Sehari setelah kejadian itu, aku kembali dihubungi oleh Tuan Owen melalui sambungan telepon. Sebenarnya aku cukup terkejut mengetahui tuan besar sepertinya harus terjun langsung dan berbicara denganku tanpa seorang perantara. Namun, setelah pria paruh baya itu mulai membicarakan tentang niatannya untuk memberikanku salah satu villa terbaik miliknya, aku menjadi paham dengan kondisi di sini. Di samping itu dia juga mengundangku untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun sang anak di kediamannya.
Tuan Owen ini juga nampaknya sudah mencari tahu tentang identitasku. Dia jelas sudah tau aku memiliki bisnis kecil, oleh sebabnya secara terang-terangan dia mengatakan kepadaku bahwa acara ini akan sangat bermanfaat untukku memperluas relasi bisnis di masa depan. Mengingat para tamu yang diundang merupakan orang-orang penting dan berpengaruh di dalam lingkaran bisnis, kehadiranku di sana akan sangat membantu aku untuk membuka wawasanku dalam mengenali calon rekan berbisnis ataupun saingan di masa depan.
Tentu saja setelah mendengar niat tulus dari Tuan Owen, aku tidak menolak tawaran baiknya itu. Lagipula aku merasa Tuan Owen sudah menganggap aku sebagai kenalan dekat sekaligus penyelamat ayahnya, firasatku mengatakan dia ingin membangun hubungan baik denganku. Yah, aku hanya mengikuti saran dari seorang pepatah, menambah satu teman lebih baik daripada membuat musuh baru. Meski pertemuan pertamaku dengannya berawal dari kesalahpahaman, tetapi aku menghargai sikapnya yang jujur, juga aku merasa dia adalah orang yang baik. Padahal, dia bisa saja bertindak seolah-olah lupa dengan apa yang sudah kulakukan untuk membantunya, akan tetapi dia tetap memegang janjinya dan memberiku kompensasi yang layak.
"Aku sudah mengirimkan beberapa orang untuk membantu memindahkan barang, mungkin saat ini sudah dalam perjalanan menuju apartemen Tuan. Kalau nanti Tuan Alan membutuhkan sesuatu, jangan sungkan untuk mengatakannya pada mereka, aku sudah memberi perintah kepada orang-orang itu untuk melayani semua keinginan Tuan."
"Terimakasih, Tuan Owen. Kau terlalu baik hati padaku," kataku.
"Sebenarnya ini bukan seberapa jika dibandingkan dengan keselamatan ayahku. Tuan Alan sudah menjadi penyelamat dan selalu diterima di keluarga kami. Mulai dari sekarang kita adalah saudara," kata Tuan Owen diikuti suara terkekeh dari seberang. Dia tidak sedang bergurau, kan?
"Kalau begitu, tolong lupakan bahasa formal di antara kita. Tuan Owen dapat memanggilku dengan sebutan nama saja. Dengan begitu aku tidak lagi merasa terbebani."
"Begitu juga denganmu, ayo di masa depan panggil aku dengan sebutan ayah."
"Itu terlalu berlebihan. Bagaimana kalau aku memanggilmu dengan sebutan paman?"
"Kamu harus tau, aku memiliki putri yang cukup cantik, jika kamu mau aku bisa menjodohkannya denganmu."
"Paman Owen, aku menerima niat baikmu. Namun, perjodohan di jaman sekarang bukanlah sesuatu yang baik dilakukan oleh generasi muda."
"Oh, kalau begitu kalian bisa mencoba saling mengenal. Di acara malam nanti aku akan mengenalkan putriku padamu. Apa kamu masih keberatan?"
"Baiklah, tidak masalah. Aku juga penasaran dan ingin melihat seperti apa putri yang kamu banggakan itu, Paman."
Setelah cukup lama berbincang, Paman Owen memutuskan untuk mengakhiri sambungan dikarenakan masih memiliki urusan lain. Sementara itu aku yang masih belum melakukan apapun dan baru saja bangun dari tidur, segera melesat masuk ke dalam kamar mandi. Aku harus cepat bersiap karena tidak lama lagi orang-orang suruhan Paman Owen akan tiba di apartemenku.
Sembari menikmati guyuran air dingin nan menyegarkan, aku tenggelam dalam suka cita yang teramat dalam. Membayangkan kehidupan yang nyaman di dalam villa pemberian dari Paman Owen, aku teringat tentang kehidupan keluargaku yang susah di kampung halaman, aku harus segera mengabari mereka untuk pindah ke kota dan tinggal bersamaku. Mereka sudah mulai menua, aku tidak ingin lagi melihat mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar tunggakan hutang, aku ingin mereka hidup nyaman tanpa memikirkan semua kesulitan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/221891026-288-k639838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTEM KEHENDAK LANGIT
Fantasía(Kontrak Noveltoon) Part 1-90 : Bisa dibaca di aplikasi Noveltoon. Tiba-tiba saja aku menjadi kaya! Lihatlah, bagaimana caraku untuk membalas semua perbuatan kalian! Dengan semua uang dan kekuasaan yang kini kumiliki, tidak ada satupun orang yang be...