Part 26

111 12 8
                                    

Votenya jangan lupa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votenya jangan lupa ya

* * * *

"Assalamualaikum, Bu Arga pulang." Setelah mengucap salam Arga membuka sepatu sekolahnya dan mengecek ibunya terlebih dahulu.

Wajah pucat dengan mata terpejam itu, membuat Arga tak tega saat melihatnya.

Tubuhnya sudah kurus kering tetapi Arga tak pernah melihat wajah ibunya itu tampa senyuman. Arga tau ibunya itu tidak mau membuat anak-anaknya khawatir.

"Arga sayang sama ibu." Arga mengecup kening ibunya, lalu beranjak ke kamarnya.

"Gaji aku masih belum cukup buat ngobatin ibu, walaupun aku sisihin setiap bulan. Tapi uang itu, selalu kepake buat kebutuhan sekolah Ganara sama makan sehari-hari." Arga menghitung uang gaji pertamanya di supermarket, ya tidak kerasa Arga sudah bekerja sebulan saja disana.

Gajihan di bulan pertama ia mendapat lima ratus ribu, maklum saja ia kerja di supermarket cuma pas hari libur. Sedangkan di cafe kakak Kenza, ia mendapat gaji satu juta dua ratus. Ia bekerja sehabis pulang sekolah, kecuali hari senin karna cafe itu tutup. Uang gaji yang satu juta dua ratus itu, ia pake buat bayar kontrakan dan obat ibunya. Tapi ia belum bisa membawa ibunya itu ke dokter untuk kontrol.

Kebetulan hari ini, hari senin. Arga bisa istirahat sebentar, dari pekerjaan cafe dan juga ia bisa menggatikan Adiknya menjaga ibu.

"Apa aku terima aja ya, tawaran Kenza buat jadi guru lesnya. Bener kata Kenza, aku juga lagi butuh uang buat berobat ibu." monolog Arga, menatap langit-langit kamarnya dengan tangan ia lipat di belakang kepala menjadi bantal.

"Masalahnya aku bingung, kapan aku ngajarnya. Sabtu-minggu aku kerja, pulang sekolah aku ke cafe, kecuali hari senin sih. Tapi itu kan jadwal aku jaga ibu, biar Ganara bisa istirahat." Arga mengacak rambutnya bingung.

"Assalamualaikum." hampir saja matanya ingin terpejam, adiknya mengucap salam bertanda bahwa ia baru pulang. Arga tau sang adik mengikuti tambahan belajar, karna sebentar lagi dia akan mengikuti lomba olimpiade matematika. Ganara memang pintar, tak kalah pinter dari Arga.

"Waalaikumssalam." jawab Arga lalu menghampiri sang adik, tangannya ia ulurkan saat Ganara meminta salam.

"Gimana, lancar belajarnya?"

"Alhamdulillah, ya gitu deh kak." Ganara mengangkat bahunya dan menghela nafas.

"Semangat Dek, kakak tau kamu pasti bisa!" Arga mengusap kepala adiknya yang tertutup hijab.

"Iya kak."

"Di dapur ada telur dadar kamu makan gih, jangan lupa bersih-bersih dulu."

"Iya makasih kak." Ganara langsung saja ke kamarnya besih-bersih.

"Huft ... " Arga melanjutkan kembali tidurnya yang tadi sempat tertunda.

* * * *

cica_hrwt

Tin-13

Kasih semangat dong buat Arganya :"

Not Always Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang