Karena... Pelayan itu adalah Arga. Sama Arga juga ikut terkejut, saat melihat Kenza dkk. Lalu Arga menundukan kepalananya.
"A-Arga?" Kenza menggeleng tak percaya, bahwa Arga yang menjadi pelayan.
"Lu kenapa bisa jadi pelayan disini?" Tanya Kenza menatap Arga. Arga memberanikan diri menatap Kenza, sebenarnya Arga agak sedikit malu. Tapi untuk apa malu, Kerja sebagai pelayan? Itu kan pekerjaan yang halal.
"Aku kerja disini, " Jawab Arga.
"Kerja? Lu kan masih sekolah, " Ujar Kenza menatap Arga, dengan tatapan bingung.
"Mamah aku sakit, dan aku juga harus biayai sekolah adik aku. Mau ga mau aku harus kerja. " jelas Arga.
"Tapi 'kan bisa, bokap Lo yang kerja! " ujar Kenza.
"Ayah aku udah ga ada, " jawab Arga, sambil menunduk lagi.
"Em maaf, gue ga tau. " ucap Kenza merasa tak enak.
"Iya gapapa ko, " balas Arga sambil tersenyum, meyakinkan bahwa dia baik-baik saja.
"Tapi kenapa, pas gue kesini gak pernah liat elo Ga? Kapan, Lo mulai lamar kerja di cafe punya Abang gue nya ga?" Tanya Kenza.
"Ini kafe punya abang kamu?" Bukannya menjawab, Arga malah balik nanya untuk memastikan. Kenza pun hanya mengangguk.
"Sini duduk Ga!" Kenza membersihkan, kursi yang ada di sebelah nya.
Arga menggeleng cepat, ia rasanya tidak pantas duduk disitu dan juga dia harus kembali bekerja.
"Em maaf yah,aku masih ada kerjaan. " tolak Arga."Udah sini!" Kenza pun menarik tangan Arga agar duduk di samping nya.
Arga melihat ke sekeliling nya, ia takut di marahin. Karna tidak melanjutkan pekerjaannya.
"Ekhem, " Kenza berdeham, membuat Arga menatapnya.
"Kenapa?" Tanya Arga mengerutkan dahinya.
"Gimana kalo lu jadi guru les gua aja Ga!" Seru Kenza, yang diangguki sahabat-sahabatnya.
"Guru les? Bukannya kamu Pinter ya?" Tanya Arga, kenza tersenyum lebar lalu menampilkan gigi nya.
"Iya gue pinter di pelajaran mana pun, tapi beda sama MTK. Nilai MTK gue itu anjlok!" Ucapan Kenza membuat sahabat-sahabat nya tertawa, Arga pun ikut tertawa namun ditahan.
"Jadi Lu mau kan, jadi guru les gue? Please, " Kenza memegang tangan Arga, sambil memasang wajah memelas dan mengeluarkan puppy eyes nya.
"Tapi kan ada sahabat-sahabat kamu? Mereka juga aku liat-liat pinter Kok. " Ujar Arga melihat ke Kayla dan Agatha yang saling bertukar pandang.
Kenza memutar bola mata nya malas.
"Boro-boro pinter, ulangan aja masih liat ke brainly!" Ucap Kenza sambil tertawa kencang. Membuat kayla, Agatha dan Lauren mengerucutkan bibir nya."Please lah Ga, gue akan bayar berapa pun. Asal 'kan Lu mau jadi guru les gue!" Ucap Kenza.
Arga nampak berfikir sebentar.
"Kita saling menguntungkan loh, gue lagi butuh guru les dan Lu lagi butuh uang 'kan ya ga?" Ucapan Kenza ada bener nya.
Arga mengganguk, membuat Kenza naik ke atas kursi dan berteriak heboh, padahal mengangguk belom tentu jawaban nya iya.
"YEY! OYE-OYE!!!" Teriak Kenza heboh, membuat yang ada disitu melihat ke arah Kenza dkk. Arga, Kayla, Agatha dan Lauren saling bertukar pandang.
Kenza tak sadar, bahwa mereka yang ada disitu sedang melihat ka arah dia. Namun setelah beberapa menit, dia tersadar dan melihat ke sekeliling nya banyak yang melihat kearah dia.
"KENAPA PADA LIAT-LIAT?!" Bentak Kenza, lalu mereka langsung membuang muka.
Lalu Kenza duduk kembali dan langsung memperhatikan sahabat-sahabat nya yang sedang menertawai nya.
"Pfttt... Hahhahahaha!!!"
"Oke besok kita belajar nya di rumah gue ya!"
"Kita?"
"Iya 'kan tadi Lu setuju!"
"Kapan?"
"Tadi Lu ngangguk itu artinya setuju' kan?" Tanya Kenza polos.
"Nanti aku pikir-pikir dulu ya, "
"Besok gue tunggu jawaban Lu!"
Lalu Arga berdiri dan menanyakan tentang pesanan mereka, dan Arga beranjak pergi untuk menyiapkan makanan dan minuman yang Kenza dkk pesan.
Setelah beberapa menit, Arga kembali datang dengan membawa makanan dan jus yang Kenza dkk pesan. Lalu menaruhnya di meja dan tak lupa tersenyum.
"Selamat menikmati." ucap Arga sopan.
"Eh, Arga! Sini makan bareng!" ajak Kenza.
Arga melihat ke makanan dan minuman yang Kenza dkk pesan, terlihat sangat enak-enak semua dan kebetulan perut nya sudah keroncongan.
Arga hendak menerimanya namun menggeleng ia tidak pantas makan-makanan mahal dan Minum-minuman yang mahal.
"Engga, soalnya aku udah makan." tolak Arga, yang tak lepas senyum dari bibir nya.
Kruk
Dan tiba-tiba ada suara yang terdengar begitu keras, membuat Kenza dkk terkekeh. Itu ternyata, suara berasal dari perut Arga.
"Gue tau Lu laper, abang gue baik ko. Jadi Lu santai aja Ga." ucap Kenza berdiri dan berbisik pada Arga.
****
Heyo guys!
♥
See you!
Sabtu & minggu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Always Together [END]
Teen FictionIni tentang Arga Syaputra. Cowo cupu yang selalu di bully oleh teman-teman nya. Arga, dia cowo yang baik hati, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang harus bekerja untuk membiayai ibunya yang sedang sakit. Arga, di sekolahan selalu di bully dan...