PART 34

422 44 0
                                    

 
Kini tibalah Akila dirumah sakit dan saat ini juga ia telah berada disebuah ruangan yang merupakan ruangan kepala dokter dirumah sakit tersebut sekaligus juga merupakan pimpinan rumah sakit itu.

“Ada keperluan apa dokter Akila menemui saya?”

“Jadi begini dok saya berfikir dan membuat keputusan bahwa saya akan menerima tawaran anda untuk bertugas di Bali”

“Apakah dokter Akila sudah yakin dengan keputusan anda?”

“Ya saya yakin sangat yakin dengan keputusan saya kali ini!”

“Baik kalau gitu saya akan menyiapkan segalanya dan akan konfirmasi dengan pihak rumah sakit yang ada disana!”

“Baik dokter terimakasih banyak!”

“Lusa mungkin kamu bisa berangkat!”

“Tidak dok saya akan berangkat besok pagi dan saya juga sudah membeli tiket pesawat kemarin!’

“Kenapa sangat terburu-buru?”

“Karena masih ada yang harus saya urus disana dok”

“Yasudah kalau gitu, untuk selanjutnya saya akan mengabari anda lagi!

“Baik dok kalau gitu saya permisi dulu, sekali lagi terimakasih banyak dokter. Selamat siang maaf menganggu waktu anda!” ujar Akila lalu bergegas keluar dari ruangan tersebut.

Saat ia sedang berjalan menuju kearah pintu keluar ia tak sengaja berpapasan dengan Kevin di lobby, kevin pun seperti biasa menyapa Akila.

“Selamat siang dokter Akila!”

“Ya selamat siang dokter”

“Boleh kita bicara?”

“Ya tentu tapi saya tidak punya waktu banyak! 15 menit dari sekarang!”

“Oke oke, jadi apa kemari?”

“Ah aku hanya menemui pimpinan untuk membicarakan beberapa hal!”

“Ah begitu hal apa kaalu boleh tau?”

“Sepertinya itu bukan urusan anda!”

Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba ponsel Akila berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Nadya’s calling you

“Maaf saya harus mengangkat telefon dahulu!”

“Ya silahkan!”

“Halo nad?”

“Kila lo jadi pindah hari ini? Kalo jadi buruan kesini sekarang bisa?”

“Wae?”

“Soalnya gue harus ke Bandung jadi gue mau ketemu lo dulu sebelum ke Bandung lagian mamah juga udah masak makan siang jadi sekalian aja! Harapan gue Cuma lo soalnya Salsa kan lagi di Amerika ngurusin project sama Marcel”

“Yaudah gue kesana sekarang! Tunggu gue!"

“Oke gue tunggu! Bye!” Ujar Nadya lalu mematikan sambungan telfonnya.

“Maaf dokter Kevin sepertinya saya harus permisi dulu, selamat siang!” ujar Akila lalu segera pergi meninggalkan rumah sakit.

**
“Assalamualaikum” ujar Akila saat tiba di rumah keluarga Wijaya.

“Waalaikumsalam, eh sayang kenapa tadi malam gk pulang kesini?” tanya Lisa

“Maaf mah semalam Akila pulang kerumah, hari ini juga Akila mau ngambil barang Akila!”

“Jadi kamu udah baikan sama papah, mamah, dan juga kakakmu?”

“Iya mah Alhamdulillah”

“Syukurlah kalau begitu, yaudah setelah kamu beres-beres nanti turun kebawah ya kita makan siang sama-sama!”

“Baik mah Nadya dimana?”

“Dia lagi ke supermarket depan komplek, bentar lagi juga pulang!”

“Okedeh, yaudah kalau gitu Akila keatas dulu ya mah!”

“Iya sayang”

Akila pun segera naik ke atas menuju kamarnya dan sesampainya ia langsung membereskan semua barang-barangnya.

Beberapa menit berlalu Akila pun telah selesai beberes dan memastikan tak ada yang tertinggal, setelah itu ia pun segera turun kebawah namun tidak melihat keberadaan Nadya disana. Ia pun segera menghampiri Lisa di dapur.

 “Nadya blm balik mah?”

“Udah tapi tadi dia telfon sama Brian setelah itu ia langsung naik keatas gatau deh kenapa. Udah sini duduk dulu sama mamah sekalian nunggu Nadya turun!” ujar Lisa sambil menarik tangan Akila untuk menuju keruang makan.

Setelah keduanya di meja makan tak lama Nadya pun turun dari atas dengan sedikit bingung dan tergesa-gesa.

Hal itu membuat Lisa bertanyakan pada anak perempuannya itu saat gadis itu sudah duduk di sebelah Akila.

“Kenapa kamu Nad?”

“Itu loh mah kak Brian kebiasaan deh selalu aja lupa sama berkas-berkasnya mana suruh nganter kantornya kan mamah tau sendiri kalo supirnya harus nganter aku dan gak akan keburu waktunya kalau aku harus ke kantornya dulu!”

“Dasar kakak kamu itu selalu aja, gini aja kamu berangkat aja biar nanti Akila yang nganter bisa kan nak?” ujar Lisa membuat Akila terkejut.

“Eh iy… iya.. iya bisa kok, ntar bisa gue aja yang nganter lo jangan khawatir Nad!”

“Akhirnya! Syukurlah gue seneng deh makasih Akila sayang lo emang terdebest deh!” ujar Nadya dengan nada sok imut dan ekspresi wajah sok imut juga kepada Akila.

“Ih jijik liat lo gitu!”

“Kurang ajar lo!”

“Udah-udah mending sekarang kita makan aja ntar kalian malah telat!” ujar Lisa

Lalu mereka bertiga pun segera memulai makan siang bersama-sama.

____

AKILA || Dilraba × Oh sehun ✔ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang