PART 07 - Protection

18K 1.6K 127
                                    

Caroline Marooe menyaksikannya di depan mata. Mulutnya ternganga, tangannya yang mulanya terlipat di depan dada relfeks turun dan mengepal. Seumur hidupnya, ini pertama kali seorang Altherr Goncalve melindungi seorang gadis di depan umum. Apalagi gadis itu pramuria di XOV. Altherr tidak pernah ikut campur dengan apapun yang Caroline lakukan pada pramuria, namun malam ini ... Caroline sampai tidak bisa berkata-kata.

Mereka masih saling bertatapan. Sampai kemudian Altherr bergerak untuk membuka tali yang mengikat tubuh Dellza. Usai tali terlepas, Altherr memberikan jaketnya pada Dellza dengan melampirkannya di punggung dan merangkulnya untuk dibawa pergi dari klub. Publik sungguh dibuat tercengang. Tak sedikit gadis akan pingsan. Altherr dan Dellza lewat di depan Caroline, gadis arogan itu terus memandanginya. Beberapa pengawal menepikan kerumunan untuk memberi jalan untuk Altherr dan Dellza.

"I--I feel like dying now!" ucap Caroline.

Altherr dan Dellza melewati koridor. Mengingat sebelumnya Altherr hanya diam ketika Caroline menghinanya, Dellza menepis rangkulan Altherr. Langkah mereka berhenti. Dellza menurunkan jaket dari pundaknya dan memberikannya kembali pada Altherr. Tapi Altherr tidak mau menerimanya, dia tak menggerakan tangannya sedikitpun untuk mengambil jaket yang Dellza sondorkan. Dengan kesal Dellza meletakan jaketnya di kaki Altherr.

Dellza berkata, "Ketika teman wanitamu merendahkanku, you are enjoying it with vodka. Untuk apa sekarang kau peduli?"

"I don't fucking care," sambar Altherr dengan dingin. "Aku lakukan karena aku tidak mau ada drama panjang di XOV. Aku malas bila harus menelepon ambulan saat kau pingsan."

"Aku cukup kuat! Jangan meremehkanku, Tn. Goncalve," balas Dellza.

Bonedette begitu ngeri melihat Dellza berani melawan Altherr. Ia segera menghampirinya dan menarik tangan Dellza, memperingatkan gadis itu untuk menjaga sikapnya. Bonedette beralih melihat Altherr.

"Tuan kau basah kuyup! Aku akan ambilkan handuk," ucap Bonedette dan hendak pergi.

"Tidak perlu." Suara Altherr mengurungkan manager XOV. "Bawa saja gadis ini ke ruang ganti."

Altherr mengambil jaket di kakinya dan melenggang pergi. Dellza masih memperhatikannya, kemudian Bonedette membawanya pergi ke ruang ganti. Dengan cerewet manager itu memarahi Dellza untuk tidak bersikap kurang ajar pada Altherr. Merasa tidak setuju, Dellza membela diri bila Altherr pantas untuk dilawan. Ia mengeluhkan peristiwa tidak menyenangkan di klub.

Bonedette menghela berat. "I'm so sorry that happened to you, Miss. Leuzinger! Tapi tetap kau harus bersikap hormat pada Tuan Altherr!"

"Tuanmu tidak pantas dihormati bila dia hanya diam saat pekerjanya ditindas. Well, dia tidak sadar kalau dia menginjak harga dirinya sendirinya."

"Dellza!"

Dellza tidak mempedulikan suara oktaf atasannya. Dia bergegas untuk berganti pakaian. Bonedette duduk di sofa dengan stress, cemas akan bermasalah dengan Altherr karena sikap bawahannya itu. Di samping itu Altherr menarik tangan Caroline dari hadapan Jarome dan Ben. Pria itu membawa Caroline keluar dari klub. Sampai di lorong, ia melepas cekalannya dengan kasar. Jarome dan Ben melihat mereka dari ambang pintu.

"Sudah cukup permainanmu malam ini, okay? Jangan pernah dekati gadis itu lagi!" kata Altherr.

Caroline tersenyum hambar. "Apa kau sadar mengatakannya? Bukankah aku bebas melakukan apapun di XOV?"

"Jangan pada gadis itu lagi. Kau paham?"

"Permainanku belum selesai, Altherr. Aku tidak puas, karena kau merusaknya! Damn!"

The MAFIA Lord's DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang