Part 17

132 20 8
                                    

~Jangan lupa vote~

****

Kenza keluar menghampiri Arga, terlihat Arga sedang menyapu ditaman depan kelas, Kenza mengepalkan tangannya. Kenapa coba Arga pake ikut dihukum segala? Ia tau Arga salah. Tapi masalahnya Kenza tau, kalau Arga engga ngasih contekan itu ke Leo. Pasti Arga bakal kena masalah sama Leo dkk.

Kenza berlari ke Arga sambil tersenyum dan merebut sapu dari tangan Arga.

"Sini Ga, biar gw aja!" Ucap Kenza, melirik sinis ke Leo yang tepat di sebelah Arga.

"Leo!!! Itu kan ada pengki, kenapa sampahnya ga ke situin aja!!! Jangan ke siniin!!! Nambah kerjaan aja!!!" Teriak Kenza jengkel, yang dimarahi malah senyum-senyum ga jelas.

"Udah Kenza, ini biar aku aja," ujar Arga yang hendak mengambil ahli sapu itu, namun tak diberikan oleh Kenza.

"Biar gw aja! Udah lu istirahat disitu aja, lagian kan lu ga salah."

"Dia salah woy!" Sahut Leo membuat Kenza merapatkan giginya.

Kenza membawa sapu lalu memukulkannya ke Leo, membuat Leo meringis.

"Aww, Kenza! Stop!!!" Teriak Leo saat Kenza memukulnya berapa kali memakai sapu.

"Lagian ini tuh semuanya salah lu, Leo!!! Liat! gw sama Arga yang ikut kena imbasnya!!!!"

Dan terjadilah kejar-kejaran antara Kenza dan Leo.

Disaat Kenza berlari dia tak sadar jika di depannya ada batu, dan terjadilah ia kesandung batu, dan badannya kehilangan keseimbangan.

Arga membelalakan matanya saat ia melihat Kenza hendak jatuh, Arga berlari dan langsung menangkap badan Kenza.

Mereka saling bertatapan dengan jarak diantaranya cukup dekat, membuat Leo mengeratkan pegangannya pada sapu lalu melempar sapu tersebut dan pergi entah kemana.

"Awas lo Arga!" Gumam Leo penuh penekanan, sebelum pergi.

Kenza merasakan jantungnya yang begitu berdegub. Kenza menelan ludahnya karna melihat muka Arga yang sangat tampan, lalu tersenyum.

"Kalo diliat dari deket, lu tambah ganteng ya Ga." Gumam Kenza yang matanya masih sibuk melihat ke wajah Arga.

Arga refleks melepaskan tangannya dari tubuh Kenza dan otomatis Kenza terjatuh ke tanah.

Brukk

"Aww"

"E-eh Kenza aduh maaf," Ucap Arga merasa bersalah dan menyodorkan tangannya.

Kenza menerima juluran tangan Arga lalu membersihkan roknya yang kotor.

Mereka sama-sama terdiam dan merasakan debaran jantung masing-masing yang sangat cepat.

Arga memegang dadanya.

Kenza tersenyum jahil, lalu mendekatkan telinganya pada dada Arga. Arga yang mendapat perlakuan seperti itu, semakin gugup dan semakin deg-degan.

"Ciee yang deg-degan nih," goda Kenza, tersenyum jahil pada Arga.

"Ekhem! Bagus ya bukannya ngerjain hukuman ini malah pacaran!" Teriak Bu Eva melipat kedua tangannya didepan dada.

"Yee! Ibu kayak ga pernah muda aja."

Bu Eva langsung mejewer telinga Kenza, karna dia selalu menjawab.

"Sakit Bu!"

"Lepasin Bu, Ibu Eva kan cantik, jadi tolong lepasin jewerannya ya." Bujuk Kenza, namun nihil tidak berhasil.

Arga yang melihat Kenza dijewer pun tak diam aja.

"Bu, maaf tadi kami ga pacaran, jadi tolong itu lepasin jewerannya, kasian bu."

Bu Eva langsung melepaskan jewerannya, membuat Kenza menghembuskan nafas kasar, sambil memegang telinganya.

"Huh! giliran Arga aja yang bilang, langsung dilepasin!" Sindir Kenza, membuat Bu Eva melotot ke arahnya.

****

Yu  j4n94n lupa follow akun dibawah yak

Tin-13 & cica_hrwt

Not Always Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang