut ialah manor house milik Goncalve. Pintu gerbang utama manor terbuka secara otomatis, dua jeep pengawal melewatinya lebih dulu disusul limousine, kemudian rombongan keluarga, pengawal dan polisi. Limousine berhenti. Dellza masih menatap bangunan megah di sampingnya dari balik jendela mobil. Altherr membuka matanya dan langsung tertuju pada Dellza.
"Ayo, kita turun ratuku," ucap Altherr.
Dellza melirik. Tak mengatakan apapun. Pelayan membukakan pintu, Altherr keluar lebih dulu. Lalu pria itu mengulurkan tangannya kepada Dellza yang masih duduk di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The MAFIA Lord's Desires
Roman d'amour"I'm selfish, I just want you to be only MINE." Altherr Goncalve, mafia Don yang paling ditakuti. Mysterious, abusive, powerful and dominant. Ia tak lepas dengan tindakan ilegal. Kriminalitas sangat melekat dihidupnya. Sibuk berbisnis dan berperang...