Ini tentang Arga Syaputra. Cowo cupu yang selalu di bully oleh teman-teman nya. Arga, dia cowo yang baik hati, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang harus bekerja untuk membiayai ibunya yang sedang sakit.
Arga, di sekolahan selalu di bully dan...
Agatha duduk disamping Kenza. "Yaelah Za, gitu aja udah capek." sindir Agatha memakan cemilannya seperti biasa.
Kenza menoyor kening Agatha. "Capek lah, orang kita udah hampir 2 jam!"
Kayla datang dengan heboh. "WOY!!! KENZA AGATHA GAWAT!!" teriak Kayla dengan nafas terengah-engah.
Kenza menaikan satu alisnya. "Gawat kenapa?"
"Itu ada Cogan!!! Ayok kejar!!! Nanti keburu ilang!" ujar Kayla membuat mereka memutar bola matanya malas. Dasar Kayla! Kalo ketemu Cogan aja langsung heboh.
Kenza beranjak berdiri dan melanjutkan lari kecilnya.
"Woy tungguin!" teriak tiga curut itu mengejar Kenza, namun tak Kenza hiraukan.
Kenza tak sengaja menubruk dada bidang seseorang. Perlahan matanya mulai menatap orang yang ia tabrak dan ternyata itu adalah Arga.
Kenza tersenyum lebar. "Arga?"
"Kenza?"
Mereka berdua bersamaan ngomongnya.
"Kamu ngapain?"
"Lo ngapain?"
Lagi-lagi mereka barengan ngomongnya.
Blush
Wajah Kenza merah seperti kepiting rebus.
"Kenza itu pipi kamu merah, gapapa?" tanya Arga memegang pipi Kenza.
Tubuh Kenza menegang dan detak jantungnya berdetak lebih cepat seperti hendak copot.
"Pipi gua gapapa tapi, hati gua yang kenapa-kenapa." ucap Kenza membuat wajah Arga menjadi panik.
"Hah? Hati kamu kenapa? Sakit? Ayok ke rumah sakit." Panik Arga membuat Kenza terkekeh.
"Gua deg-degan, kalo setiap dekat sama lo." Terang Kenza yang langsung kabur dari situ.
Arga mengerti sekarang, tanpa Kenza sadari ia juga mengalami hal yang sama seperti yang Kenza alami.
Apakah mungkin benih cinta mulai tumbuh di hati Arga?
Tidak. Arga tidak boleh memikirkan soal cinta, sekarang ia hanya harus fokus kepada kondisi Ibunya.
Untuk masalah cinta mah nanti belakangan, karna jodoh sudah ada di tanggal Allah.
kenza berlari dengan wajah merahnya. Sungguh ia sangat malu, mau ditaro mana muka dia kalo sampai ketemu Arga lagi?
Duh... Pake keceplosan lagi ini mulut.
Bagaimana kalo Arga menjauhinya setelah tau hal tadi? Tidak, ia tidak boleh berpikir negatif.
Kenza tau bahwa Arga sekarang sedang fokus ke kondisi ibunya, pekerjaan dan sekolahnya. Tapi kan perasaan gak dapat dibohongin. Kalo di pendem lama-lama malahan sakit, tapi masa iya dia yang harus ngungkapin dan nembak duluan? Dimana harga dirinya?!
Huft, serba salah.
* * * *
Gimana nih Kenza, apa ia hrus ungkapin apa pendem?