Setelah sampai di dalam aula, aku berpisah dengan Masayu dengan alasan ingin bertemu dengan seseorang. Sempat Masayu menolak dan bersikeras ingin tetap mengikutiku, akan tetapi syukurlah Kakek Sofian dengan sigap menahan cucunya itu. Tak menunggu lama aku pun pergi mencari keberadaan Paman Owen dan menghilang di dalam kerumunan.
"Tuan, apa ingin minuman?" Seorang pelayan menghampiriku dengan sopan, dia adalah seorang wanita yang masih berperawakan muda, gadis berambut pirang dengan potongan pendek sebahu.
"Berikan aku satu," kataku disusul meraih satu gelas yang berisikan sedikit anggur darinya. Kemudian aku meneguknya dan memberikan gelas itu kembali padanya.
"Gelas kedua, Tuan?"
"Sudah cukup, terimakasih." Jujur saja aku baru pertama kali mencicipi anggur mahal seperti ini. Pertama kalinya, tapi aku langsung jatuh hati dengan aroma dan rasanya. Layak anggur ini memiliki harga yang sangat mahal. Dulu aku tidak pernah membayangkan bisa meneguk satu gelas dengan gajiku, tapi sekarang lihatlah, aku dengan mudah mendapatkannya secara gratis dari acara Paman Owen ini.
Sungguh sangat disayangkan, aku dengan berat hati harus menolak tawaran pelayan itu untuk meneguk anggur nikmat itu lagi. Meski aku merasa masih cukup bisa menoleransi kadar alkoholnya, tapi aku berpikir lebih baik mencegah terjadinya kemungkinan aku mabuk karena tak bisa berhenti minum. Tidak ada yang tahu, setelah tegukan yang kedua, apakah aku nantinya bisa berhenti atau melanjutkan gelas yang lain. Sangat bahaya jika aku mabuk, lagipula aku belum pernah mabuk, aku tidak tau segila apa aku nantinya jika mabuk, itu hanya akan mempermalukan diriku sendiri di hadapan para tamu ini.
"Lihatlah, tiba-tiba muncul orang udik di sini. Meneguk satu gelas anggur biasa saja sampai sesenang itu. Aku tidak tahu lagi mengapa petugas di luar membiarkan orang kampungan sepertinya masuk."
"Dilihat dari bagaimana cara dia berdiri, aku cukup jeli mengetahui dia adalah orang miskin. Sepertinya para petugas ceroboh dan tidak menyadari ada penyusup yang masuk, sepertinya aku harus berbicara dengan Nona Yura nanti ketika bertemu."
"Oh ya, ngomong-ngomong kamu bawa hadiah apa untuk Nona Yura? Kalau aku membawa ...."
Saat itu aku sedang berdiri di pinggir dan mencoba mencari keberadaan Paman Owen ataupun bawahannya yang sudah mengenalku. Namun, lagi-lagi aku secara tak sengaja menguping pembicaraan beberapa orang di sekitarku. Dalam hati aku pun bertanya-tanya, mengapa baru-baru ini indra pendengaranku menjadi terasa sangat jelas? Oh tidak, tidak, aku merasa bukan hanya salah satunya saja, tapi aku merasa seluruh indra di tubuhku merasa lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Sambil menoleh kesana-kemari mencari keberadaannya, aku pun lanjut merenung untuk mencari tau alasan atas keanehan indra pendengaranku yang tidak normal ini. Setelah cukup lama, pada akhirnya aku menarik sebuah kesimpulan. Aku menyadari bahwa semua keanehan ini dimulai setelah aku menelan pil peningkat kekuatan.
Nampaknya barang dari toko sistem itu benar-benar sangat ajaib. Benar-benar layak ditukarkan dengan dua puluh poin kontribusi yang sulit aku dapatkan.
"Tidak sia-sia aku membelinya."
Tanpa sadar aku tersenyum kecil ketika menatap ke arah salah satu wanita. Saat itu aku menyadari sepertinya dia telah salah paham dan mengira aku sengaja mengirimkan senyumanku itu padanya. Sangat yakin, ekspresi wajahnya saja berubah garang dan lagi dia membuang tatapan jijik ke arahku.
Sekarang dan seterusnya, aku tidak akan membuang-buang tenaga untuk masalah sepele dan mengabaikan yang tidak perlu. Lagipula bukan kali ini saja aku mendapatkan perlakuan buruk seperti itu, rasanya aku sudah terbiasa dan juga kebal. Biarkan saja para anjing itu menggonggong, selagi mereka tidak menggigit, aku tidak akan mempermasalahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTEM KEHENDAK LANGIT
Fantasía(Kontrak Noveltoon) Part 1-90 : Bisa dibaca di aplikasi Noveltoon. Tiba-tiba saja aku menjadi kaya! Lihatlah, bagaimana caraku untuk membalas semua perbuatan kalian! Dengan semua uang dan kekuasaan yang kini kumiliki, tidak ada satupun orang yang be...