PART 25

493 50 0
                                    

Sesampainya dirumah Akila langsung bertemu dengan kedua orang tuanya dan juga kak Naila.

“Akila duduk ada yang mau papah bicarakan!” ujar papahnya yang membuat Akila mau tidak mau harus duduk di sofa ruang keluarga.

“Kenapa kamu dan Kevin pelukan di rumah sakit?” lanjutnya

“Akila gak pelukan sama dia”

“Bohong tadi mamah lihat pake mata mamah sendiri kamu pelukan sama dia! Apa kamu lupa kalo dia calon tunangan kakamu!”

“Akila gak lupa dan gak akan pernah lupa?”

“Trus kenapa tadi itu kalian pelukan? Ada hubungan apa kalian?” tanya kak Naila

“Oke kakak mau tau apa hubungan ku dengan kevin? Kakak udah siap denger kalo kakak itu orang ketiga yang sekaligus penyebab semuanya terjadi!” ujar Akila dengan suara agak meninggi

“Jaga ucapan kamu Akila!” ujar papahnya

“Kamu gak berhak bicara kayak gitu sama kakakmu!”

“Kenapa? Kenapa gak boleh? Bukankah kalian ingin tau bagaimana realita yang sebenarnya? Ya itu realitanya aku menjalin hubungan dengan kevin bahkan sebelum aku tau kalo dia calon tunangan kak Naila!”

“Oh iya satu hal lagi aku yang pertama kali kenal kevin saat di Surabaya apakah aku salah kalo aku menyukainya dan kami berpacaran saat itu!”

“Lalu kenapa kamu tidak memberi tau kami?” ujar papah

“Bagaimana mungkin aku memberi tau kalian disaat segalanya sudah kalian persiapkan bahkan undangan pun sudah disebar, dan oh iya lalu saat aku memberi tau kalian apa kalian  akan menyetujuinya? Tidak kan karna bagi kalian hanya kebahagian kak Naila aja yang penting! Apa kalian tau betapa susahnya aku menjalin sebuah hubungan jika akhirnya harus berakhir karna kalian tidak mau aku memiliki kekasih sebelum kak Naila memiliki kekasih?”

“Tapi papah kan sudah bilang jika papah juga ingin menjodohkan kamu dan papah pun menanyakan apa kamu sudah memiliki kekasih atau belum” ujar mamah

“Ya memang, tapi selalu berakhir dengan kata-kata menjodohkan kak Naila lebih dulu kan? Sampai kapan kak Naila selalu jadi bayang-bayang Akila? Akila Cuma ingin memiliki kekasih yang akila cinta, jika kak Naila tidak bisa mencari kekasih itu salah nya sendiri jangan terlalu merasa jadi wanita sempurna di hadapan lelaki dan satu hal lagi kerja itu boleh tapi juga harus pikirin diri lo sendiri dan tentunya pikirin orang lain disekitar lo juga!”

“Cukup akila, lebih baik kamu segera minta maaf sama keluarga kevin atas kesalahan mu dan juga membuat kami semua malu!”

“Minta maaf? Untuk apa aku minta maaf aku tidak salah aku disini korban orang ketiga aku juga korba dari perjodohan sialan ini! Oh dan satu hal lagi kalian malu sama karna ku? Bukankah kalian harusnya malu punya anak seperti dia yang tidak bisa mencari kebahagiaannya sendiri malah menjadi orang ketiga di hubungan orang lain!”

PLAKKKK

Satu tamparan keras mengenai pipi akila kali ini dari papahnya.

“Kalian nampar aku? Oke baik terserah kalian!” ujar nya segera menuju kearah tangga untuk naik ke kamarnya
Saat sudah berada ditengah tangga ia membalikkan badan menghadap keluarganya.

“Oh iya satu hal kalian tidak perlu khawatir jika kevin akan membatalkan perjodohan itu karna aku sudah menyuruhnya untuk tidak membatalkannya, karna aku juga sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan pria yang bahkan tidak bisa menghargai orang yang telah menjadi kekasihnya dulu ah iya bahkan mungkin tidak dianggap karna ia lebih memilih menerima perjodohan saat telah memiliki kekasih!” ujar nya lalu segera pergi.
 
Sesampainya di kamar Akila hanya bisa menangis dan ia pun segera mengeluarkan koper dan mengemas baju-baju nya dan juga keperluannya.

Ia berniat untuk menenangkan pikiran dan meninggalkan rumah sampai hatinya pulih.

Setelah selesai berkemas ia segera turun kebawah dan ternyata keluarga nya masih ada disana ntah merasa bersalah atau tidak akila sudah tidak peduli.

Naila yang sadar akan adanya Akila dan juga dengan koper disampinganya pun segera menanyakan begitu juga dengan orang tuanya.

“Mau kemana lo?” tanya naila

“Penting buat lo tanya gitu?” sinis akila

“Akila maafkan papah dan mamah sudah menampar kamu, kamu mau kemana jangan pergi!” ujar papah

“Bukannya papah malu sama akila? Jadi ya Akila mau pergi biar kalian gak malu lagi! Permisi !” ujar akila lalu segera bergegas pergi mengabaikan teriakan mereka yang sedari tadi memanggil namanya.

Setelah sampai di garasi mobil ia segera mengendarai mobil nya sendiri yang ia beli dengan uang hasil dari mengajar jadi dosen dan juga jadi dokter. Buru-buru ia meninggalkan rumah dengan kecepatan agak tinggi.

Tanpa ia tau sedari tadi masih ada brian yang stay di dalam mobil di depan rumahnya.

Brian yang menyadari itu pun segera mengikuti Akila dari belakang karna ia sangat khawatir dengan gadis itu.
 

AKILA || Dilraba × Oh sehun ✔ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang