Pertengkaran pagi ini memang sangat disayangkan. Pikir Altherr dan Dellza akan berbaikan karena mereka bertemu, justru masalah di antara mereka semakin dingin. Pernikahan tersembunyi itu menjadi pemicu utama. Altherr mengendarai mobil sport-nya dengan kecepatan sedang, pikirannya terbagi menjadi dua. Fokus pada jalanan dan pertengkarannya. Altherr merasa bersalah telah meninggikan suaranya.
Ia sampai di Goncalve Co. Perusahaan global dalam bidang properti, yang ia pimpin sekaligus miliknya. Perusahaan Goncalve memiliki lima gedung. Dengan desain modern, unik dan mewah. Gedung pertama (first building), bagian tengah. Gedung kedua (second building) sebelah kiri, para staff lebih sering beraktivitas di sana. Gedung ketiga (third building), apartment para staff. Mereka yang rumahnya jauh, berasal dari kota dan negara lain, diberi fasilitas tempat tinggal di gedung ketiga. Gedung keempat (fourth building), bangunannya lebih kecil dari gedung yang lain, gedung untuk kantin, restoran, cafe, perpustakaan dan toko swalayan.
Gedung terakhir, gedung kelima yang paling mencolok di antara yang lain. Bangunan ini disebut Goncalve Tower. Gedung pencakar langit, bentuknya sangat unik, seperti kristal yang memanjang ke atas. Barang-barang di Goncalve Tower lebih eksklusif dan para staff dengan jabatan tinggi saja yang bekerja di sana. Terutama Altherr Goncalve, orang nomor satu di perusahaan global tersebut. Ruang kerjanya terletak di Goncalve Tower.
Suara lift menandakan lift baru saja tiba. Pintu berlapis perak terbuka dan keluarlah Altherr. Pria bersetelan suit itu berjalan melewati meja receptionist.
"Good morning, Mr. Goncalve!" ucap dua wanita receptionist berseragam khas berdiri di balik meja ketika Altherr datang.
Punggung Altherr berlalu, menjadi kesempatan mereka melihat Altherr lebih lama dengan senyum yang mereka tahan sejak kedatangannya. Pancaran mata mereka menunjukan kekaguman. Siapa yang tahan dengan pesona Altherr. Tidak sedikit para wanita di perusahaan ini jatuh hati padanya, sampai rasa itu sulit hilang meski hati mereka sempat patah ketika CEO seksi itu menikah. Altherr berhenti melangkah, membuat dua wanita receptionist itu memalingkan wajah agar tidak ketahuan.
Altherr berbalik. "Miss Lindsey."
Wanita yang merasa dirinya bernama Lindsey menoleh. "Ya, Tuan?"
Altherr dengan gerakan jarinya menyuruh wanita itu mendekat. Lindsey menghampiri.
"Nanti kalau ada pria bernama Henrik Bohemian, antarkan dia ke ruanganku," ucap Altherr.
"Baik, Tuan," jawab Lindsey mengerti.
Altherr kembali melangkah pergi. Lindsey tersenyum malu-malu, ia merasa terberkati bisa bicara dengan Altherr. Walaupun wajahnya sedingin es. Kedatangan Altherr di ruang kerjanya membuat lampu menyala secara otomatis ketika pintu terbuka. Ia membuka jasnya, meletakannya di pengait setelan. Lalu menuju meja kerja. Ia duduk dan menyalakan PC. Lewat telepon, ia menghubungi seseorang untuk membawakan kopi. Setelah itu ia kembali fokus pada monitor, menatap desain sebuah gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The MAFIA Lord's Desires
Roman d'amour"I'm selfish, I just want you to be only MINE." Altherr Goncalve, mafia Don yang paling ditakuti. Mysterious, abusive, powerful and dominant. Ia tak lepas dengan tindakan ilegal. Kriminalitas sangat melekat dihidupnya. Sibuk berbisnis dan berperang...