Ini tentang Arga Syaputra. Cowo cupu yang selalu di bully oleh teman-teman nya. Arga, dia cowo yang baik hati, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang harus bekerja untuk membiayai ibunya yang sedang sakit.
Arga, di sekolahan selalu di bully dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VOTE SEBELUM HARGA NAIK!!!
* * * *
"Kenza?"
Kenza mendongak, ternyata itu Arga. Arga mendekat membuat Kenza panik.
"Kamu kenapa?" tanya Arga memperhatikan gerak-gerik Kenza yang tak biasa.
Kenza menggeleng dan tersenyum paksa. "Ehm ... g-gua mau ke toilet dulu!" Kenza mengacir pergi dari hadapan Arga. Kalau tidak keburu, ia buang gas disitu. Bisa-bisa Arga ilfeel sama dia.
. . . .
"Untung tadi gue bisa nahan." gumam Kenza, setelah keluar dari toilet. Kalau benar-benar terjadi, mungkin bisa kejadian Arga ilfeel.
"Duh perut gue mules banget!" Tangan Kenza sedari tadi memegang perutnya yang mules.
Tak sempat menghitung, Kenza bolak-balik ke toilet. Rasanya sudah lemas sekali, badannya.
"Awas aja ya kalian, gue bakal bales!" Dengan berjalan tertatih, Kenza berjalan ke arah parkiran motor.
"Ketawa aja ya kalian, tunggu balasan gue." monolog Kenza, melihat ketiga curutnya tadi tertawa puas dan tidak ada yang menyusulnya ke toilet. Kenza jadi semakin yakin dengan apa yang ia akan lakukan.
Parkiran sekolah tampak sepi, karna letaknya yang memang jarang ada yang nongkrong disitu juga masih jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
'Untung sepi, sabi nih!' batin Kenza.
Kenza mulai memegang ban motor milik Kayla, dengan pasti ia memutar penutup ban dan mengeluarkan udara yang ada di dalamnya.
"Rebes, tinggal dua motor lagi." Walaupun masih sedikit mules, tidak ada hambatan saat Kenza melakukan aksinya itu.
Setelah selesai semua, Kenza menepuk kedua tangannya puas.
Senyum yang tercetak jelas, ia pasang sembari menuju ke kelasnya.
Sambil berjalan, ia membayangkan wajah melas ketiga curutnya itu. Sekali-kali ia terkekeh, membuat siapapun pasti melihatnya terheran. Karna tidak ada hal lucu, untung saja masih jam KMB.
"Gak sabar banget!" ujar Kenza.
Tidak ada salam dan acara ketuk pintu, Kenza menyelonong begitu saja masuk kelas.
Guru yang mengajar cuma menggeleng dan berdecak, melihat kelakuan Kenza yang terbilang sudah biasa itu.