SISTEM KEHENDAK LANGIT

Chapter 31 : Di Masa Depan, Anggap Kita Tidak Saling Mengenal

Seperti dugaanku mereka tidak mungkin melepaskan aku begitu saja. Meskipun sudah berulang kali aku mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, mereka tetap menyangkal dan justru berbalik menuduhku yang tidak-tidak. Ketiga pria itu bahkan tak segan-segan menghinaku sebagai seorang pencuri miskin! Setelah semua itu, mereka pun hendak mengusirku pergi dengan menggunakan kekuatan para pengawal miliknya.

"Keluarga ini benar-benar sangat hebat dalam hal membesarkan tuan muda mereka. Bukan saja mereka memiliki otak yang dangkal, akan tetapi itu juga memiliki sifat yang amat tercela." Setelah aku cukup bersabar, segera aku menghempaskan lengan para pengawal yang mengunci pergerakan tanganku dan juga berniat menyeretku pergi.

"Sejak kalian bertindak tidak sopan dan mengusirku, maka tidak ada lagi alasan aku tetap berada di tempat ini. Jika bukan karena aku telah berjanji pada Nona Muda keluarga ini untuk menunggunya datang, mana mau aku membuang-buang waktuku yang berharga hanya untuk beberapa cangkir teh?"

"Aku Alan, bukanlah orang yang mudah kalian tindas. Kalau begitu sampai di sini, aku dengan senang hati memilih untuk pergi." Aku berbalik dan mengambil langkah untuk meninggalkan mereka. Kedua pelayan wanita yang sebelumnya menahan aku pergi pun hanya bisa membuang muka dan tidak lagi menghentikanku pergi.

Lupakan saja masalah dengan keluarga besar ini, anggap semuanya berakhir. Kuharap di masa depan tidak bertemu ataupun berhubungan dengan mereka lagi. Jika tidak, aku benar-benar sangat tidak beruntung karena memungut kesialan itu, lagi dan lagi.

Beberapa waktu pun berlalu dan kini aku tengah berjalan di tepi trotoar sembari menatap layar tatap muka sistem. Sesaat aku menghela napas ketika menyadari bahwa misi harian kali ini belum ada sama sekali  yang terselesaikan. Bahkan untuk misi harian berbuat kebaikan saja masih terselesaikan tiga dari lima yang dibutuhkan.

"Sepertinya keinginanku untuk mendapatkan Pil Peningkatan Tubuh akan menjadi perjalanan yang panjang."

Melihat berapa banyaknya poin kontribusi dan pengalaman yang baru-baru ini berhasil aku kumpulkan, ternyata itu masih memiliki lubang besar jika ingin menukarkan dengan item tersebut. Bayangkan saja, untuk mendapatkan satu pil peningkat tubuh memerlukan dua puluh poin pengalaman, sementara setiap harinya saja aku hanya bisa mengumpulkan paling banyak satu poin.

Andai saja muncul misi tersembunyi seperti kejadian sewaktu di rumah sakit, akan sangat beruntung aku mendapatkan banyak poin dari hadiah menyelesaikannya.

"Huh." Terlalu banyak mengeluh hanya membuat diriku tidak bisa berkembang. Lebih baik sekarang aku bergegas menyelesaikan misi harian selama di perjalanan pulang.

[Papan Misi]

Misi Harian : 3/3

1) Berbuat kebaikan : 5/5
Hadiah : 1 poin kontribusi [Klaim]

2) Menghasilkan kekayaan satu juta : 1/1
Hadiah : 1 poin kontribusi [Klaim]

3) Memberantas kejahatan : 5/5
Hadiah : 1 poin pengalaman [Klaim]

"Aku memang tidak berbakat dalam memainkan mesin ini. Lihat saja, aku telah menghabiskan hampir sepuluh juta hanya untuk mendapatkan uang kembalian satu juta. Misi harian satu ini benar-benar merepotkan."

Pada akhirnya kali ini aku lagi-lagi mengalami banyak kerugian setelah kunjungan terakhirku pada sebuah mesin slot kasino. Meski cara ini bukanlah hal yang dibenarkan dalam mendapatkan uang, akan tetapi ini satu-satunya cara yang bisa kulakukan saat ini untuk menghasilkan uang secara instan. Yah, setidaknya sampai bisnis yang sedang kurintis bersama Pak Gunawan mulai beroperasi dan mendapatkan sebagian keuntungan dari sana.

"Saatnya kembali."

Jam sudah menunjukan pukul sebelas ketika aku sudah tiba di depan pintu tempat tinggalku. Setelah aku membuka pola sandi pintu, langsung saja aku masuk dan segera aku beranjak menuju kamar mandi dan melepas seluruh pakaianku. Sungguh, hari ini terasa sangat melelahkan. Begitu guyuran air jatuh membasahi tubuhku, seketika aku mendapatkan ketenangan dan pikiranku kembali dijernihkan.