Chapter 12 : Dia Berpikir Aku Ini Pengemis?

133 15 0
                                    

Siang itu aku berjalan di pinggir ruko-ruko, tepatnya di sebuah pusat perbelanjaan ternama. Di tempat ini segala sesuatunya tersedia, oleh sebab itu aku memutuskan untuk mengunjungi tempat ini, dalam rangka menjual kotak emas yang kubawa dalam tas kerjaku. Bermodalkan nekat aku pun mencoba memasuki sebuah toko perhiasan kecil, dengan maksud agar tidak menarik banyak perhatian.

"Selamat siang?" Aku berjalan mendekat ke arah seorang wanita yang tengah berjaga saat itu, dia terlihat sedang asik memainkan ponselnya. Ketika pandangannya teralihkan padaku, sorot matanya seperti sepasang laser yang memindai keberadaanku dari ujung kaki hingga ujung kepala. Setelah beberapa saat terdiam, wanita itu berdecih dan memasang wajah remeh.

"Pergilah, toko kami tidak memilki sisa uang receh," kata wanita itu dengan malas, kemudian dia kembali fokus kepada layar ponselnya. Dia sedang meremehkan aku? Mengapa dia mengatakan seolah-olah aku ini seorang pengemis yang meminta uang padanya? Benar-benar mencerminkan seorang karyawan yang tidak memiliki sopan santun kepada pelanggannya. Sangat tidak profesional, dia bahkan tidak repot melirik ke arahku lagi, dan hanya menggerakkan tangannya dengan maksud mengusirku pergi.

Mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan seperti itu, siapa sih yang tidak sakit hati? Aku pun dengan wajah kesal langsung saja pergi meninggalkan ruangan dan keluar dari tokoh perhiasan yang kecil kecil ini. Kulirik ke arah sekitar dan kudapati tokoh perhiasan lain yang jauh lebih besar, berjarak tak jauh dari tempat ini.

Memang, sebenarnya saat di perjalanan tadi aku sempat melihat gedung besar itu, tapi aku memilih untuk ke tempat ini karena sesuatu yang sudah kujelaskan tadi, aku tidak ingin terlihat begitu mencolok. Sesaat aku pun berpikir haruskah aku melanjutkan niatanku untuk menjual kotak emas ini? Barusan saja di tempat toko perhiasan kecil aku mendapatkan pelayanan yang buruk, bagaimana nanti kalau di tempat yang jauh lebih besar? Jangan-jangan nanti aku malah dikatai sebagai pencuri? Memikirkannya saja membuat tubuhku merasa merinding.

Berjalan mendekat dan ketika di depan bangunan besar yang menjulang tinggi itu, aku masih terus berperang dalam batin dan pikiran. Haruskah aku masuk atau kembali saja ke rumah? Lagipula masih belum tentu juga kotak ini benar-benar emas yang asli.

"Hei, kau menyingkirlah!"

Di saat aku melamun di depan bangunan itu, seseorang meraih pundakku dengan cengkraman keras dari belakang. Sontak saja  aku merasakan sensasi ngilu dan berbalik untuk melihat siapa lagi yang ingin mencari gara-gara dengannya. Setelahnya, aku mendapati sesosok pria dengan tubuh atletisnya yang terbungkus stelan hitam khas seorang bodyguard, menatapku dengan pandangan tidak suka.

Dengan sigap aku pun segera mundur dan menyingkir untuk memberikan jalan kepadanya dan sang tuan. Namun, begitu aku bisa melihat dengan jelas siapa orang yang sedang dikawal oleh pria itu, aku terbakar api amarah dan ubun-ubunku rasanya seperti sedang dituangkan air yang mendidih! Sepertinya anak ini benar-benar sangat pintar membuat orang lain merasa kesal! Dia ternyata Roy, si anak manja! Dia kini sedang merangkul dua orang wanita yang mana mengenakan pakaian terbuka. Kedua wanita itu pertama kali aku melihatnya, dan tentu Karen bukanlah salah satu dari mereka.

Sama halnya denganku yang terkejut, nampaknya Roy ini juga merasakan hal yang sama. Sesaat dia mundur selangkah seperti orang yang terancam, lalu buru-buru berlagak sok berani dan berdeham. Sepertinya aku paham kalau masalah ini, dia mengisyaratkan kepada bodyguardnya untuk pergi memberikan pelajaran padaku. Mengetahui hal tersebut tentu aku bukanlah orang yang bodoh, segera aku mengabaikan mereka dan berjalan masuk ke dalam toko besar itu. Setidaknya jika di dalam mereka tidak bisa berbuat seenak hati padaku. Dan yah, pada akhirnya aku masuk juga ke tokoh perhiasan besar ini, aku tidak punya pilihan lain lagi guys.

SISTEM KEHENDAK LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang