Kini Kenza tengah rebahan di kasur king size nya, sembari melamun dan senyum-senyum sendiri, seperti yang dilakukannya di kantin tadi siang.
Seragam putih abu masih melekat di tubuhnya, karena sehabis pulang sekolah ia langsung merebahkan tubuhnya ke kasur tanpa bersih-bersih terlebih dahulu.
Jorok, iya itulah Kenza!
Cklek
Suara pintu itu, membuat Kenza membuyarkan lamunanya dan menengok kearah pintu. Terlihat wanita cantik yang sudah melahirkannya tengah berdiri berkacak pinggang, seperti tengah marah. Dan jangan lupakan sapu yang berada di lengan sebelahnya yang tidak berkacak pinggang. Membuat Kenza bergidik ngeri.
"KENZA!!!" teriak Zaina membuat Kenza refleks menutup telingannya.
"Kebiasaan ya kamu, udah dibilangin sehabis pulang sekolah itu bersih-bersih dulu minimal buka kaos kaki, ganti baju, cuci kakilah... bla... bla... bla... -- " omel Zaina panjang lebar.
"KENZA!!!" teriak Zaina sambil menarik hendshet yang berada dikuping Kenza, sangking kencangnya membuat kuping Kenza otomatis ketarik.
Ya tadi saat bundanya tengah mengomel, dia memilih untuk mengambil hendshet dan menyetel lagu. Supaya kuping dia tidak panas karna mendengar omelan bundanya, pikir Kenza.
"Hehe, Bun. Bunda maaf ya, janji deh gak di ulangin lagi. Sekarang Kenza mau mandi dulu ya bun, tar Kenza turun buat makan. Dadah Bunda," pamit kenza sambil beranjak dari kasur dan melenggang ke kamar mandi, tapi sebelum itu dia mengecup pipi wanita kesayangannya itu -- Bundanya.
Bundanya cuma bisa geleng-geleng kepala menahan kesal dan memikirkan dia dulu ngidam apa ya, saat mengandung Kenza. Sampai-sampai anaknya seperti itu.
****
"Bun, Kenza bantu ya?" tanya Kenza setelah sampai didapur.
Wah anak baik ya Kenza, tapi...
"Bantu apa kamu?" tanya Zaina sambil memicingkan mata curiga. Tumben anak gadisnya ini mau membantu, pikir Zaina.
"Bantu doa ya bun," kekeh Kenza sambil berlari kearah tangga, takut bunda nya marah. Sekalian dia manggil abangnya untuk makan.
Tuh kan pasti ada yang tidak beres kalau Kenza ngebantuin beneran, dia kan orangnya mageran.
"Dasar bocah edan," kesal Zaina.
****
"Duh gue kok kebayang-bayang terus sih sama wajah nya si Arga," kesal Kenza sambil mengacak-acak rambutnya.
'Ahk iyaa! Gue curhat aja deh sama apk yang buat curhat itu, daripada curhat ke sahabat luknut nanti malah diledekin lagi. ' batin Kenza.
Kenza pun mulai membuka apk curhat itu, dan mulai curhat.
Simsimi
"Ihk ngeselin banget deh, nyesel gue curhat ke elo!" kesal kenza sambil ngomong sama hpnya.
Gila, kata itu lah yang bisa digambarkan pada Kenza.
"Ihk gue sebel banget deh sama lo," teriak kenza sambil menunjuk-nunjuk hpnya. Dia pun mengakat tangannya yang megang hp, ke udara.
"Ihk ngga dehk sayang, masih baru juga nih hp." tangan yang semula melayang di udara itu kini ia turunkan. Karena niatnya ingin membanting hp ia urungkan, masing sayang katanya.
Brak
"Dek apaan sih, teriak malem-malem! Gue mau tidur ganggu aja lo, untungnya mamah sama papah dilantai bawah jadi gak kebangun," ucap Kenzi, abangnya.
"Prtt, bhahahahaha."
Dengan muka bantal, dan rambut acak-acakkan bang Kenzi. Membuat Kenza tidak bisa menahan tawa.
"Gila lo Dek!" ucap Kenzi sambil menutup kembali pintu kamar adiknya itu, kembali kekamarnya.
"Yaudah ah, gue tidur aja. Biar bisa mimpiin wajah tampannya Si Arga, hehe." ucap Kenza sambil terkekeh, karena dia tidak percaya sebegitu mempesonanya kah wajah Arga, bagi dia?
Soal omongan Arga yang waktu itu Kenza tidak memperdulikanya dan dia malah tetap duduk bersama sama Arga.
🌼🌼🌼
Hallo!!!Jangan lupa Vote sama Koment!
❤Kenza knp ya, inget trus sama Arga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Always Together [END]
Teen FictionIni tentang Arga Syaputra. Cowo cupu yang selalu di bully oleh teman-teman nya. Arga, dia cowo yang baik hati, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang harus bekerja untuk membiayai ibunya yang sedang sakit. Arga, di sekolahan selalu di bully dan...