Part 35 (END)

363 13 11
                                    

"Kisah kita berakhir, sebelum ada yang memulainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kisah kita berakhir, sebelum ada yang memulainya .... "

-Kenza-

. . . .

Arga ditaruh di brankar dan dimasukan ke ruang   UGD.

Kenza ingin masuk dengan air mata yang terus berlinang, namun tidak diperbolehkan oleh suster.

Pintu ruang UGD tertutup, membuat Kenza menatap kosong ke depan.

Kenza duduk di bangku sembari menunggu. Ia menangis sesegukan, karna kondisi Arga saat ini.

Leo dkk ikut duduk di samping Kenza dan menenangkan. Kenza bukannya tenang ia malah menampar pipi Leo kasar, hingga terdengar nyaring suaranya.

Daufan, Linggara yang sudah berada di sana terkejut dan memegang pipinya masing-masing.

Kenza berdiri, Leo ikutan berdiri. Kenza menunjuk tepat di depan muka Leo dengan penuh kebencian.

"G-gua benci lo Leo! Gua benci!!!!!" teriak Kenz,a dengan tangan bergetar dan tangisnya yang pecah.

Kenza terduduk lemas di lantai. Ia menutup mukanya, dengan kedua tangan. Dan berharap Arga tidak kenapa-kenapa.

Leo menatap iba ke arah Kenza. Ia sangat menyesal. Kalo kejadiannya seperti ini, mungkin sedari awal ia tidak akan melakukannya.

Leo menjambak rambutnya kasar dan berteriak.

"ARGHH!!!!! GUA BENCI DIRI GUA SENDIRI!" amuk Leo, langsung dapat teguran dari suster yang lewat.

"Maaf Mas, ini rumah sakit dimohon untuk tidak berisik."

....

Berjam-jam sudah lamanya. Dokter dan suster yang berada di dalam ruangan UGD, belum juga keluar. Kenza menggigit kukunya gelisah. Ia sedari tadi belum makan, akibat memikirkan keadaan Arga.

Apa segitu parahnya, sampai-sampai lama sekali? Ia mengintip disela-sela pintu yang kelihatan sedikit. Disana terlihat Arga yang sudah dipakaikan banyak alat-alat medis.

Kenza menutup mulutnya yang menganga akibat terkejut. Di pukul sama Leo kok sampe segitunya? Pokoknya kalo terjadi apa-apa dengan Arga, Kenza akan memberi pelajaran lebih dari yang Leo berikan kepada Arga.

Kenza menyenderkan tubuhnya di pintu. Perutnya sudah keroncongan sejak tadi, tapi ia abaikan.

"Nih makan dulu. Dari tadi lu belom makan." Leo menyodorkan kantung kresek di hadapan Kenza.

Not Always Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang