"Tak ada seorang ibu yang tega melihat anak nya menderita, semua ibu pasti menginginkan anak nya bahagia... "
****
Waktu subuh tiba, Arga mulai melakukan kewajibannya. Setelah bersiap ia berangkat ke mesjid, yang dekat dengan rumah. Karna Arga akan melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Sehabis pulang dari mesjid, Arga sekarang sedang berkutat di dapur. Membuat sarapan sederhana, dan kali ini nasi goreng pun terpilih menjadi menunya. Mudah-mudahan bisa mengganjal perut dirinya, sang adik dan sang ibu sampai siang.
Setelah siap, Arga meletakan makananannya di atas karpet karna tak ada meja makan. Ganara yang baru keluar dari kamar pun, turut membantu sang kakak.
"Ka, aku makan di kamar ibu ya! Sekalian nyuapin ibu, " pamit Ganara, setelah selasai.
"Biar kakak aja de, kamu abisin aja makanan kamu ya!" Arga pun berdiri, melangkahkan kaki nya ke kamar sang ibu.
"Bu, yu makan dulu!" Ucap Arga, sambil mengangkat sendok yang berisi nasi goreng kepada ibunya.
"Sini Ka, biar ibu aja!" Tolak Vena, mengambil alih sendok dari tangan Arga.
"Biar kakak aja bu, kan ibu masih lemes!" Ucap Arga.
"Ibu udah gapapa ko ka! Kakak makan aja, nanti telat loh ke sekolahnya. " ucap Vena tersenyum, menandakan bahwa ia sudah baik-baik saja.
"Hem... ya udah deh, " pasrah Arga.
"Bu, nanti kakak pulang nya telat ya, " izin Arga, disela-sela kunyahannya.
"Emang kakak mau kemana?" Tanya Vena.
"Kakak mau lembur bu, " ucap Arga berbohong.
"Kakak jangan capek-capek, ga usah ambil lembur-lembur ka!" Pinta Vena, jujur dia tak tega melihat anak sulungnya ini bekerja bahkan sampai lembur.
"Kerja itu ya capek ibu, tapi kalau kita ngelakuinnya dengan ikhlas engga kerasa ko bu capek nya. " jelas Arga sambil tersenyum ke arah Vena.
Vena terharu sekaligus bangga mendengar ucapan sang anak, tanpa disadari air matanya sudang menetes ke pipi.
"Ehh, ko ibu nangis. Tadi kakak ada salah ya?" Reflek Arga menghapus air mata ibunya.
"Ibu bangga sama kakak! " ucap Vena memeluk Arga.
Arga terdiam sejenak, dia senang karna bisa membanggakan sang ibu. Tapi menurutnya, dia belum berhasil membanggakan sang ibu.
"Kakak juga bangga sama ibu, ibu adalah cinta pertamanya kakak. Kakak pengen banggain ibu, dan pengen bahagiain ibu sama adek, ibu sehat terus ya sampe kakak bisa banggain ibu dan bahagiain kalian... " setelah terdiam Arga pun membalas pelukan Vena.
"Ehhh... ko Ganara gak diajak sih," ucap Ganara di depan pintu kamar sang ibu, sambil cemberut.
"Aduhh, sini sayang... " pinta Vena merentangkan tangannya, supaya Ganara memeluknya.
****
Hallo!
Jangan lupa vote & komen ya:)
Lanjutt ga?
♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Always Together [END]
JugendliteraturIni tentang Arga Syaputra. Cowo cupu yang selalu di bully oleh teman-teman nya. Arga, dia cowo yang baik hati, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang harus bekerja untuk membiayai ibunya yang sedang sakit. Arga, di sekolahan selalu di bully dan...