Part 8

221 46 34
                                        

Setelah makan malam, Kenza memilih untuk kembali ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah makan malam, Kenza memilih untuk kembali ke kamar. Kenza sedari tadi memikirkan bagaimana caranya dia bisa membalas perbuatan Leo, yang tadi pagi ingin mengerjainya. Walaupun rencananya Leo itu gagal.

Sepertinya Kenza sudah punya ide, terlihat dia memiringkan senyumnya dan menghubungi sahabat-sahabatnya. Untuk memberitahu kan rencananya.

'Liat aja Lo Leo, besok gue bakal kasih Lo kejutan!' gumam Kenza, tersenyum miring.

Setelah itu, Kenza merebahkan tubuhnya ke kasur king size nya. Dan mulai beradu dalam mimpi.

****

Kenza dkk sekarang sudah berada di SMA Rahmadi Jaya, sekitar pukul 05.00. Pagi sekali bukan, bukan karena dia rajin. Tapi ada sesuatu yang dia rencanakan.

"Ayo guys cepet, Agatha! Simpen dulu cikinya. " perintah Kenza.

"Lauren! Simpen dulu kipasnya." sekarang giliran Lauren yang kena, dengan bibir yang dimonyong-monyongkan Lauren menyimpan kipasnya.

"Ish, Lo juga! Kayla siniin hp Lo!" mau tak mau Kayla yang sedang chat-an dengan pacarnya, harus memberikan hp dia ke Kenza. Kayla tidak mau membantah perintah singa betinanya, karna bisa gaswat.

"Huhf, dah beres. Kuy guys! Kita balik dulu ke rumah gue. Kita sarapan disana, karna pertunjukan nanti kita bakal butuh tenaga buat ketawa." ucapan Kenza, membuat sahabat-sahabatnya terkekeh kecil.

"Lauren, gak sabar dehh liatnya."

****

Tanpa pikir panjang, Leo mendudukan bokongnya ke kursi yang biasa ia tempati. Ia tak menaruh curiga sedikit pun. Dari arah pintu masuk kelas, terlihat Kenza dkk melemparkan senyum ke arah Leo.

Dari tempat Leo duduk, terlihat dia tidak nyaman. Saat Leo hendak berdiri, namun tak bisa karna ada perekat pada kursi Leo yang menempel dengan celananya.

Kenza berjalan ke arah Leo, dia memberi senyum remeh ke arah Leo. Leo yang diberi senyuman itu, berdecih kesal ternyata kenza berhasil mengerjainya.

"Gimana Le, kejutan gue berhasilkan?" tanya Kenza, tersenyum remeh.

"Ck, sialan!" umpat Leo.

"Awas Lo Kenza, gue bakal bikin Lo jatuh cinta sama gue!" Dengan seringai nya, Leo menatap intens bola mata hazel Kenza.

"Hellow, mimpi!" ucap kenza, sambil menyimpratkan air yang dipegang Agatha ke Leo.

"Mending Lo pikirin, caranya Lo bisa lepas dari jebakan gue!" sambung Kenza.

Alasan Kenza dkk, kesekolah sepagi tadi. Memang mereka ingin menjebak Leo. Kenza dkk menaruh perekat pada kursi Leo, entah itu perekat apa sampai Leo susah untuk melepaskannya.

"Ihh bos ko susah banget!" gerutu Daufan, sahabat Leo.

"Eh eh Lo! Sini Lo, ini gimana? Tanggung jawab ga Lo!" Panggil Daufan ke Kayla yang sedari tadi ketawa melihat sahabat-sahabat Leo membantu melepaskan perekat itu.

"Apa? Tanggung jawab? Lo kira Si Leo hamil!" balas Kayla dengan sewot.

Seisi kelas yang sedari menahan tawa karena melihat penderitaan Leo, sekarang ketawa karena perdebatan Kayla dan Daufan yang sama persis sifat nya itu. Kecuali Arga, yang sedari tadi menunduk.

"Heh Lo! Kesini!" panggil Linggara ke Lauren.

"Aku punya nama, nama aku Lauren! Kenapa kamu panggil aku heh." ucap Lauren sambil cemberut, tapi dia tetap menurut. Dia menghampiri Linggara.

"Bacot! " umpat Linggara, sambil memutar bola mata malas.

"Lo tau ga? G-"

"Lauren engga tau." potong Lauren, sambil menggelengkan kepalanya.

"Ishh! Desis Linggara kesal, kalau saja bukan perempuan pasti dia sudah menghabisinya.

"Prtt, bhaha... " Daufan yang sedari tadi memperhatikan Linggara dan Lauren, tertawa terbahak.

"Sialan Lo!" umpat Linggara, sambil menoyor kepala Daufan.

****

"Ish gue pegel anjirr! Masa gue duduk terus, kalian gimana sih ga becus amat!" gerutu Leo, perekat itu belum terlepas juga.

"Bodo!" ucap Linggara, sahabat lucknut emang.

"Amatt!" sambung Daufan, sambil tertawa.

"Boss, gue punya edi!"

"Bapa gue, ogeb!" ucap Linggara sambil menjitak Daufan, tak terima nama ayah nya di bawa-bawa.

"Hehe, berjanda!" ucap Daufan, sambil menyatukan jari nya membentuk 'v'.

"Terarah Lo dah!" ucap Leo, jengah.

"Terserahh boss!" ucap Daufan membenarkan perkataan Leo.

"Yaudah buruan, apa edinya! "

Pletak

"Hehe ampun, raja." ucap Leo ke Linggar.

"Jadi nih boss, jadi-"

****

Kira" jadi apa ya?

Hallo-Haii

👋

Tin-13 & cica_hrwt

Komen Next dong, biar kita semangat

Hehe

Vote!!!

Not Always Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang