D U A P U L U H

440 23 1
                                    

   Jangan lupa vote and coment

💛Happy reading💛
.
.
.

Karena mu aku mengerti, bahwa wajah yang senang tidak akan selalu terlihat menyenangkan~ Dion adistriwan.

Marsha yang melihat ayahnya mengenderai mobilnya dengan sangat pelan pun mendengus kesal, "ayah cepetin lagi mobilnya nanti kebulu telat sha belangkatnya"

"Jangan nak, ini lagi banyak mobil takutnya kecelakaan."

"Ih ayah cepetan," ucap marsha yang tangannya sudah membelok-belokan stir mobil.

"Sha jangan!" bentak Leon tidak sengaja

Hikss... hikss...

Tangis marsha pecah, "ayah jahat!" teriak marsha.

Leon mengacak rambutnya frustasi ia sudah salah membentak putri kecilnya. Tapi ini demi kesalamatannya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

"Maafin ayah ya," ucap leon seraya mengelus surai rambut putrinya.

Leon tidak sadar bahwa ketika di dekat perbelokan ada sebuah truk besar yang menghampirinya. Marsha yang melihat itu pun langsung berteriak, "AYAH AWAS."

Leon yang mendengar putrinya berteriak menolah ke depan dan betapa kagetnya ia ketika ada truk besar yang mengarah kepada mobilnya. Leon langsung membanting stir mobilnya ke arah lain. Tapi, naas saat dia membanting stirnya mobilnya sudah terlebih dahulu di tabrak oleh truk besar.

Nafas Marsha mulai naik turun, dan keringat dingin mulai membasahi wajahnya. Marsha menghela nafas gusar di sela-sela bangunnya.

"Mimpi itu lagi." Marsha terbangun di bawah lantai yang dingin. Marsha lupa bahwa tadi ia tidak tidur di kasur, melainkan di lantai. Lukanya pun masih belum sembuh, masih ada bekas-bekas pukulan di lengan dan kakinya. Marsha mencoba berdiri dengan tangannya yang mulai berpengangan kepada nakas. Marsha mulai mendaratkan bokongya ke kasur king sizenya.

Saat Marsha melihat jam yang berada di dindingnya masih pukul 01.00 Marsha mulai merebahkan tubuhnya ke kasur, walaupun dengan sedikit kesusahan karena lukanya yang bersentuhan dengan kasur.

Marsha mulai menutupkan matanya kembali untuk tidur, tapi itu tidak berhasil-berhasil. Ia terus saja membuka matanya berkali-kali. Akhirnya, Marsha memutuskan untuk memainkan ponselnya sebantar agar mengantuknya kembali datang. Ia terus menscrol-scrol watshapp yang mulai sudah di penuhi dengan story-story teman-temannya.

Tring..

Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk yang berbunyi, Marsha yang masih asik dengan kegiatannya melihat-lihat story-story teman-temannya pun tidak menyadari ada sebuah pesan masuk yang muncul.

Dion yang sejak tadi tidak bisa tidur pun, membuka watshapp dan melihat bacaan online dari watshapp Marsha, menandakan bahwa Marsha sekarang sedang aktif. Dion melirik jam wekernya yang berada di nakas, dan menunjukkan masih pukul 01.00 WIB.

"Dia belum tidur?" gumam Dion.

Dion mulai menuliskan pesan kepada Marsha. Tapi, ketika ia sudah mulai mengetiknya ia urungkan lagi dan menghapus kembali pesannya. Sudah beberapa kali ia melakukan seperti itu tapi tak kunjung-kunjung juga mengklik tombol send. Akhirnya sekian persekian menit ia berfikir ia pun langsung mengklik tombol send dengan cepat.

MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang