Hey janlup vote ya ☆
. . . .
Kenza masuk ke kelasnya, karena hari ini ia piket. Jadi ia akan duduk bersantai di atas meja dengan kaki diayun-ayunkan.
Kenza tersenyum miring. "Eh, kalian ambil sapu sama kain pel! Bersihin dalam kelas!" perintah Kenza layaknya seperti bos.
Mereka yang baru sampai, melotot dengan sempurna.
"Agatha, lu kerjain Pr gua!" suruh Kenza kepada Agatha, karna Agatha cukup pintar.
Mereka semua memberi hormat. "SIAP BOS!"
Kenza terkekeh kecil.
....
Dalam kelas sudah bersih, sudah disapu dan juga sudah di pel.
Lantai masih basah membuat Kenza tersenyum miring. Kenza sengaja turun ke lantai dan menginjaknya.
Kenza menutup mulutnya pake telapak tangan.
"Ups, Yang ini kotor nih, sini pel lagi!" Kenza mengerjai mereka, membuat mereka yang sedang beristirahat jadi menghela nafasnya kasar.
Mau tak mau ya harus mau, mereka sangat menyesal karna menerima ajakan Kenza tadi.
Kenza tertawa pelan, ia rasa sudah cukup mengerjai mereka.
....
Bell berbunyi yang artinya istirahat.
Kantin pada jam istirahat sangat ramai, dipenuhi oleh Murid-murid yang sedang kelaparan.
Kenza duduk di kursinya sembari kedua kakinya, dinaikan ke atas.
Kenza bersantai sambil memainkan handphonenya, sembari menunggu pesanan.
Agatha, Kayla dan Lauren, mereka sejak tadi bulak-balik karna Kenza meminta ini itu.
Mereka bertiga duduk di kursi dengan nafas terengah-engah.
"Udah lah Za! Kita capek tau!" decak Agatha sebal.
Kenza menaruh handphonenya sembari terkekeh pelan.
"Suruh siapa mau gua ajak balapan?" tanya Kenza tersenyum miring.
"Iya deh! Lain kali kita gak mau diajak balapan sama lo, karna pasti yang bakal menang itu lo lagi!" Kayla memuji Kenza.
Kenza memakan makanan yang ada disitu. Ia memegangi perutnya yang sangat kenyang itu.
Muka Kenza berubah menjadi memerah, menahan gas yang hendak keluar.
Perutnya kini sangat sakit, setelah memakan makanan tadi. Wah kayaknya ada yang gak bener nih, pikir Kenza.
Kenza melirik ke arah mereka bertiga yang sedang tertawa pelan. Ternyata Kenza dikerjain balik.
Kenza mengepalkan tangannya, ia hendak marah namun sudah di ujung.
Kenza berlari sambil tangannya memegang perut.
Kenza berusaha menahannya mati-matian.
"Kenza?"
Kenza mendongak, ternyata itu Arga. Arga mendekat membuat Kenza panik.
"Kamu kenapa?" tanya Arga memperhatikan gerak-gerik Kenza yang tak biasa.
Kenza menggeleng dan tersenyum paksa. "Ehm ... g-gua mau ketoilet dulu!" Kenza mengacir pergi dari hadapan Arga, keburu ia buang gas disitu, bisa-bisa Arga ilfeel sama dia.
* * * *
Mampir jga dicerita kita yg lain yak, siapa tau suka ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Always Together [END]
Teen FictionIni tentang Arga Syaputra. Cowo cupu yang selalu di bully oleh teman-teman nya. Arga, dia cowo yang baik hati, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang harus bekerja untuk membiayai ibunya yang sedang sakit. Arga, di sekolahan selalu di bully dan...