"Jadi kapan baiknya acara pernikahan Kevin dan Naila dilaksanakan?" tanya seorang wanita paruh baya bernama Satria itu.
"Bagaimana kalau 3 minggu lagi?" ujar pria paruh baya bernama Surya.
Ya kini kedua keluarga itu sedang berada di kediaman keluarga Satria dan Laras yang tak lain adalah orang Naila dan tentu saja Akila.
Mereka sedang membahas mengenai pernikahan Naila dan Kevin."Apa gak kecepetan pah?" tanya Kevin
"Bukankah lebih cepat lebih baik?"
"Kalau memang nak Kevin merasa 3 minggu itu terlalu cepat bagaimana kalau 2 bulan lagi?" ujar Satria
"Baik kalau gitu saya setuju om"
"Kamu Naila, gimana setuju ?"
"Ya, Naila setuju!"
"Oke berarti semua udah beres ya dan 2 bulan lagi kalian akan menikah! Tetapi meski masih 2 bulan lagi semua persiapan harus dilakukan dari sekarang! Selain itu jangan lupa kamu kabari adikmu itu suruh dia pulang 2 bulan lagi!" ujar Laras
"Ya mah, aku pasti bilang sama Akila!"
"Memangnya Akila dimana tante?" tanya Kevin
"Emang nak Kevin gak tau kalau Akila itu dipindahkan ke Bali?"
"Saya sama sekali gak tau, terakhir saya ketemu dia di memang dia hbs dari ruangan pimpinan rumah sakit namun setelahnya dia seperti sedang buru-buru gitu!"
"Ya mungkin dia memang buru-buru karna harus ke rumah keluarga Wijaya"
"Apa anakmu dekat dengan anak pertama keluarga Wijaya?" tanya surya
"Maksudmu Brian? Aku sih kurang tau kalau soal itu Sur, tetapi Akila memang sudah bersahabat dengan anak perempuan perempuan keluarga Wijaya sejak lama!"
"Syukurlah kalau gitu soalnya aku dengar Wijaya mau jodohin si Brian sama anaknya Hermawan si Stella"
"Benarkah? Yasudah semoga memang itu yang terbaik untuk semuanya. Mari sekarang kita pindah keruang makan!?"
"Naila disini dulu soalnya ada yang mau Naila omongin sama Kevin!" ujar Naila membuat Kevin mengerutkan keningnya bingung.
"Yaudah kalau gitu, ntar kalian nyusul aja!" ujar Laras lalu segera berlalu diikuti yang lainnya.
Sepeninggal mereka semua tinggal lah dua insan manusia yang sedang saling diam satu sama lain. Sampai gadis itu membuka suaranya.
"Mau ngobrol disini atau di halaman belakang?"
"Halaman belakang aja gimana?"
"Oke" ujar Naila lalu bangkit dan berlalu menuju halaman belakang diikuti Kevin di belakangnya.
Sesampainya di halaman belakang mereka pun memilih duduk di ayunan.
"Apa yang mau kau bicarakan denganku?"
"Apa kau masih mencintai Akila?"
"Jadi, kau hanya mau membicarakan soal ini? Astaga Naila" ujar nya sedikit tertawa
"Apa ada yg salah? Sepertinya ucapanku juga gk lucu kenapa kau malah tertawa?"
"Gak ada yg salah dengan ucapanmu"
"Lalu jawab saja pertanyaanku!"
"Oke oke, akan aku jawab. Sepertinya apa yang dikatakan Akila tentangmu memang benar" ujarnya membuat gadis itu menatap kearah Kevin dengan pandangan seperti orang bingung.
"Maksudmu?"
"Akila pernah berkata padaku bahwa aku harus mulai mencintaimu dan jangan pernah meninggalkanmu, selain itu dia juga bilang padaku bahwa kau adalah orang yang tepat untukku Nai!"
"Aku masih tak mengerti"
"Oh astaga Naila, kau itu memang pintar dan cantik namun soal seperti ini sepertinya otakmu sangat lambat"
"Aishh jangan meledekku! Aku mengerti ucapanmu hanya saja aku sedikit tak paham"
"Maksudku semua perkataan Akila memang benar bahwa sepertinya kau memang yang terbaik untukku dan mulai saat ini aku gk akan pernah meninggalkanmu selain itu juga aku akan belajar untuk mencintaimu Naila!"
"Apa kau serius? Lalu bagaimana dengan adikku?"
"Kurasa kau tak perlu khawatir tentang itu karna aku yakin ia pasti juga akan bahagia terlebih lagi kini aku mulai yakin dengan apa yang aku pikirkan tentangnya!"
"Apa memangnya?"
"Bahwa perasaannya untukku sudah memudar dan aku juga berfikir bahwa ia memang tidak sepenuhnya memiliki perasaan padaku dulu"
"Kenapa begitu bukankah kalian berpacaran?"
"Ya kami memang berpacaran, namun perasaannya padaku bukanlah cinta yg sesungguhnya. Perasaan itu hanyalah rasa sayang dan kagum bukan sepenuhnya cinta!"
"Kenapa dia melakukan itu?"
"Karna hatinya ada bersama masa lalu nya yang kemudian mereka kembali bertemu lagi! Ya aku sangat yakin tentang itu sorot mata gadis itu gk bisa bohong! Tapi setelah mendengar ucapakan papah barusan aku menjadi yakin bahwa ia menerima kepindahannya itu pasti karna alasan itu!"
"Tunggu tunggu biar kucerna dulu ucapanmu! Apa yang kau maksud itu Brian Wjaya?"
"Ya kau benar!"
"Jadi maksudmu Akila pergi itu karna ia mengetahui rencana perjodohan itu?"
"Ya tepat sekali! Aku rasa juga Brian tidak mengetahui soal ini!"
"Gadis itu selalu saja pergi tanpa mau menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu! Lalu kita harus bagaimana?"
"Jangan khawatir dia adikmu dan kau pasti lebih tau tentangnya! Untuk sekarang biarkan hanya kita berdua yang tau aku gk mau orang tua kita bahkan keluarga Wijaya mengetahuinya!"
"Ya kau benar! Jika saatnya tiba kita harus membantunya!"
"Sudahlah jangan bersedih lebih baik kita fokus aja sama persiapan pernikahan kita setelah semua ini selesai kita pasti akan membantunya!"
"Terimakasih banyak vin!"
"Sudah ayo kita masuk kedalam takut mereka nyariin kita!" ujar Kevin lalu mengulurkan tangannya pada Naila namun gadis itu masih diam dan mematung akibat tindakan Kevin barusan.
Kevin yang tak sabar pun akhirnya menarik paksa tangan Naila.
"Udah jangan banyak berfikir sayang, ayo!" ujar Kevin menarik tangan Naila.
Lalu mereka pun segera masuk kembali kedalam menuju keruang makan dengan bergandengan tangan serta senyum yang mengembang diantara mereka berdua.
Orang tua mereka yang menyaksikan mereka berjalan kearah mereka dengan bergandengan tangan pun hanya tersenyum. Mereka berharap hal tersebut akan menjadi hal baik bagi sepasang insan manusia itu dan akan terus seperti itu hingga maut memisahkan mereka.
____
KAMU SEDANG MEMBACA
AKILA || Dilraba × Oh sehun ✔ [Complete]
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] -- [COMPLETE] Akila Diandra seorang wanita yg sukses mendapatkan gelar s2 nya di usianya yg masih sangat muda. Kalau kata orang sih dia beruntung dan pasti sangat bahagia. Namun, apakah yg dikatakan semua orang itu ada...