Chapter 21 : Tumpukan Emas Kecil

106 16 1
                                    

Setelah seharian pergi berbelanja dan menonton film bersama Sri, sore itu akhirnya aku sampai di apartemen. Dengan wajah penasaran, jantung yang berdegup cepat, aku menantikan bagaimana rupa tanaman dari bibit emas itu telah tumbuh. Bukankah seharusnya itu sudah menghasilkan buahnya? Mengingat bagaimana kecepatan dalam pertumbuhannya bakal buah yang pagi tadi haruslah berubah menjadi masak. Sambil memikirkan hal tersebut sampailah di lantai dua dan tiba di depan tempat tinggalku itu.

Langsung saja aku memasukan pin pada kunci pintunya, dan setelahnya pintu itu terbuka. Segera aku masuk ke dalam dan melepas sepatuku, kemudian melirik ke arah rak yang mana tempat diletakan pot tanaman bibit emas tersebut. Tanaman itu benar saja tumbuh dengan sangat baik, banyak buah tomat telah berubah menjadi berwarna kemerahan yang menandakan bahwa itu sudah waktunya untuk dipetik. Kedua mataku pun tanpa bisa dicegah memancarkan aura bersinar layaknya bintang karena saking kegirangannya. Senyumanku merekah bagaikan bunga yang bermekaran.

"Lihatlah tomat-tomatku ini. Berkualitas terbaik, mulus, dan terlihat sangat sempurna." Tanganku memetik salah satu tomat dan kulihat secara seksama lebih dekat untuk memastikan kualitas permukaan tomat tersebut. "Kebetulan sekali tubuhku rasanya seperti remuk dan mati rasa, saatnya untuk menikmati tomat kesayanganku ini. Mari kita lihat apakah sistem itu benar, mengenai tomat ini yang katanya bisa memulihkan stamina tubuh yang memakannya."

Krek.

"Duh, apa ini!" Begitu aku memasukan tomat ke dalam mulut, sesuatu seperti kerikil begitu terasa saat aku mengunyahnya. Dengan cepat aku mengurungkan niat untuk memakannya dan mengeluarkan itu dari mulut. Hampir saja aku memakan sesuatu yang berbahaya! Karena begitu penasaran, aku pun membukanya.

Surga!

Sebenarnya tomat ini berbiji emas? Aku sungguh tidak menyangka kalau tomat ini memberikan aku kejutan lain. Sebelumnya aku bahkan tidak melihat keterangan dari sistem bahwa biji tomat ini adalah emas. Sangat baik, segera aku pun beranjak mengambil mangkuk besar dan juga pisau. Setelahnya aku memanen semua tomat yang sudah masak dan mulai aku potong-potong menjadi beberapa bagian untuk mengeluarkan biji emasnya.

Setelah kurang lebih menghabiskan waktu lima menit, semua bagian telah dipisahkan. Semua biji dari lima tomat telah dikumpulkan dalam satu wadah, sementara wadah yang lain berisikan daging buah tomatnya. Sejenak aku melihat ke arah tumpukan biji tomat itu layaknya gunung emas yang mungil. Berpikir bahwa tumpukan biji itu memang benar emas, haruskah aku menjualnya? Atau lebih baik menunggu sedikit lebih lama sampai terkumpul dalam jumlah yang banyak, barulah aku membawanya untuk dijual? Mengingat kondisiku saat ini sedang dalam keadaan tidak kekurangan uang, lebih baik aku terus mengumpulkan biji emas ini. Hanya untuk berjaga-jaga, biji ini akan menjadi kas darurat jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di kemudian hari.

"Satu hal yang masih mengganjal dalam pikiranku. Memikirkan tanaman tomat ini berasal dari biji emas yang kubeli sebelumnya dari sistem, mungkinkah tumpukan biji-biji ini bisa menghasilkan tanaman baru lagi seperti sebelumnya? Tentu saja aku sangat bersemangat ketika membayangkan tumpukan biji ini berubah menjadi ladang perkebunan tomat yang menghasilkan biji-biji emas. Sepertinya ini patut untuk dicoba, kesempatan emas seperti ini tidak akan aku lewatkan. Baik-baik saja jika biji-biji emas ini tidak tumbuh seperti yang diinginkan, lagipula kegagalan itu tidak membuat biji-biji tersebut rusak ataupun menghilang, karena pada dasarnya aku hanya mengubur emas tersebut di dalam pot yang berisikan tanah.

"Sudah kuputuskan akan menanam kembali tiga biji emas ini, dengan harapan mereka akan tumbuh baik seperti ibu mereka." Setelah aku menyiapkan ketiga pot dan mengisinya dengan tanah yang masih tersisa dalam karung, segera aku menguburkan benih emas itu dengan penuh kerinduan. Setelah yakin ketiga bibit itu terkubur dengan sempurna, aku pun mencipratkan sedikit air ke atas permukaan tanahnya.

SISTEM KEHENDAK LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang