Part 18

135 22 10
                                        

-vote & koment selalu ditunggu-

***

"Huh, gerah bet dah!" Kenza mengibas-ngibaskan kedua tangannya, mencoba mengurangi kegerahannya.

Sekarang Kenza sedang berada dikantin, bersama Arga. Sehabis menyelesaikan hukuman tadi, Kenza langsung menarik tangan Arga ke kantin walaupun tadi sudah Arga tolak.

"Nih Za, minum dulu!" Ucap Arga memberikan segelas es jeruk pada Kenza.

Gluk

Tanpa menjawab Kenza langsung meneguk tandas segelas es jeruk yang tadi berada ditangan Arga, dengan secepat kilat dan bar-bar seperti biasanya.

"Pelan-pelan Kenza! Aku ga akan minta ko." Ucap Arga, seraya terkekeh.

"Ih gue haus tau!" Kenza mengerucutkan bibirnya.

"Hehe, iya-iya." Tanpa sadar tawa yang keluar dari bibir Arga, kini menjadi candu untuk Kenza.

"Tawa aja terus, sampe mampus!" Setelah tersadar dari tawa Arga yang membuatnya candu, Kenza mencibir Arga.

"Serem amat Za," Arga memberhentikan tawanya, lalu bergidik ngeri.

"Hehe bercanda doang kali! Elo mah serius mulu!" Lalu Kenza tertawa melihat Arga menanggapi omongannya dengan serius.

"Harus dong! Laki-laki itu harus serius, kan katanya cewek ga suka digantungin!"

"Arga aktif ya, bun!" Lalu mereka tertawa bersama, namun dalam hati Kenza. Kenza menginginkan pasangan seperti Arga.

Bruk

"An-eh astaghfirullah!" Baru saja Kenza ingin mengumpat, karna terkejut dengan suara gembrakan tadi. Namun dia langsung tersadar, disini masih ada Arga. Walaupun ga ada pengaruhnya juga sih, karna semua orang termasuk Arga sudah tau bagaimana sifat Kenza.

Sedangkan Arga mengelus dadanya dan beristighfar dalam hati.

'Astaghfirullah,' ucap Arga dalam hati, sambil mengelus dadanya karna terkejut.

"KALIAN APA-APAIN SIH! MAEN GEBRAG-GEBRUK AJA, GIMANA KALO GUE PUNYA PENYAKIT JANTUNG, HAH!"

"Ya meninggoy lah!" Kayla, Agatha, dan Lauren menjawab dengan santai dan hebatnya sangat kompak.

Betul sekali! Kalau yang menggebrak meja Kenza dan Arga tadi adalah ketiga curutnya Kenza. Kalau urusan merngerjai orang, ketiga curut itulah yang sangat-sangat kompak.

"Heh!" Tegur Kenza geram.

"Hehe, peace!" Ketiga curut itu langsung membentuk jari tangannya ke bentuk 'V'.

'Awas ya curut-curut! Tunggu balasan gue!' Bathin Kenza kesal lalu tersenyum miring.

"Kalian ngapain disini?" Kenza bertanya pada ketiga sahabatnya itu. Walaupun sudah tau jawabannya pasti bolos, mengingat ini masih jam KBM.

Ketiga sahabatnya cuma cengengesan ga jelas, sambil mencomot gorengan yang sudah Arga pesan tadi untuk Kenza.

Sedangkan Arga daritadi cuma diam melihat perdebatan keempat cewe bar-bar dihadapannya. Namun kayanya Lauren lebih normal, dari keempat cewe bar-bar tersebut. Cuma otaknya saja, yang kadang kurang seperempat.

Polos namun kadang kelewat polos.

****

Follow akun dibawah ya:)

cica_hrwt&Tin-13

😷

Not Always Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang