💛Happy reading💛
.
.
.Haruskah aku mengangganti namaku, agar bisa berjumpa sedikit waktu saja denganmu~
Marsha aruni."Si, lo tau nggak bedanya lo dari mantan-mantan gue apa," ucap Koko mengarahkan tubuh Sisi untuk menatap dirinya.
Sisi yang sedang memakan batagornya pun, mengerutkan dahinya bingung kala Reyhan tiba-tiba memutar tubuhnya. "Emang apa?" tanya Sisi polos.
"Kalau yg lain itu cuman biasa, dan kamu yang spesial di hati aku," ucap Koko tersenyum bangga, pasti gombalannya ini bisa membuat hati Sisi klepek-klepek kepadanya, Siapa si yang bisa menghindar dari gombalan maut seorang Reyhan.
"Hahaha, gombalan kamu basi banget si," ucap Sisi menertawakan gombalan Reyhan yang sama seperti playboy-playboy yang lainnya.
Reyhan yang melihat itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "bukannya di puji, malahan di ketawain," ucap Reyhan mengerucutkan bibirnya.
"Kalau kamu sayang sama aku buktiin, jangan cuman gombalannya aja," ucap Sisi yang sudah berbicara dengan nada serius.
Reyhan yang mendengar itu langsung menatap manik mata Sisi, "maksudnya apa Si," ucap Reyhan yang tidak tahu arah pembicaraan Sisi.
Sisi menghela nafas panjang, sudah kuduga Reyhan tidak akan mengerti ini. "Udah lah lupain aja, kita makan aja yuk," ajak Sisi yang sudah melahap batagornya yang sudah hampir habis.
"Beneran nggak ada apa-apa?" tanya Reyhan, yang membuat Sisi berhenti mengunyah.
Sisi menggeleng, "nggak ada, ayok makan keburu bel masuk," ucap Sisi yang langsung mendorong bahu Reyhan agar menjauh dari hadapannya.
Mereka berdua pun akhirnya tidak membahas itu lagi, tapi Reyhan yang masih kepo dengan maksud ucapan Sisi pun berusaha menebak-nebak keinginan kekekasihnya ini.
🌼🌼🌼
"Sus, gimana keadaa kakak saya sekarang," ucap Marsha ke salah seorang suster yang baru saja keluar dari ruangan kakaknya.
"Adek, adiknya pasien?" tanya Suster itu melihat Marsha dari bawah sampai atas.
Marsha mengganguk mantap, "iya sus, saya adiknya," ucap Marsha tersenyum hangat.
"Oh, tapi kenapa saya tidak pernah melihat kamu ya selama ini," ucap suster itu yang membuat Marsha seketika menjadi diam.
"Karena sa- ,"
"Suster Rere," ucap salah seorang suster yang Marsha kenali disini.
"Iya ada apa sus?" tanya suster itu.
"Suster di panggil sama pasien,"
"Oke, makasih sus. Saya kesana dulu,"
"Iya sus."
"Kamu ngapain disini?" tanya suster Laras yang tadi melihat Marsha dan suster Rere sedang berbincang-bincang di ambang pintu.
"Saya mau ketemu kak Salsa suster, apa saya bisa menengoknya," ucap Marsha meminta izin.
"Boleh, tap- ,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marsha
Teen Fiction"BANGUN ... ANAK NYUSAHIN." "Mah... jangan... mah, Marsha minta... maaf," lirih Marsha tersedu-sedu, kala sebuah pukulan cambuk sudah melukai tubuhnya lagi dengan begitu kerasnya. "Saya tidak akan biarkan kamu ampun!" °°°°°°°° "Lo apaan si Man ngomo...