L I M A

670 46 5
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca

💛Happy reading💛
.
.
.

Kenapa dia selalu baik ke orang lain, sedangkan dirinya tidak pernah di baikin sama orang lain sekalipun~ bi Jumi.

Hari ini kondisi Marsha sudah mulai membaik, ia bisa beraktifitas lagi seperti semula, berkat di rawat oleh ibu tercintanya ia bisa sembuh sekarang. Kalau tidak ada bi Jumi mungkin Marsha tidak bisa masuk sekolah hari ini.

Marsha menuruni anak tangga untuk sarapan bersama bi Jumi dan pak satpam yang ada di rumahnya. Marsha memang tidak pernah membedakan antara yang bawah dan yang atas, baginya setiap manusia selalu sama di mata Allah.

"Bu Jumi pak Dito, ayo sarapan sama Marsha," ajak Marsha yang sudah mendorong kursi makannya.

Bi Jumi yang sedang menyiapkan makanan di atas meja hanya bisa mengelengkan kepalanya.

"Nggak usah non, saya di belakang saja sama pak Dito, ya kan pak Dito?" tanya bi Jumi ke arah pak Dito yang sedang duduk di teras dekat meja makan.

"Ya non, bener kata bi Jumi saya dan bi Jumi makan di belakang saja," ucap pak Dito.

"Bu Jumi, pak Dito. Aku udah anggap kalian berdua seperti kedua orang tua aku, jadi jangan sungkan-sungkan untuk makan sama Sha," jelas Marsha.

Bi Jumi dan pak Dito hanya bisa melirik satu sama lain, pak Dito dan bi Jumi tidak enak makan bersama majikannya di atas kursi yang sama, baginya majikan adalah majikan pembantu adalah pembantu tidak bisa mungkin sama satu sama lain.

Marsha hanya bisa menghela napas panjang. Marsha tidak suka bi Jumi dan pak Dito yang selalu tidak enak hati ketika makan bersamanya. Memang salah ya seorang majikan makan bersama pembantunya? Marsha tidak pernah mempersalahkan majikan atau pembantu baginya kita sama-sama makhluk ciptaan tuhan yang di ciptakan itu sama, tidak ada bedanya!

"Bu, pak ayo makan sama aku ya," mohon Marsha.

"Tapi non, saya tidak bisa makan dengan non Marsha. Non Marsha aja ya yang makan, kita bisa makan di belakang non."

"Ya benar non, kita masih bisa makan di belakang kalau non sudah makan," tambah bi Jumi.

"Ayolah pak, bu kita makan sama-sama ya sekali aja," ucap Marsha memohon seraya menyatukan kedua tangannya di depan dada.

Bi Jumi dan pak Dito saling lirik melirik satu sama lain seraya menaikan satu alisnya, Bi jumi hanya bisa menghela nafas panjang, kalau sudah kaya gini mau gimana lagi. Bi Jumi pun meganggukkan kepalanya.

"Tapi, cuman sekali aja ya non, nanti seterusnya jangan ajak bi Jumi sama pak Dito lagi makan bersama ya."

Marsha tersenyum senang, "iya, ayo-ayo makan bu, pak," ajak Marsha yang sudah mendorong kursi makan untuk bi Jumi dan pak Dito.

Marsha tersenyum senang ketika ia bisa makan bersama dengan keluarganya, walaupun dengan pembantunya Marsha tidak keberatan karena selama di rumah, bi Jumi dan pak Dito lah yang selalu menjaganya. Andai mamahnya bisa makan bersamanya juga, pasti Marsha akan sangat senang sekali. Tapi itu hanya angannya saja.

                                🌼🌼🌼

Di kelas IPA 1 pelajaran di mulai dengan mata pelajaran kimia yang di ajarkan oleh bu Vivi guru muda yang masih cantik, tapi berbadan gemuk. Bu Vivi sedang menerangkan materi sambil membahas soal-soal yang kemarin di ajarkan.

MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang