PART 41

436 38 0
                                    

Satu bulan lebih 10 hari kemudian.

Denpasar, Bali

Seorang gadis baru saja keluar dari ruang operasi dan kini ia tengah berjalan menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju ke ruangannya.

Namun belum sampai ia di ruangannya gadis itu bertemu dengan Dr. Ryan yang menyapa nya mau tak mau ia pun balik menyapa Dr, Ryan.

“Selamat siang dokter Akila” sapanya seramah mungkin, “Ya selamat siang dokter Ryan”

“Apa anda ada waktu nanti malam dokter Akila? Jika tidak saya ingin mengundang anda makan malam dengan Clarissa istri saya”

“Wah ada acara apa nih tumben sekali!”

“Saya ingin mengundang dokter makan malam karena saya dan Clarissa sedang merayakan kehamilan Clarissa!”

“Wah benarkah kak Clarissa sedang hamil? Wah selamat dokter! Kalau begitu nanti malam saya pasti datang! Yasudah kalau begitu saya permisi dulu dok sampai jumpa!” ujar Akila lalu pamit undur diri dan segera menuju ke ruangannya.

Ruangan yang sudah menjadi tempat ternyaman untuk nya selama kurang lebih sebulan ini.

Di rasa sudah tak ada pasien dan pekerjaan lainnya Akila pun segera bangkit dan bergegas meninggalkan rumah sakit untuk berjalan-jalan di Bali.

Karena selama bekerja di Bali ini jadwal Akila memang tidak sepadat saat di Jakarta disini ia bisa lebih menikmati hidupnya dan sedikit bersantai.

Seperti yang ia lakukan saat ini berkeliling Bali seorang diri dengan menggunakan mobilnya yang telah ia beli sejak pertama kali datang kesini tentunya dengan uang hasil ia menjual mobil pribadinya yg ia beli dengan uangnya sendiri saat di Jakarta.

Namun terkadang gadis itu merasa kesepian berada disana seorang diri tanpa keluarga, teman, sahabat, dan tentunya juga tanpa dia. “Ah aku merindukannya sungguh!” gumam gadis itu saat ia sedang menyetir dengan sedikit santai dan mengamati pemandangan sekitarnya.

Setelah beberapa jam berkeliling gadis itu pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Ya gadis itu membeli sebuah rumah di Bali niat awalnya sih akan membeli villa namun ia urungkan dan akhirnya lebih memilih membeli rumah saja.

Saat ini sampailah gadis itu di rumahnya.
Rumah itu bukan rumah yang mewah seperti rumahnya di Jakarta hanya rumah modern lantai satu.

Setelah memarkirkan mobil ia pun segera masuk rumah dan bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat sambil menunggu malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memarkirkan mobil ia pun segera masuk rumah dan bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat sambil menunggu malam hari.
**

DKI Jakarta
Jika di Bali gadis itu lebih memiliki sedikit pekerjaan berbeda dengan Brian yang berada di Jakarta tepatnya baru 2hari setelah kepulangannya dari China dan juga Korea pria itu masih disibukan dengan banyaknya pekerjaan dan berkas-berkas penting yang harus ia tanda tangani.

Sekarang pria itu sedang memegang telepon digenggamannya seraya mendekatkan telepon itu pada telingannya dan segera memencet satu tombol yg memang sudah tertuju untuk sekretarisnya itu. “Datanglah keruangan saya! Saya tunggu!” ujarnya langsung memutuskan sambungan tanpa menunggu orang di seberang sana menanggapi perkataannya.

Tak lama pintu pun di ketuk dari luar dan langsung saja Brian mempersilahkan orang itu masuk. “Masuklah tidak di kunci!” ujar Brian kepada orang dibalik pintu membuat pintu itu langsung terbuka dan menampilkan seorang gadis yang berjalan menuju Brian.

“Apa ada yang bisa saya bantu pak?”

“Tolong kosongkan jadwal saya untuk satu minggu kedepan!”

“Tapi pak bukankah anda masih memiliki tiga rapat penting!”

“Saya sudah mengatur ulang jadwal, sore ini kita akan langsung mengadakan rapat di Bandung dengan PT. Chandra Company.

Sedangkan untuk dua lagi kita adakan besok! Oh ya tolong pesankan tiket ke Bali untuk lusa pesan untuk lima orang!”

“Baik pak akan saya lakukan!”

“Yasudah sekarang kamu bisa keluar dan bersiaplah kita akan segera berangkat ke Bandung saat ini juga!”

“Baik pak, saya permisi!” ujar gadis itu lalu pergi meninggalkan ruangan Brian untuk segera bersiap-siap dan bergegas menuju Bnadung.

Saat ini keduanya sudah berada di perjalanan menuju Bandung dengan melewati tol untung saja hari itu sedang tidak terjadi kemacetan jadi kemungkinan bisa sampai lebih cepat.

Setelah beberapa jam berada di perjalanan akhiirnya mereka pun telah sampai tepat waktu dan mereka segera bergegas menghampiri tuan Chandra yang sudah menunggunya disana.

Setelah hampir dua jam rapat pun akhirnya berakhir dan berjalan dengan sempurna sesuai yang diharapkan membuat keduanya merasa lega.

Dan kini tuan Chandra sudah pamit terlebih dahulu sedangkan Brian dan sekretarisnya sedang makan sebelum mereka kembali ke Jakarta lagi.
**
 
Denpasar, Bali
Seorang gadis tengah berjalan memasuki sebuah rumah yang sudah ia anggap sebagai rumahnya sendiri selama kurang lebih satu bulan ini begitu pula dengan sang pemilik rumah yang sudah ia anggap sebagai keluarga sekaligus kakak untuknya selama berada di Bali. “Kak Clarissa selamat!” ujar gadis itu saat melihat si pemilik rumah yang sedang berada di ruang makan dan segera memeluknya.

“Terimakasih Akila!” ujar Clarissa membalas pelukan Akila namun segera dilepaskan ketika suaminya bersuara. “Jadi Cuma Clarissa doang nih yang dikasih selamat calon ayahnya gk di kasih selamat juga hm?” goda pria itu kepada Akila yg sudah seperti adik untuknya.

“Ah iya lupa aku kalau kak Ryan itu suaminya kak Clarissa habis kayak masih gak nyangka aja gitu!” ledek Akila

“Kurang ajar kamu, gini-gini saya itu senior kamu loh!”

“Bodo amat!”

“Udah-udah kalian tu ribut mulu, ayok Akila silahkan duduk maaf kalau kami Cuma nyiapin ini aja ya soalnya Cuma acara kecil-kecilan dan Cuma ngundang kamu doang!”

“Gapapa santai aja kali kak!” ujar Akila lalu duduk di kursi sebelah Clarissa. “Wah kayaknya enak nih!” ujar nya saat melihat makan-makanan yang tersedia dia meja. “Selamat makan kak!” lanjutnya

“Selamat makan!” ujar Clarissa dan Ryan
Mereka pun makan dengan tenang. Namun tak berapa lama perkataan Ryan mengalihkan perhatian Akila sejenak dari makananya. “Apa kamu gak mau ngasih kabar ke dia Akila?” ujar Ryan, Akila pun terdiam sejenak namun secepat mungkin ia berusaha terlihat biasa dan kembali memakan makanannya. “Kurasa sekarang aku tidak punya hak untuk melakukan itu kak!”

“Akila kami tapi cobalah setidaknya kamu memberikan kabar pada keluarga mu dan sahabat-sahabatmu. Jangan hanya karena dia kamu jadi menjauhi semua orang!” ujar Clarissa

“Iya kak Akila akan menghubungi mereka secepatnya namun tidak hari ini!”
ujar Akila membuat kedua orang itu hanya menghela napas panjang.

“Yasudah terserah kamu, kami hanya tidak ingin melihatmu seperti ini! Kau harus mengahadapi apapun yang akan terjadi dan apapun yang telah terjadi!” ujar Ryan

“Sudah sekarang lebih baik kau lanjutkan makannya Akila, setelah ini kita akan bersenang-senang seperti menonton film atau yang lainnya!”

“Iya kak, makasih untuk semuanya akan Akila pikirkan baik-baik!”

Mereka pun kembaali melanjutkan acara makan malam mereka dan setelahnya seperti apa yang telah dikatakan mereka pun banyak melakukan kesenangan sekedar untuk saling menghibur satu sama lain dan merayakan kebahagiaan Ryan dan Clarissa.

___

AKILA || Dilraba × Oh sehun ✔ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang