Setelah menikmati makan siang di kedai milik Nenek Fatma, aku langsung kembali ke kamar apartemenku. Teringat surat yang dititipkan seseorang pada Pak Yan, nampaknya surat itu cukup penting dan harus segera mungkin kulihat.
"Dari Suyan, kepada temanku Alan, angkatan ke tiga puluh sekolah kita akan mengadakan reunian sekolah. Semua sangat mengharapkan kedatanganmu, kuharap kau sudah melupakan semua yang terjadi masa lalu dan memulai berhubungan baik di masa depan. Datanglah ke Hotel Permata, kami mengadakan acara reuninya di lantai tiga, tepatnya di ruangan menengah satu. Pastikan untuk datang tepat waktu."
Setelah membaca isi surat itu seketika membuat darahku naik sampai ke ubun-ubun. Suyan, rubah licik itu merupakan salah satu dari mereka yang sering merundungku di halaman belakang sekolah. Meskipun dia tidak pernah melakukan hal jahat langsung padaku, akan tetapi aku ingat betul bagaimana sikapnya yang tak acuh ketika aku menjerit meminta bantuan. Dia hanya terdiam, menonton temannya yang bernama Jesica dan sang pacar ketika terus mengerjaiku. Dia tidak ada bedanya dengan yang lain.
"Melupakan masa lalu dan memulai hubungan baik di masa depan? Apa orang seperti kalian masih tau bagaimana cara berbuat baik pada seseorang?" Aku menggertakan gigi karena kesal, harga diriku seakan terinjak-injak ketika menyadari siasat licik yang telah mereka persiapkan dibalik undangan acara ini.
Mereka pasti menungguku kedatanganku, bukan? Baiklah, setelah aku melihat jam sepertinya masih sempat untuk bergabung, aku akan bersiap dan pergi setelahnya. Lihat siapa yang akan menangis pada akhirnya!
Singkat waktu aku telah berdandan rapih dengan stelan jas yang beberapa hari lalu aku beli bersama Pak Gunawan untuk bertemu salah satu investor. Pakaian ini cukup pas kukenakan karena aku suka dengan warna biru tuanya. Dengan dalaman kemeja putih serta bawahan celana panjang berwarna hitam, aku terlihat lumayan tampan saat berdiri di hadapan cermin.
Sangat narsis, aku baru menyadarinya itu begitu memalukan!
Segera aku berhenti memandang cermin dan bersiap pergi meninggalkan kamar apartemen. Namun, tiba-tiba saja aku teringat akan sesuatu dan buru-buru menggeledah kantung celanaku yang sebelumnya kugunakan. Kotak merah berisikan Pil Peningkat Kekuatan yang kudapatkan dari sistem, lebih baik aku segera mengonsumsinya. Hanya untuk berjaga-jaga jika mereka bertindak keterlaluan dan mencoba mencelakaiku, setidaknya aku bisa melawan.
Kubuka kotak merah itu dan terlihat sebuah pil berbentuk bola kecil berwarna merah darah. Sejenak aku memandang dengan tatapan skeptis, haruskah aku menelannya? Lagi-lagi terlintas pikiran buruk tentang apa yang terjadi setelah aku menelannya nanti. Mungkinkah rasanya seperti terakhir kalinya? Sensasi tersengat listrik! Baik-baik saja jika itu yang akan terjadi, bagaimana kalau sesuatu yang lebih buruk menimpaku? Lagipula yang sedang aku bicarakan di sini pil penambah kekuatan.
Mungkinkah tubuhku akan berubah menjadi berotot seperti superhero mengerikan di suatu film terkenal? Apa aku akan menjadi hijau seperti itu?
"Baiklah Alan, kendalikan dirimu." Dalam hati aku mendamaikan diri sembari menarik napas dalam-dalam. Setelah cukup mengembalikan ketenangan, aku pun memberanikan diri untuk mengambil resiko dengan menelan pil tersebut.
Beberapa detik berlalu dan tidak ada sesuatu yang terjadi padaku. Dalam hati aku merenung, apa benar pil ini bisa menambahkan kekuatan? Mengapa aku tidak merasakan sama sekali perubahan? Apa aku melewatkan sesuatu? Saat itu juga aku memilih duduk di atas sofa sembari berpikir ulang. Namun, suatu ketika tiba-tiba aku merasakan darahku mendidih dan sebuah sengatan di sekujur tubuh membuatku mengerang kesakitan! Sensasi ini sama seperti terakhir kalinya, akan tetapi ini merambat di seluruh bagian dalam tubuhku! Sungguh, aku tidak bisa berpikir jernih dan terus melolong kesakitan seraya mencengkram gagang pinggiran sofa.
"Celaka!"
Tiba-tiba aku merasakan sesak dan kancing kemeja yang kukenakan lepas satu persatu! Saat itu juga aku mulai berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya, aku akan berubah menjadi makhluk hijau seperti di film-film itu! Tubuhku seakan mengeras dan aku merasa begitu bertenaga!
"Oh tidak, jas favoritku!"
Keadaan kembali dipulihkan, tubuhku mulai stabil dan sengatan gila itu telah menghilang. Keadaanku saat ini benar-benar seperti seorang gembel! Aku segera melepas semua pakaianku dan bertelanjang bulat, dengan ragu aku berjalan menuju cermin untuk melihat bagaimana penampilan baruku yang sekarang. Untungnya ketika semua kembali seperti semula aku tidak begitu panik karena aku mendapati kulitku ini tidaklah berubah warna menjadi hijau! Melainkan kulitku yang sekarang menjadi putih cerah seakan-akan berganti kulit. Perhatianku kembali teralihkan pada bekas pakaianku sebelumnya yang terlihat bercampur dengan cairan coklat kehitaman. Cairan kotor itu sejatinya keluar dari dalam tubuhku.
Sangat baik, aku semakin terpana melihat tubuhku yang baru ini. Lihatlah otot-otot yang menghiasi seluruh bagian tubuhku! Dada bidang dan perut yang berkotak-kotak, lengan dan kaki yang kokoh, serta wajah yang berubah menjadi lebih tampan! Bahkan jika boleh menyebutkan bagian sensitif milikku itu juga mendapatkan perubahan yang signifikan! Oh dewa, ini seperti berkah terbaik dalam hidupku!
Sejenak aku terdiam seraya menatapi bayangan diriku yang berada di dalam cermin, lalu aku berpikir apakah perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini tidak akan menimbulkan kecurigaan oleh orang lain? Bagaimana cara aku menjelaskan ini semua jika nantinya bertemu dengan orang-orang terdekatku seperti Pak Yan, Pak Gunawan, dan Masayu? Harus bilang apa aku? Apa aku harus berbohong kepada mereka bahwa aku telah menjalani operasi plastik pada seluruh bagian tubuhku?
![](https://img.wattpad.com/cover/221891026-288-k639838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTEM KEHENDAK LANGIT
Fantasy(Kontrak Noveltoon) Part 1-90 : Bisa dibaca di aplikasi Noveltoon. Tiba-tiba saja aku menjadi kaya! Lihatlah, bagaimana caraku untuk membalas semua perbuatan kalian! Dengan semua uang dan kekuasaan yang kini kumiliki, tidak ada satupun orang yang be...