PART 47 - The Egyptian

12.1K 1K 64
                                    

Dellza sengaja mengumpulkan Anne, Pius, Daniel di living room. Kegembiraan yang terpancar darinya membuat mereka bertiga penasaran apa yang membuat wanita itu begitu bahagia. Kedua tangan Dellza berada di belakang. Itu semakin membuat mereka penasaran.

"Apa yang kau sembunyikan di sana?" tanya Pius sembari mencoba mengintip.

Dellza tertawa. "Haha! Aku pasti akan tunjukan!"

"Apa itu tiket pindah ke mars?" tanya Daniel dengan matanya yang berbinar.

Anne menatap Daniel dengan aneh. "Pindah ke mars bagaimana maksudmu? Dumb!"

"Dia sudah lelah di earth," sambung Pius, "karena Hannah selalu dingin padanya."

Daniel lantas melotot padanya. Pius menutup mulut menahan tawa dan memandang ke arah lain. Anne menatap Daniel dengan skeptis.

Dellza bertanya, "Which Hannah?"

"Don't listen to him! Katakan saja kenapa kau mengumpulkan kami disini," kata Daniel.

Pius membisiki sesuatu di telinga Anne. Membuat Anne membelalak matanya. Entah apa yang Pius katakan. Dellza kemudian meminta perhatian mereka kembali padanya.

"TADAAAAA!!!!" Dellza menarik tangannya dari punggung, menunjukan testpack dan selembar foto USG.

Spontan! Reaksi Pius, Anne dan Daniel terkejut sekali. Daniel sampai berdiri dari sofa. Anne menutup mulutnya. Rahang Pius jatuh, ternganga shock. Ekspresi senang mereka begitu jelas.

"NO WAYYYY!!!" teriak Daniel.

"That's real, stupid Daniel!" tambah Pius.

Anne berlinang air mata. Dellza mendekat, meletakan kedua barang itu di meja.

"Kalian akan jadi paman dan nenek untuk anakku!" Dellza mengusap perutnya yang masih rata.

Anne mengambil foto USG, ia menangis terharu. Menatap Dellza dengan sangat bahagia. Anne menghampiri wanita muda itu dan memeluknya.

"Congratulations, beautiful!" ucap Anne, "I'm so .. so happy."

Dellza ikut terharu. Ia peluk Anne dengan erat. Sementara Daniel dan Pius melihat testpack-nya. Pius yang memegangnya. Anne mengurai pelukan, ia bertanya apakah ia boleh mencium Dellza. Dellza mengangguk, tentu saja. Anne mengecup pipi Dellza. Bagi Anne, Dellza tak hanya majikan dan teman, tapi juga putrinya.

"Maaf aku menganggu acara mengharukan ini." Suara bariton membuat perhatian mereka teralihkan.

Altherr datang dari arah pintu utama mansion. Pria itu berpenampilan casual pagi ini. Altherr menoleh ke salah satu lorong.

"Bergabunglah dengan mereka," kata Altherr.

Dellza mengerutkan dahi, Altherr bicara kepada siapa? Pius, Anne dan Daniel menunggu siapa yang datang. Siapa yang dibawa Altherr? Dellza melebarkan senyum. Ternyata Johnny dan Hannah. Mereka saling menghampiri, berpelukan bersama. Altherr mengutas senyum melihat kebahagiaan Dellza.

"Hey, jangan peluk istriku erat-erat! She is pregnant," ucap Altherr.

Johnny dan Hannah langsung membeku ketika mendengar kata hamil. Mereka melepas pelukan. Melihat Dellza tak percaya.

"Tadi dia bilang apa?" tanya Hannah.

"Altherr bilang Dellza hamil," jawab Johnny, "hamil. Haha! Ohh wait, ha .. mil? Oh MY GOD!"

Dellza melirik Altherr. "Kau mengacaukan rencanaku. Padahal aku yang ingin memberitahu mereka."

Altherr membalas, "Sorry, love. Aku juga ingin membagikan kabar bahagia itu."

The MAFIA Lord's DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang