"Daniel."
Pemuda yang merupakan guardian G7 itu menoleh ketika Dellza memanggilnya. Daniel menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya. Kali ini apa yang ingin wanita itu lakukan selain mengancam akan bunuh diri? Ia memikirkannya seraya melirik pistol di tangan Dellza Goncalve.
Dellza menghela napas. "Maaf aku bertindak gila. Aku melakukannya untuk menyelesaikan masalah ini. For God's sake! Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Altherr dan Theo sampai melibatkan aku!"
"Jadi ... kau tidak sungguh-sungguh akan ..." Daniel menjeda ucapannya, masih melihat pistol itu.
Dellza mengangkat tangannya yang memegang pistol. "Aku tidak bercanda. Kalau kalian tidak mendengarkan aku, kematianku akan terjadi."
Oh oke, ucapan wanita satu ini cukup membuat Daniel ngeri. Kematiannya tak boleh terjadi karena hal konyol atau si bos mafia itu akan menggila. Daniel tidak tahu apa yang harus diperbuat selain mendengarkan apa yang Dellza inginkan. Toh, Altherr juga sudah memintanya.
"What do you want to do after this?" tanya Daniel, "meminta Tuanku Altherr untuk menceritakan masa lalunya?"
"Apa kau tahu tentang perseteruan di antara mereka?" Dellza balik bertanya.
Daniel diam.
"Ya, you know. Tapi ... lebih bagus kalau Tuanmu yang mengatakannya sendiri."
Dellza menurunkan tangannya. Sebelum itu Dellza ingin membawa Theo Burckhalter ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang layak. Melihat raut wajah Daniel, ia mengerti pengawal itu tidak setuju. Dellza tetap kukuh pada keinginannya dan mengatakan untuk tidak mencemaskan hal yang berada di kepala Daniel saat ini. Dellza akan atur semuanya sehingga Theo tidak lepas dari tangan Goncalve. Theo terlihat sekarat. Dellza tidak mau Theo mati dan membuat benang kusut di kepalanya semakin menjalar. Ada banyak persoalan yang belum selesai.
"Telepon pengawal Goncalve yang lain untuk datang ke sini." Dellza melangkah untuk duduk di sofa.
Sambil menunggu, Dellza melihat-lihat pistolnya lebih dekat.
"Hey, jangan bermain-main dengan itu! Pegang saja baik-baik. Kau itu sangat berharga untuk Tuan Altherr," tegur Daniel dan mendekatkan ponselnya ke telinganya.
Dellza menatap Daniel, tercenung dengan apa yang pemuda itu katakan barusan. Kemudian ia menurunkan tangannya untuk tidak mengutak-atik pistol lagi.
Dia itu hanya menggertak saja. Dia memang tidak bisa meninggalkannya. Tapi tetap aku tidak mau ambil resiko, jadi aku harus anggap serius ancamannya. Daniel membatin.
Selang beberapa menit, mereka --para pengawal-- datang. Dellza beranjak dan langsung memberi perintah untuk mereka mengawasi Altherr yang ia kunci di dalam kamar. Mendengarnya mereka terkejut sekali, ini pertama kalinya mereka dengar Tuan mereka ditahan dan ini istrinya sendiri yang melakukannya. Mereka antara salut dan ngeri dengan apa yang Dellza Goncalve lakukan.
"Daniel, dimana tasku?" tanya Dellza.
"Di dalam kamar. Akan aku--"
"Nope." Dellza langsung memotong ucapan Daniel dan melenggang pergi ke kamar itu.
"Oh, damn. Tuan Altherr tidak melawannya?" tanya salah satu pengawal.
Daniel menghela napas. "Tuan membiarkan istri tercintanya mengambil aturan kali ini."
Di kamar. Altherr dalam posisi berbaring dengan santai meski kedua pergelangan tangannya di kunci. Dellza pikir suaminya itu tertidur, namun tidak begitu ia membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The MAFIA Lord's Desires
Romansa"I'm selfish, I just want you to be only MINE." Altherr Goncalve, mafia Don yang paling ditakuti. Mysterious, abusive, powerful and dominant. Ia tak lepas dengan tindakan ilegal. Kriminalitas sangat melekat dihidupnya. Sibuk berbisnis dan berperang...